Berita Palembang
Kolaborasi dengan TNI, Gubernur Sumsel Herman Deru Ungkap Angka Stunting di Sumsel Turun
Gubernur Sumsel Herman Deru ungkap keberhasilan menurunkan stunting di Sumsel tidak lepas dari kolaborasi TNI.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik kehadiran Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil.
Deru dengan tangan terbuka menyambut Mayjen Yanuar Adil dan siap berkolaborasi dalam kepemimpinan.
"Selamat datang pada Pangdam II Sriwijaya yang baru Mayjen TNI Yanuar Adil, Pemprov Sumsel siap berkolaborasi bersama," ujar Gubernur Sumsel Deru saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan pisah sambut Pangdam II Sriwijaya di Griya Agung, Rabu malam, (23/8/2023).
Deru juga menceritakan apa saja tantangan dan prestasi yang telah diraih Pemrov Sumsel sehingga Pangdam baru bisa mengenal lebih dekat lagi dengan Sumsel juga budayanya.
Deru mengatakan setiap kepemimpinan Pangdam II Sriwijaya tiga periode terakhir memiliki tantangan berbeda. Pangdam II Letjen TNI Agus Suhardi dulu dihadapkan pada tantangan pandemi covid-19 dan bisa melaluinya menjadi edemi.
Deru juga mengatakan tantangan yang dihadapi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi dihadapkan pada tantangan stunting dan tantangan itu juga berhasil dilewati dengan sukses menurunkan stunting terbesar secara nasional.
Pada 2021 lalu angka stunting di Sumsel 24,8 persen untuk Sumsel atau lebih besar 0,4 persen dibanding angka stunting nasional sebesar 24,4 persen.
Namun kini angka stunting berhasil ditekan dan Sumsel sukses menekan stunting terbesar secara nasional dalam setahun yakni turun 6,2 persen sehingga pada 2022 angka stunting di Sumsel berada di posisi 18,6 persen.
Keberhasilan menurunkan stunting di Sumsel tidak lepas dari kolaborasi TNI yang ikut mendorong program pengentasan stunting.
"Prestasi itu masih harum karena baru saja Wapres meresmikan Hari Keluarga Nasional dan memberikan apresiasi atas keberhasilan Sumsel menekan angka stunting," ujarnya.
Sementara itu tantangan yang harus dihadapi Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil saat ini yakni Elnino yang menjadi masalah global.
Beberapa dunia penghasilan beras stop ekspor beras untuk menjaga ketahanan pangan nasional sehingga dibutuhkan kolaborasi dan berharap TNI bersama pemerintah untuk menjadi garda terdepan provinsi yang berdaulat dalam pangan.
"Keberadaan TMMD ini berdampak sukses ikut membuka akses lahan baru untuk pertanian dengan medan yang sulit," ujar Deru saat memberikan sambutannya.
Deru menambahkan tantangan Pangdam II Sriwijaya saat ini cukup banyak yakni terkait bahasa dan budaya karena ragam bahasa di Sumsel ini banyak sehingga juga harus bisa menyatukan akar budaya agar budaya asli Sumsel tidak tergerus oleh budaya asing.
Sementara itu Mayjen TNI Hilman Hadi dalam sambutannya mengucapkan selamat datang pada Mayjen TNI Yanuar Hadi dan yakin bahwa Pangdam yang baru bisa meneruskan kepemimpinan lebih baik.
"Selamat datang dan selamat bertugas Pangdam baru, saya yakin beliau bisa meneruskan progam yang sudah lebih baik lagi karena pengalamannya jauh lebih luas," ujar Himan Hadi.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Apa itu Jurnalisme Inklusif, Praktik Terbaik Membangun Jurnalisme Berkeadilan |
![]() |
---|
Curhat Kasmawati IRT di Palembang Hilang Motor 2 Kali dalam Sebulan, Berharap Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Jadwal Pengusulan Kebutuhan PPPK Paruh Waktu, Pemprov Sumsel Usulkan 6.120 Honorer |
![]() |
---|
Pengurus FJPI Sumsel Dilantik, Rumah Bagi Jurnalis Perempuan, Junjung Kesetaraan dan Profesionalisme |
![]() |
---|
Diajak Kenalannya Makan, Wanita Muda di Palembang Jadi Korban Rudapaksa, Ibu Lapor Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.