Berita Palembang

Kisah Pilu Remaja Panti Asuhan di Palembang, Dikira Hilang Ternyata Kabur, Tak Kuat Sering Dimarahi

Kisah Pilu Remaja Panti Asuhan di Palembang, Dikira Hilang Ternyata Kabur, Tak Kuat Sering Dimarahi

Dok. Pribadi
Miki Nurwahid (15) remaja panti asuhan di Palembang yang dilaporkan hilang ternyata sengaja kabur karena tak kuat dimarahi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kisah pilu dialami Miki Nurwahid (15) remaja panti asuhan di Palembang yang sempat dilaporkan menghilang namun ternyata ia sengaja kabur karena tak kuat sering dimarahi. 

Sekitar empat hari menghilang, remaja yang tinggal di Panti Asuhan itu ditemukan sedang sedang tidur di sebuah warung pecel lele dekat gerbang Tol Keramasan,  pada Kamis (17/8/2023) malam sekitar pukul 23.00 WIB. 

Selama kabur dari Panti Asuhan, Miki bertahan hidup dengan kerja serabutan di Pasar 16 Ilir agar bisa tetap makan. 

Sebelumnya, Miki dilaporkan menghilang dari Panti Asuhan tempat dia tinggal di Jalan Sultan M Mansyur, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang

Miki dilaporkan hilang sejak pamit pergi ke Pasar 16 Ilir usai mengantar tempe ke rumah salah satu tetangga. 

"Alhamdulillah sudah ketemu Kamis malam kak. Posisi dia (Miki) sedang tidur di warung semacam warung pecel lele di sekitar gerbang Tol Keramasan, Indralaya. Dalam keadaan sehat, " ujar Ade Putra (25), kakak kandung Miki kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (19/8/2023). 

Baca juga: Dandim 0418/Palembang Turun Tangan, Begini Nasib 2 Oknum TNI Ngamuk di Palembang Saat Lomba HUT RI

Ade menceritakan jika yang memberitahu ia dan keluarga jika Miki berada di sekitar kawasan Indralaya adalah seorang sopir truk Tanjung Lengkaya, yang kebetulan kenal dengan pamannya. 

"Jadi malam itu kami sedang dalam perjalanan dari Palembang mau pulang ke Baturaja. Pas lagi di Prabumulih, ada yang memberi kabar kalau Miki ada di warung pecel lele dekat gerbang Tol Keramasan. Itu yang memberi tahu kami, Randi sopir truk yang kenal dengan paman, " jelasnya. 

Ketika ketemu, Miki menceritakan alasan ia kabur dari Panti Asuhan yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama dua tahun ini. Kepada Ade, ia mengaku jika sudah tidak nyaman tinggal di panti asuhan tersebut. 

"Dia ngaku belakangan ini sering dimarahi jadi tidak betah tinggal disana. Akhirnya nekat kabur dari Panti Asuhan itu, " katanya. 

Selama kabur empat hari, untuk memenuhi kebutuhan makan, Miki bekerja di Pasar 16 Ilir agar bisa tetap makan. 

"Katanya dia kerja. Tidak tau kerja apa yang penting dikasih makan, di Pasar 16 Ilir, " sambungnya. 

Miki tidur di warung pecel lele atas izin pemilik warung, bahkan pemilik warung hendak membelikan tiket pulang Miki ke Baturaja. 

"Dia izin tidur disana dan dibolehkan oleh pemilik warung pecel lele. Rencananya mau dibelikan tiket travel pulang ke Baturaja, tapi Alhamdulillah malamnya sudah ketemu sama kami, " ungkapnya. 

Setelah pulang kembali di lingkungan keluarganya di Kecamatan Lengkiti, Baturaja,  Miki akan disekolahkan lagi di kampung halamannya. 

"Keluarga segera mengurus kepindahan dia dari sekolah di Palembang dan Panti asuhan, " tandasnya. 

Dilaporkan Hilang 

Sebelumnya, Miki Nurwahid (15)  dilaporkan hilang dari tempat tinggalnya di sebuah Panti Asuhan di Jalan Sultan M MansyurKecamatan Ilir Barat I Palembang sejak Minggu (13/8/2023).

Sebelum menghilang, Miki sempat pamit hendak pergi ke Pasar 16 Ilir Palembang setelah dia selesai mengantar tempe ke rumah salah satu tetangga. 

Ade Putra (25) kakak kandung Miki menceritakan kronologi hilangnya sang adik.

Saat dibincangi Tribunsumsel.com, Ade mengungkap istrinya meminta Miki untuk mengantar tempe ke rumah tetangganya. 

"Hari Minggu tanggal 13 itu sekitar jam 12 siang dia diminta istri saya untuk mengantar tempe. Kemudian pulang ke rumah pamit katanya mau main ke Pasar 16 Ilir. Sampai sekarang belum pulang juga, " ujar Ade, Kamis (17/8/2023). 

Ade menjelaskan, informasi yang ia terima sang adik sempat mengajak seorang temannya untuk pergi ke Pasar 16 Ilir, namun temannya itu tidak mau. 

"Sebelum pergi, kami cari tau. Ternyata Miki sempat ajak seorang temannya ke Pasar 16 Ilir  tapi temannya itu tidak mau ikut jadi dia pergi sendirian. Informasi dari orang panti asuhan dia memang sering main ke Pasar 16 Ilir ," ujarnya. 

Ade mengaku kesulitan mencari keberadaan Miki.

Selain ia hanya pergi seorang diri juga tidak memiliki handphone.

Meski sudah berusaha mencari keberadaannya masih belum berhasil. 

"Dia tidak ada handphone kak, makanya susah juga dihubungi, " sambungnya. 

Terakhir kali Miki meninggalkan rumah atau panti asuhan mengenakan pakaian kaus hitam dan celana pendek hitam.

Ia memiliki ciri-ciri, badan yang kurus dan ada panu di bagian kening. 

Bagi yang menemukan anak tersebut bisa menghubungi pihak keluarga di nomor 0852-6713-0827 (Ade Putra) atau nomor 0896-4467-4209 (Eko Kurniawan). 

Ade menambahkan jika ia dan pihak Yayasan Panti Asuhan sudah melaporkan hilangnya Miki ke Polrestabes Palembang

"Sudah kami lapor polisi, semoga adik bisa ketemu, " katanya. 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved