Desakan Munaslub Golkar
Ketegangan di Tubuh Golkar Dianggap Bisa Mereda Usai Terbuka Peluang Ridwan Kamil di Pilpres 2024
Ketegangan di tubuh Partai Golkar dengan adanya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akhir-akhir ini dianggap bisa mereda. Pendapat pengamat
TRIBUNSUMSEL.COM - Ketegangan di tubuh Partai Golkar dengan adanya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) akhir-akhir ini dianggap bisa mereda.
Hal itu dianggap lantaran terbukanya peluang Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil sebagai representasi Partai Golkar untuk maju tampil di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Menyadur Kompas.com, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno berpendapat munculnya nama Ridwan Kamil di bursa pencapresan 2024 bisa meredakan isu Munaslub Golkar belakangan ini.
Baca juga: PDIP Klaim Golkar Bakal Gabung Koalisi Pendukung Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil Jadi Cawapres?
"Internal Golkar ini kan sebetulnya agak gelisah karena Golkar tidak segera mengambil langkah politik yang taktis.
Dengan mengusung Ridwan Kamil, misalnya, meski hanya sebatas wacana, ini tentu adalah langkah politik yang saya kira membuat kartu politik Golkar hidup kembali," kata Adi, Minggu (30/7/2023).
Menurut dia, munculnya nama Ridwan Kamil sebagai bakal cawapres bisa jadi eksperimen yang sedang dilakukan partai politik berlambang pohon beringin tersebut.
Baca juga: Golkar Akhirnya Buka Peluang Ridwan Kamil Jadi Cawapres, Amanat Munas Ternyata Tak Ngotot Airlangga
Golkar dianggap sedang mencari tahu respons publik jika kandidat yang mereka dorong di Pilpres 2024 bukan lagi ketua umumnya, Airlangga Hartarto, yang elektabilitasnya kurang menjanjikan.
Sebaliknya, elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil, kendati baru bergabung dengan Golkar, jauh lebih mentereng.
"Ridwan Kamil bagus, apalagi didorong Golkar, ini bisa menjadi momen yang strategis. Walau harus diakui, pada saat yang bersamaan bahwa Ridwan Kamil ini kan pendatang baru. Golkar sedang berhitung betul bagaimana baiknya," kata Adi.
Baca juga: Respons Airlangga Hartarto Soal Goyangan Kursi Panas Ketum Golkar, Desakan Munaslub Terus Bergulir
Meski demikian, Adi menganggap isu Munaslub Golkar bukan reda karena faktor Ridwan Kamil seorang.
Ia menegaskan, butuh mekanisme internal agar Ridwan Kamil bisa secara resmi diajukan Golkar dalam Pilpres 2024.
Sebab, berdasarkan hasil Munas Golkar empat tahun lalu, Airlangga lah yang mendapatkan mandat tersebut.
Baca juga: Luhut Sedih Kondisi Golkar Jelang Pilpres 2024, Partai Besar Nomor Dua Seperti Jual Diri Kemana-mana
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar nampaknya tak lagi ngotot untuk mendorong ketua umumnya, Airlangga Hartarto, menjadi kontestan di Pilpres 2024.
Mereka mulai membuka peluang figur lain selain Airlangga Hartarto sebagai sosok yang maju di Pilpres 2024.
Kemungkinan mendorong sosok lain ini menyusul adanya pembentukan tim teknis antara Golkar dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng menyinggung soal amanat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Bahwa dalam amanat Munas itu, kata dia, bukan memberikan kewenangan Airlangga sebagai capres atau cawapres.
Melainkan memberi mandat kepada yang bersangkutan dalam menentukan siapa sosok capres atau cawapres yang diusung Partai Golkar.
"Amanat Munas bukan itu (mendorong Airlangga maju Pilpres), amanat Munas itu memberikan kewenangan Airlangga untuk menentukan capres atau cawapresnya," kata Mekeng, dilansir dari Tribunnews.com.
Dia mengungkapkan, Airlangga didorong maju di Pilpres 2024 karena keinginan para kader.
"Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia (Airlangga) ya wajar lah tetapi kan kita harus melihat kondisi lapangan," katanya.
Kata Mekeng, Golkar kini melihat adanya kemungkinan-kemungkinan yang ada terkait mana yang berpotensi membawa kemenangan.
Karena itu Mekeng menegaskan Golkar kini terbuka untuk menyodorkan nama lain di luar Airlangga Hartarto.
"Kita akan cari kesepakatan yang penting kalau disodorkan kita bisa menang, kita nyodorin kalau nggak menang juga percuma.
Kita harus hitung-hitungan kalau sodori ini gimana, ini gimana, ini gimana," ujar pria yang juga merupakan perwakilan tim teknis dari Golkar itu.
Belakangan, kata Mekeng sosok yang mencolok dan potensial maju di Pilpres adalah Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Ridwan Kamil (RK).
Diakui Mekeng, potensi Ridwan Kamil dicalonkan itu didasari karena memiliki hasil elektabilitas yang baik di berbagai hasil survei cawapres.
Bahkan, untuk posisi capres sekalipun, Gubernur Jawa Barat itu sesekali masuk dalam empat besar.
"Kita kan masih punya kader yang lain. RK itu di survei capres nomor 4 loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor 1, kadang-kadang nomor 2.
Itu kan kader Golkar, dia salah satu Waketum. Salah satu potensial yang bisa kita ajukan," kata Mekeng.
Hanya saja, saat disinggung apakah Ridwan Kamil disodorkan dalam pertemuan antara Airlangga dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Mekeng menyatakan, belum membahas itu.
Sebab kata dia, nantinya akan ada pembahasan lanjutan dari tim teknis Golkar-PDIP terkait dengan kemungkinan kerja sama parpol.
"Nggak, nggak, itu belum, nanti tim teknis yang akan (membahas) itu," ujar Mekeng.
Kader Golkar Ramai-ramai Tolak Munaslub, Tuding Isu Dihembuskan Pihak Luar Ingin Hancurkan Partai |
![]() |
---|
Isu Wacana Penggulingan Airlangga Makin Semerbak, Seluruh Ketua DPD Golkar Kumpul di Bali, Bahas Ini |
![]() |
---|
Respons Airlangga Hartarto Soal Goyangan Kursi Panas Ketum Golkar, Desakan Munaslub Terus Bergulir |
![]() |
---|
Luhut Sedih Kondisi Golkar Jelang Pilpres 2024, Partai Besar Nomor Dua Seperti Jual Diri Kemana-mana |
![]() |
---|
Airlangga Terancam Dilengserkan dari Ketum Golkar, Opung Luhut Dinilai Cocok Jadi Pengganti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.