Berita Pilpres 2024

PDIP Tak Gusar Ditinggal PPP, Persilakan Jika Ingin 'Angkat Kaki' dari Koalisi Dukung Ganjar Pranowo

PPP dipersilakan jika ingin pergi atau mencabut kerja sama politik dengan PDIP dalam mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

|
Editor: Rahmat Aizullah
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Kerja sama partai politik PDIP dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, 30 April 2023. 

Melansir Kompas.com, Donnie mengatakan pertemuan itu menyikapi pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani tentang langkah politik lain dari PPP jika Sandiaga Uno tak jadi cawapres Ganjar Pranowo.

Donnie menegaskan bahwa perkataan Arsul Sani tersebut adalah pendapat pribadi, bukan pernyataan resmi PPP.

"Saya menyampaikan bahwa pernyataan Mas Arsul Sani merupakan pendapat pribadi dan bukan pernyataan resmi partai," kata Donnie dalam keterangan yang diterima, Rabu (9/8/2023).

Donnie menepis bahwa partainya tengah melakukan seperti apa yang disampaikan Arsul.

Bahwa mempertimbangkan ulang kerja sama dengan PDI Perjuangan jika Sandiaga Uno tak diusung sebagai pendamping Ganjar.

Menurut dia, pengurus dan kader PPP semuanya menyatakan tetap taat dan patuh memperjuangkan keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).

Dimana salah satunya mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres bersama PDIP.

"Sampai saat ini PPP tetap konsisten dan berkomitmen untuk melaksanakan amanat konstitusi partai yaitu Rapimnas yang memutuskan Mas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI.

Dan Rapimnas berikutnya menetapkan Pak Sandiaga Salahudin Uno selaku kader partai sebagai cawapres mendampingi Mas Ganjar," ujar Donnie.

Oleh sebab itu, PPP meminta Mardiono untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna menghindari pengurus partai yang berbicara bertentangan dengan kebijakan internal.

Dalam rapat itu, kata Donnie, akhirnya ditegaskan oleh Mardiono bahwa Juru Bicara DPP PPP hanyalah dua orang, yakni Donnie dan Achmad Baidowi atau Awiek.

Lebih lanjut, Donnie mengatakan bahwa PPP menyayangkan pernyataan dan sikap Arsul yang dianggap bertentangan dengan kebijakan internal.

Ia lantas menyinggung jabatan strategis yang diberikan PPP untuk Arsul Sani, di antaranya Waketum bahkan Wakil Ketua MPR.

"Kedua jabatan itu adalah penghargaan partai kepada beliau dan seharusnya memahami betul mekanisme yang ada di tubuh Partai Persatuan Pembangunan.

Beliau adalah pakarnya hukum, kok bisa bicara sudah melampaui kewenangannya melebihi AD/ART, seharusnya beliau tawadhu," ucap Donnie.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved