Berita Palembang

Puluhan Mahasiswa Desak Pemprov Sumsel Atasi Karhutla, Ancam Golput Di Pilgub Sumsel 2024

Puluhan Mahasiswa Desak Pemprov Sumsel Atasi Karhutla, Ancam Tak Ikut Pilgub Sumsel 2024

SRIPOKU/REIGAN
Gubernur Sumsel Herman Deru berdialog bersama mahasiswa yang menggelar aksi demo terkait penanganan Karhutla di Provinsi Sumsel, Kamis (21/9/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Aksi unjuk rasa dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aksi Sumsel Melawan Asap (Gasma) di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (21/9/2023)

Dalam aksinya, massa mengancam tak akan memberikan hak suaranya alias golput pada Pilgub Sumsel 2024 jika Pemprov Sumsel tak mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dirasa kian mengkhawatirkan. 

"Kami disini tidak ada kepentingan. Murni menyuarakan suara masyarakat kecil. Sebagai mahasiswa kami harus bertaruh nyawa melintasi kabut asap saat berangkat kuliah dari Palembang ke Indralaya," ungkap Presiden Mahasiswa (Presma) UNSRI, Azka Dzaki, Kamis.

Baca juga: Masa Jabatan Gubernur Sumsel Berakhir 1 Oktober 2023, Herman Deru: Mudah-mudahan Dikenang Baik

Menurut mereka, penanggulangan Karhutla tak bisa diselesaikan jika tak diatasi dari hilir.

Sebab ditemukan adanya titik api di lahan Hak Guna Usaha antara perkebunan kelapa sawit di Kabupaten OI dan Kabupaten OKI. 

"Kami mengharapkan tindakan untuk pelaku perusahaan yang membakar lahan. Karena tidak ada perusahaan itu yang mau bertanggung jawab atas keadaan yang terjadi." 

Dijelaskan, sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2016 bahwa hanya ada sanksi denda Rp50 juta untuk perusahaan, sehingga dinilai sangat tak sebanding akibat dampak ditimbulkan.

"Kami mahasiswa menyampaikan enam (6) poin tuntutan, diantaranya seperti mendirikan posko kesehatan secara gratis, menuntut pemerintah menyediakan danau atau sumber air di titik rawan api. Tangkap dan adili oknum pembakaran lahan, kemudian Cabut izin perusahaan yang terbukti tidak bertanggung jawab untuk mengatasi dan terbukti membakar lahan." Katanya.

"Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk PJ Gubernur Sumsel dan Sekda Sumsel untuk terus melakukan pemantauan langsung," ujarnya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru menemui langsung dan berdialog dengan para mahasiswa guna mencari solusi permasalahan yang ada 

"Saya menghargai perjuangan para mahasiswa. Asap terkait Elnino. Artinya kita akan menghadapi kondisi kekeringan. Kami berupaya keras. Setiap saat, setiap waktu kita monitor ISPU yang menjadi parameter dan status belum darurat." Katanya.

Pemerintah Provinsi Sumsel bersama Satgas Karhutla telah sangat berupaya melakukan pemadaman darat dengan mengerahkan mobil tangki dan dari udara juga dilakukan upaya water boombing sebanyak enam armada.

Selain itu, juga melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sehingga Kota Palembang dapat turun hujan. 

"Jadi, kita upayakan pembasahan lahan gambut melalui teknologi untuk membuat hujan buatan. Tentu biaya yang sangat mahal. Namun, disini kita tidak bicara biaya, karena unlimited, sehingga sebisa mungkin kita Tanggulangi Karhutla," ujarnya.

Dalam penindakan hukum Polisi juga telah menangkap pelaku pembakaran lahan. 

"Sehingga, artinya apa, ini murni harus dari kesadaran masyarakat untuk bersama mengatasi Karhutla. Saya intruksikan kepada APH, ditindak sesuai kerusakan terhadap lingkungan baik dari tingkat bawah hingga atas," ujarnya. (Sripoku/Reigan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved