Bayi Kritis Karena Kelalaian Suster

Sosok Chintia Ibu Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster Salah Beri Susu, Dapat Dukungan Ahmad Sahroni

Sosok ibu bayi yang kritis di RSAB alami pendarahan di kepala akibat kelalaian yang diduga oleh oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda ( RSAB) Har

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig@sucichintia88
Sosok ibu bayi yang kritis di RSAB alami pendarahan di kepala akibat kelalaian yang diduga oleh oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda ( RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok ibu bayi yang kritis di RSAB alami pendarahan di bagian tubuh akibat kelalaian yang diduga oleh oknum suster di Rumah Sakit Anak dan Bunda ( RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat.

Hal ini diceritakan oleh ibu korban, yang menyebutkan bahwa sang anak mengalami pendarahan diduga akibat kelalaian yang dilakukan oleh salah satu suster di RSAB.

Ibu korban diketahui bernama Chintia Suciati.

Terpantau dalam Instagram miliknya, ia diketahui bekerja sebagai customer service di tempat penjualan jual beli mobil bekas (Carsome).

Adapun bayi Chintia yang bernama Lanala Ayudisa Halim atau sapaan Nala merupakan anak kedua yang lahir pada tanggal 13 Juni 2023.

Penyebab Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Susu Diganti Buat Tubuh Kuning Hingga Berdarah
Penyebab Bayi Kritis Diduga Kelalaian Suster di RS, Susu Diganti Buat Tubuh Kuning Hingga Berdarah (instagram/sucichintia88)

Dalam Instagramnya, Chintia menceritakan kronologi sang anak alami pendarahan yang diduga akibat kelalaian salah satu perawat.

Awalnya sang anak bernama Lanala Ayudisa Halim didagnosa ileostomy dan kelainan fungsi hati berumur 1 bulan 27 hari.

Baca juga: Viral Curhat Seorang Ibu, Bayinya Kritis Diduga karena Kelalaian Suster di RS, Keluarkan Darah

Setelah 1 bulan perawatan dari RS Pelni, pasien di rujuk ke RSAB di Jakarta Barat pada tanggal 12 juli 2023 dengan rujukan ke poli gastro.

Di tanggal 12 Juli Chintia mengatakan jika dirinya membawa sang anak ke RSAB ke bagian IGD dengan kondisi fasses sang anak cair dan lemas, dengan diagnosa diare serta dehidrasi.

bayi dari seorang ibu bernama Chintia yang alami kondisi kritis diduga karena kelalaian suster di RS
bayi dari seorang ibu bernama Chintia yang alami kondisi kritis diduga karena kelalaian suster di RS (instagram/sucichintia88)

Kemudian sang anak dirawat di NICU sampai dengan 3 Agustus 2023, terhitung sang anak dirawat hampir 3 minggu dengan kondisi fases masih cair bahkan berat badan sang anak naik turun namun tidak ada konsultasi dengan dokter gastro, ataupun dari bedah atau yang lainnya.

Bahkan menurut penuturan Chintia, dengan kondisi sang anak yang seperti itu suster di NICU merencanakan agar sang anak atau pasien untuk pulang.

Baca juga: Sosok D Pengantin Wanita di Palembang Kabur Ditagih Utang WO Uang Dipakai Pria, Keluarga Dirugikan

Kendati demikian, melihat kondisi sang anak seperti itu, Chintia berinisiatif untuk menghubungi dr Franciska Bunjamin dr bedah anak di RS Pelni untuk membantu kondisi pasien yang fasesnya cair, hingga akhirnya dr Franciska membantu untuk menghubungi dr bedah di RSAB untuk melihat kondisi pasien.

Setelah itu, sang anak dipindahkan ke ruang rawat inap Ruang Widuri di tanggal 3 Agustus 2023.

Chintia mengatakan selama perawatan di ruang Widuri dengan dr penanggung jawab adalah dr bedah anak, di saat itu Chintia merasa lega karena sudah banyak dokter yang membantu untuk menangani sang anak.

Ketika itu, ada dr Gizi yang menemukan susu yang cocok untuk sang anak, sehingga membuat berat badan (bb) sang anak naik.

Baca juga: Nasib Chandra & Dila Kabur Ditagih Utang Resepsi Rp 21,7 Juta, Keluarga Pasrah WO Lapor Polisi

Lantas Chintia mengatakan di tanggal 7 Agustus 2023, susu pepti junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu neocate tanpa sepengetahuan Chintia.

Mengetahui sang anak mendapat susu tersebut, membuat berat badan sang anak yang semulanya 2.165 menjadi 2.046.

Selanjutnya pada Senin, 7 Agustus 2023 leher dari sang anak berwarna kuning, sehingga Chintia melaporkan kejadian ini kepada perawat di ruangan tersebut.

Setelah Chintia melaporkan kejadian yang dialami sang anak, perawat hanya mengatakan jika nantinya pihaknya akan mengecek darah.

Hingga Selasa perawat tak kunjung melakukan pengecekan pada sang anak, hal ini membuat Chintia menanyakan perihal pengecekan darah sang anak.

Akhirnya pada Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.

Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak.

Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah.

Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.

Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.

Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.

Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dokter.

Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.

Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.

Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.

Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.

Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat sang anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.

Respon pihak RSAB Harapan Kita

Dalam instagram @sucichintia88, Chintia mengaku atas kejadian yang dialami sang anak pihak rumah sakit hanya meminta maaf.

"Dari hari kamis kami menunggu jawaban pihak @rsabhk dan hanya maaf yang kami terima. Ya Allahuakbar hancur hati sayaa," tulis @sucichintia88, Senin (14/8/2023).

Saking sakit hatinya Chintia sang anak mengalami sakit seperti itu membuat Chintia merasa geram dan meminta pertolongan dari berbagai pihak.

"Pihak management @rsabhk lantas anakku seperti ini kami hanya mendapatkan maaf dari kepala ruangan saja ? Anakku seperti ini dikarenakan kelalaian oknum Perawat di ruangan rawat inap **. Kami di screning untuk menjaga anak kami,bukan hanya sekedar tidur dan nonton tivi, kami pun membantu perawat kami yang menghitung fassesnya kami yang info saat terjadi apa apa. Andaikan jam 7 malam suster memanggil dokter. tidak menunggu di jam 21:37 baru panggil dokter. Ku yakin tidak akan seperti ini anakku. Dokter disana sudah membantu anakku berjuang 2 bulan ini lalu di hancurkan begtu saja oleh perawat saat itu. Ku butuh keadilan sebesar besarnya. Siapa yang tidak hancur melihat kondisi anak seperti ini," tulisnya.

Bahkan Chintia, mengaku jika dirinya tidak dipertemukan dengan suster yang sebelumnya bertanggung jawab dengan kondisi sang anak, melalui story di instagram nya, Chintia mengatakan jika pihak rumah sakit tidak membalas pesannya, kini sang anak mengalami kritis.

Disorot Ahmad Sahroni

Viralnya postingan membuat Ahmad Sahroni, anggota DPR RI ikut buka suara.

Ahmad Sahroni menyentil Kementerian Kesehatan atas peristiwa itu.

"Ada Kejadian yg sangat Memilukan di duga di RSAB harapan Kita, penjelasan lengkap ada di Postingan saya,

@kemenkes_ri ini pak mentri wajib Periksa para Perawat nya , berbahaya kl masih ada yg beginian di RS besar,

Tolong Pak menkes @budigsadikin," tulisnya di akun Instagrma pribadinya @ahmadsahroni88, Selasa (15/8/2023).

Baca berita lainnya di Google News

sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Bayi Alami Kritis Diduga Kelalaian Perawat RSAB Harapan Kita yang Salah Berikan Susu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved