Paspampres Culik Pemuda Aceh

Pesan Terakhir Imam Masykur ke Kekasih Yuni Maulida Sebelum Diculik dan Dianiaya 3 Oknum TNI, Pilu

Pesan terakhir Imam Masykur sebelum diculik dan dianaya tiga oknum TNI diungkap Yuni Maulia sang kekasih.Yuni bercerita, Imam berencana melamarnya k

Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribun Jakarta
Yuni Maulida masih ingat pesan yang dikirimkan kekasihnya, Imam Masykur sebelum menjadi korban penculikan tiga oknum TNI 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pesan terakhir Imam Masykur sebelum diculik dan dianaya tiga oknum TNI diungkap Yuni Maulida sang kekasih.

Yuni bercerita, Imam berencana melamarnya ketika pulang ke Aceh sekitar bulan Ramadhan tahun depan.

"Mau tunangan dulu, puasa tahun depan 2024," kata Yuni dikutip dari YouTube tvOneNews, Rabu (30/8/2023) melansir Tribunjakarta.com.

Sedangkan untuk menikah, Imam bakal menunggu kekasih terlebih dulu lulus kuliah.

"Selesai saya kuliah, karena saya masih kuliah semester 7," sambung Yuni.

"Nanti saya pulang kita tunangan aja dulu, kamu selesaikan kuliah dulu, abis itu kita nikah," ucapan Imam dikenang Yuni.

Yuni kemudian menceritakan komunikasi terakhirnya bersama Imam yang terjadi h-1 sebelum kekasihnya itu diculik.

Yuni masih ingat betul pesan yang dikirimkan Imam kepadanya waktu itu.

"Waktu hari Jumat itu almarhum pikir saya lagi di bandara, saya kan upload foto di kantor pajak dia pikir di bandara ke Jakarta,"

"Dia nanya 'kamu dimana? Mau ke sini ya?' cuman itu aja," cerita Yuni.

Pesan itu rupanya menjadi yang terakhir yang dikirimkan Imam kepada kekasihnya.

Setelah akhirnya nasib malang menimpa Imam lantaran menjadi korban kebengisan tiga oknum TNI.

Dikutip dari media sosial TikToknya, Yuni sempat mengunggah momen mengharukan detik-detik berpisah dengan sang kekasih.

Yuni terlihat menemani kekasihnya yang sudah berada di dalam peti jenazah sejak di ruangan jenazah hingga di ambulans.

"Terima ga terima tetap harus ikhlas, pergi mu begitu cepat sayang.

Tugasmu disini sudah selesai sayang, kamu sudah tenang, Allah lebih menyayangimu, sekarang kita pulang negara ini sungguh kejam untukmu syg.

Semoga keadilan tetap berpihak padamu dengan seadil2nya hukum di negara ini tapi lain lagi rencana Tuhan kita tidak dijodohkan didunia ini kita hanya dipertemukan saja.

Doa terbaik menyertaimu, kamu diperlakukan bagaikan nyawa tidak berharga sama sekali bagi mereka, dengan tanpa disadari jalan mu ke surga sudah ditunjukkan oleh mereka yang tidak layaknya disebut manusia," tulis Yuni.

Ini peran Kakak Ipar Praka RM dalam Kasus Penculikan & Penganiayaan Imam Masykur Hingga Tewas
Ini peran Kakak Ipar Praka RM dalam Kasus Penculikan & Penganiayaan Imam Masykur Hingga Tewas (Youtube Kompas TV/Tribunnews.com)

Cerita Warga

Warga disekitar toko kosmetik almarhum Imam Masykur pemuda Aceh tewas diculik dan dianiaya oknum TNI akhirnya angkat bicara.

Salah satu warga bernama Agus menceritakan bagaimana Imam Masykur ditangkap dan akhirnya dibawa.

Kala itu kata Agus, warga sekitar sempat hendak menyelamatkan Imam Masykur.

"Waktu itu saya di atas, di sini (TKP) udah ramai. Pas di sini ramai saya lari dari atas. Ternyata almarhum sudah didatangi oleh dua orang pemuda," ujar Agus dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).

Melihat tetangganya diseret kasar, Agus dan warga lainnya pun ngotot membela.

