Karo Ops Diduga Aniaya Anggota

Dianiaya Karo Ops Polda Sulut, Kondisi Terkini Aiptu Jufri Suhani Alami Pembengkakan Pecah Pembuluh

Kondisi anggota Intelkam Polresta Manado, Aiptu Jufry Suhani yang menjadi korban penganiayaan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sulawesi Utara.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribunmanado.co.id/Rhendi Umar/ig/ahmadsahroni88
Kondisi anggota Intelkam Polresta Manado, Aiptu Jufry Suhani yang menjadi korban penganiayaan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sulawesi Utara, alami pecah pembulu darah. 

"Tentunya, dengan menyikapi bahwa sudah ada laporan dari anggota Polresta Manado, hal ini menjadi dasar untuk melakukan penyelidikan untuk membuat terang perkara ini," jelasnya.

Baca juga: Cinta Mati Aipda Rully Terhadap Polri, Aktif Bertugas Meski Mata Buta : Selama Sehat dan Dipercaya

Kapolda memastikan perkara ini akan ditangani secara baik, sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

"Ini tanpa memandang siapapun para pihak, yang terlibat dalam permasalahan tersebut," ujarnya

Dia pun mengharapkan masyarakat bisa melihat dengan baik permasalahan ini dengan tidak memberikan opini penilaian, bahwa kasus ini seolah-olah sudah digenerelisasikan.

"Ini adalah para pihak antara satu anggota dengan anggota lain, atau satu oknum dan oknum lainnya, jadi tidak ada keterlibatan banyak pihak," jelasnya

Kapolda mengakui tidak mengharapkan peristiwa ini harus terjadi.

"Mau tidak mau, masalah ini harus kami tangani secara baik," jelasnya

Sebelumnya Karo Ops dilaporkan dengan Nomor: LP/B/508/IX/2023/SPKT/ POLDA SULAWESI UTARA, pada Sabtu 23 September 2023.

Kronologi versi Karo Polda Sulut

Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kombes Pol Wawan Wirawan, angkat bicara terkait laporan dugaan penganiayaan yang diduga dia lakukan kepada anggota Intelkam Polresta Manado Aiptu Jufry Suhani.

Wirawan mengatakan belum mengetahui secara pasti soal informasi tersebut.

Namun, dia membantah disebut melakukan penganiayaan kepada Aiptu Jufry Suhani.

"Kalau dibilang penganiayaan, itu tidak ada sebaliknya kalau ada kejadian pada malam Jumat itu, itu karena pimpinan menegur anak buahnya yang membuat pelanggaran," jelasnya Senin (25/9/2023).

Adapun kronologi kejadian versi Wirawan, ia mengaku kala itu tengah mengurus pasukan BKO Brimob untuk pergi tugas ke Gorontalo sesuai perintah Mabes Polri.

Kemudian dia dihubungi temannya dari Jakarta yang juga anggota Polisi meminta bantuan karena keluarganya diganggu oknum anggota Polresta Manado.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved