Bentrok di Perbatasan Banyuasin dan Muba
Penjelasan Kapolres Banyuasin Soal Peristiwa di Perbatasan Banyuasin-Muba, Sebut Bukan Bentrok
Ferly membenarkan adanya pengerusakan dua unit kendaraan yakni dump truck dan mobil double cabin di lokasi tambang.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra klaim peristiwa yang terjadi di perbatasan Kabupaten Banyuasin-Muba, antara diduga sejumlah warga Desa Paldas Banyuasin dan pihak penambang batubara di tambang batubara Tanjung Agung Barat, Jumat (1/09/2023), bukan bentrok.
Menurut Ferly, dirinya kini bersama personel tengah berada di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan, pengamanan dan juga antisipasi terjadinya penyerangan.
"Perlu dijelaskan, ini bukan bentrok. Tetapi warga Desa Paldas mendatangi lokasi tambang. Mungkin, ada keinginan mereka yang tidak direspon pihak perusahaan, sehingga terjadilah pengerusakan aset perusahaan," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Dugaan Bentrok di Perbatasan Banyuasin-Muba, Diduga Sejumlah Warga Paldas dengan Penambang Batubara
Ferly membenarkan adanya pengerusakan dua unit kendaraan yakni dump truck dan mobil double cabin di lokasi tambang.
Satu orang, yakni sopir dump truck mengalami luka karena dianiaya warga yang datang ke lokasi tambang.
"Karena sopir yang dianiaya ini merupakan warga Tanjung Agung Barat Muba, sehingga kami mengantisipasi dan juga memberikan pengertian dengan warga di sana untuk tidak ada aksi balasan. Kami sudah dilokasi untuk dilakukan penegakan hukum terkait kejadian ini," katanya.
Lanjut Ferly, hingga saat ini pihaknya masih berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan juga penyelidikan.
Selain itu, melakukan patroli untuk meredam agar tidak ada aksi balasan dari warga Desa Tanjung Agung Barat yang salah satu warganya menjadi korban penganiayaan.
"Saya harapkan, pihak-pihak ini bisa menahan diri. Percayakan kepada kami untuk melakukan penyelidikan dan penegakan hukumnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan bentrok terjadi di perbatasan Banyuasin-Muba, antara diduga sejumlah warga Desa Paldas Kabupaten Banyuasin dan pihak penambang batubara di tambang batubara Tanjung Agung Barat, Jumat (1/09/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Informasi yang diperoleh, dugaan bentrokan ini dipicu lantaran diduga pihak perusahaan batubara tidak memberikan respon terkait permintaan warga Desa Paldas.
Diduga, warga yang datang dan tidak diberikan respon dari pihak perusahaan, terpicu emosi dan terjadilah bentrok dengan pekerja yang ada di lokasi tambang.
Tak ada korban jiwa dalam bentrok ini.
Namun ada satu orang warga Desa Tanjung Agung Barat Muba yang merupakan sopir dump truck pekerja tambang mengalami luka ringan.
Dua unit kendaraan yang ada di lokasi yakni dump truck dan mobil double cabin menjadi sasaran warga hingga mengalami rusak berat setelah dibakar warga.
Kades Paldas Aidil terkait dugaan bentrokan ini, saat ini belum bisa dikonfirmasi.
Sedangkan Camat Rantau Bayur Saiful menuturkan, ia tidak mengetahui secara detil penyebab terjadinya dugaan bentrok.
"Silahkan langsung ke kades, Kapolsek atau Polres langsung. Nanti salah statmen, tunggu saja dari aparat kepolisian," katanya singkat, Sabtu (2/9/2023).
Baca berita lainnya di Google News
Bentrok di Perbatasan Banyuasin-Muba
Bentrok Warga Paldas dengan Penambang Batubara
Desa Paldas Banyuasin
Tribunsumsel.com
berita banyuasin
| Warga Geruduk Tambang Batubara di Perbatasan Banyuasin-Muba, Begini Kata Polisi |
|
|---|
| Perusahaan Langgar Kesepakatan, Warga Desa Paldas Banyuasin Geruduk Tambang Batubara |
|
|---|
| Alasan Warga Desa Paldas Banyuasin Geruduk Tambang Batubara di Tanjung Agung Barat, Pernah Demo |
|
|---|
| Dugaan Bentrok di Perbatasan Banyuasin-Muba, Diduga Sejumlah Warga Paldas dengan Penambang Batubara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/kapolres-banyuasin-bantah-bentrok-di-perbatasan-banyuasin-muba.jpg)