Agus lantas beradu mulut dengan pelaku yang diduga Praka Riswandi Manik.

Dikepung warga, komplotan Praka Riswandi pun mengeluarkan senjata andalannya.

"Sempat ribut, saya main otot-ototan (dengan Praka Riswandi Manik). Nah dia (pelaku) mengaku 'saya anggota'," imbuh Agus.

Saat itu, Agus terkejut mendengar ucapan pelaku.

Terlebih pelaku mendadak membahas soal musuh negara yang dialamtkan ke sosok Imam Masykur.

"Dia (pelaku) bertanya (ke Agus) 'lu belain musuh negara lu?' Saya enggak tahu maksudnya apa. Katanya (pelaku) 'saya anggota'. Ya udah saya diem enggak bisa ngapa-ngapain. Imamnya diseret," kata Agus.

Perihal sosok mendiang Imam, Agus mengaku kenal baik.

"Dia (Imam) ngontrak sekitar tiga bulanan, belum lama. Anaknya dekat sama anak-anak (warga sekitar)," ucap Agus.

Soal kecurigaan bahwa Imam menjual obat terlarang alih-alih kosmetik, Agus ragu.

Sebab selama ini yang datang ke toko kosmetik Imam adalah perempuan yang hendak membeli make up dan perlengkapan khas wanita.

"Kebanyakan yang datang ke sini cewek-cewek. Dia emang jualan kosmetik. Karena cewek yang turun dari mobil beli perawatan wanita, bedak gitu. Tapi kalau lebih dari itu (obat terlarang) saya enggak tahu," ungkap Agus.

Selain itu, Imam juga dikenal sebagai sosok yang berhati mulia dan gemar sedekah.

"Dia (Imam) dikenal baik. Dia kalau setiap hari Jumat suka ngasih nasi bungkus, dia beli tujuh atau sepuluh, dia kasih anak-anak, bilangnya jumat berkah," kata Agus.

Sebelumnya terkait isu korban menjual obat-obatan terlarang, pihak Pomdam Jaya mengurai penjelasan.

Tetangga mengurai cerita detik-detik penculikan yang dialami Imam Masykur oleh oknum Paspampres. Sosok Imam Masykur dikenal sebagai pemuda berhati mulia di lingkungannya
Tetangga mengurai cerita detik-detik penculikan yang dialami Imam Masykur oleh oknum Paspampres. Sosok Imam Masykur dikenal sebagai pemuda berhati mulia di lingkungannya ((kolase Instagram/Tribunbogor))

Dalam siaran pers pada Selasa (29/8/2023) kemarin, Kepala Dispenad (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari menceritakan kronologi kejadian.

Mulanya kasus dugaan pembunuhan Imam Masykur tersebut terjadi diawali dengan penculikan oleh komplotan Praka Riswandi Manik.

Mereka adalah Praka Riswandi Manik, Praka HS, Praka J, dan tiga warga sipil termasuk kakak ipar Praka Riswandi.

"Ini berawal dari dugaan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan yang kemudian menimbulkan terjadinya kematian dari korban. Untuk pasal nanti masih dalam proses diskusi antara penyidik dari pihak (TNI)," ujar Brigjen TNI Hamim Tohari.

Terkait isu korban menjual obat terlarang, pihak Pomdam Jaya masih mendalaminya.

Penyidik pun telah memeriksa sejumlah saksi perihal kasus tersebut.

"Kami dalami lagi korban ini apa saja jualan obat terlarangnya. Delapan orang kami periksa dari keluarga, korban yang pada kejadian awal ini diculik. Warga sekitar sempat memberikan perlawanan, keluarganya kemudian saksi lain yang dalam proses penculikan menjadi korban," kata Brigjen TNI Hamim Tohari

Sementara itu perihal hubungan antar pelaku dan korban, Brigjen TNI Hamim Tohari pun mengurai detail.

Bahwa mereka semua sama-sama berasal dari Aceh.

"Mereka (tersangka) semua ini satu angkatan, latar belakangnya orang dari Aceh yang sama-sama dinas di Jakarta sehingga mereka melakukan itu secara terencana untuk penculikan dan pemerasan. Mereka tidak mengenal korban tapi mereka mengetahui korban ini," pungkas Brigjen TNI Hamim Tohari.

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved