Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa

Leher Diinjak Hingga Masuk RS, Sopir Pikap Dikeroyok Pengendara Vespa di Palembang Siapkan Pengacara

Sopir Pikap Dianiaya Pengendara Vespa di Palembang Siapkan Pengacara, Leher Diinjak Hingga Masuk Rumah Sakit

Dok. Keluarga
Azwar Anas sopir pikap korban penganiayaan oleh pengendara vespa di Palembang kini menyiapkan pengacara untuk menempuh proses hukum 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -  Azwar Anas korban dikeroyok pengendara vespa di Palembang mengaku lehernya diinjak oleh pelaku.

Sempat dirawat di RSUD Bari Palembang, korban kini mulai membaik setelah diperbolehkan pulang meski rasa sakit masih kerap ia rasakan.

Atas hal tersebut, keluarga sedang menyiapkan pengacara apalagi beredar informasi pelaku pengeroyokan melaporkan balik dirinya ke polisi.

Baca juga: Jelang Sidang Vonis, Terdakwa Korupsi Dana Hibah Bawaslu Prabumulih Meninggal, Dituntut 1,5 Tahun

Mella adik Azwar mengatakan, kondisi sang kakak masih mengalami pusing dan sakit di bagian leher karena diinjak.

Azwar baru saja diperbolehkan pulang siang ini. 

"Hari ini baru dibolehkan pulang oleh dokter setelah dirawat di RS BARI. Lehernya masih sakit karena bekas diinjak, " ungkap Mella kepada Tribunsumsel.com, Jumat (28/7/2023). 

Azwar Anas (37) sopir pikap di Palembang kini menjalani perawatan di rumah sakit akibat dikeroyok pengendara vespa bermula dari senggolan di jalan raya.
Azwar Anas (37) sopir pikap di Palembang kini menjalani perawatan di rumah sakit akibat dikeroyok pengendara vespa bermula dari senggolan di jalan raya. (Dok. Keluarga)

Dia mengungkapkan setelah kejadian Azwar langsung di opname di rumah sakit karena mengalami mual muntah dan pusing. 

"Pas di ctscan ternyata kepalanya bengkak. Jadi sempat diminta dokter opname di rumah sakit, " katanya. 

Dia menambahkan, saat ini keluarga tengah menyiapkan pengacara untuk menangani kasus tersebut. Keluarga berharap pelaku dapat bertanggung jawab atas perbuatannya. 

"Ada pengacara yang kami siapkan, supaya pelaku bisa bertanggungjawab atas perbuatannya, " tandasnya. 

Tak Gentar Dilaporkan Balik

Keluarga Azwar Anas, sopir pikap yang menjadi korban pengeroyokan sejumlah pengendara vespa di Simpang Tugu KB tak gentar meski salah satu pelaku mengancam akan melaporkan balik.

Hal ini disampaikan kakak korban, Sri Wahyuni (41) ketika dikonfirmasi. Azwar diketahui dikeroyok oleh 7 orang pengendara vespa, tak hanya dijambak korban juga dihantam menggunakan helm dan batu oleh pelaku.

"Silahkan saja kami tidak takut. Mau dia lapor lakalantas juga kami tak takut, kecuali kalau memang adik saya salah nabrak sampai luka parah atau meninggal. Nyatanya kan adik saya dikeroyok sampai tidak berkutik, " ujar Sri, Jumat (28/7/2023).

Sri menyebut jika ada seorang polisi lalu lintas dan polwan yang sedang melintas di sekitar lokasi. Karena keributan sampai menyebabkan kemacetan, akhirnya kedua anggota polisi itu menghampiri pelaku dan korban.

"Kata salah satu anggota polisi ke saya, kalau dia tidak datang mungkin adik saya bisa tewas, itupun kami sudah melepaskan tembakan peringatan tapi tak digubris oleh para pelaku. Artinya kan pelaku ini sudah seperti mau membunuh, " ungkapnya.

Keluarga yang mulanya sempat berpikir damai setelah permintaan korban, seketika kembali emosi mendengar fakta yang sebenarnya.

"Omongan pelaku ini tidak sesuai saya juga sempat terpengaruh, katanya dia cuma megangin adik saya malah kakinya luka. Tapi setelah mendengar cerita polisi yang melihat kejadian ditambah adanya luka lebam yang tidak hanya di wajah tapi juga di leher makanya kami laporkan si pelaku, " katanya.

Terpisah Kanit Reskrim Polsek Seberang Ulu I Iptu Indra Widodo belum memberikan jawaban tegas mengenai adanya tembakan peringatan untuk menghentikan pengeroyokan yang dilakukan oleh para pelaku.

"Masih dalam penyelidikan Polsek. Nanti saja biar tidak simpang siur, " katanya.

Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan

Sebelumnya, sopir Pikap yang bekerja di sebuah usaha tenda menjadi korban pengeroyokan oleh pengendara vespa di Palembang diduga akibat senggolan di jalan raya, Selasa (25/7/2023) sekira pukul 11.00 WIB. 

Aksi pengeroyokan itu dilihat oleh polisi Polsek SU I, Palembang yang sedang patroli hingga melepaskan tiga kali tembakan peringatan untuk menghentikan kekerasan tersebut. 

Tepatnya, pengeroyokan terjadi Jalan KH Rasyid Siddik, depan Tugu KB Kelurahan 8 Ulu Kecamatan SU I, Palembang

Korban, Azwar Anas (38) sedang memgendarai mobil pikap di TKP yang saat itu sedang macet. 

Dikarenakan macet, korban pun berjalan pelan-pelan, namun tak sengaja menyenggol sepeda motor vespa yang dikendarai oleh pelaku.

Tak terima, pelaku yang saat itu sedang konvoi bersama rekannya lalu menghentikan laju mobil korban.

Dari penuturan korban, dia yang panik disuruh berhenti, langsung meminta maaf dan membuka kaca.

Sedangkan teman pelaku yang tidak terima langsung menjambak rambut dan menari pakaian korban hingga robek.

Tak mengira akan diserang secara mendadak, korban saat tetap mengemudikan mobil karena takut.

Hingga akhirinya salah satu pengemudi vespa terjatuh.

Mengetahui ada yang terjatuh membuat korban memberentikan laju mobilnya dan turun. 

Hal itu membuat menjadi bulan-bulanan dua pelaku.

Saat itu korban di pukuli dengan helm, dan ditendang.

Sedangkan warga yang melintas dan melihat langsung kejadian tersebut mendadak ramai. 

"Jujur pak saya tidak sengaja menyenggol motor pelaku. saat itu saya sudah berusaha meminta maaf namun saya dipaksa stop. Tapi saya Tetap melaju pelan, dan akhirinya salah satu pengendara Vespa itu terjatuh baru lah saya stop," katanya, Kamis, (27/7/2023), kepada Sripoku.com

Ketika stop, lanjut korban, dirinya sempat ingin meminta maaf, namun niat baik malah di tolak dan korban dikeroyok oleh pelaku.

"Saya dipukuli dengan helm, dengan tangan dan ditendang pak. Warga ramai melihat kejadian ini, beruntung ada petugas polisi saat itu yang sedang melihat, setelah polisi melepaskan tembakan, pelaku pun langsung terdiam," ungkap Azwar yang mengaku saat melintas hendak membuka tenda di kawasan Jakabaring, Palembang.

Ditempat yang sama, saudara korban Sri Wahyudi (41), mengatakan dirinya dan keluarga tidak terima adik sudah menjadi korban penggeroyokan.

'Saya berharap pelaku ditangkap," harapnya kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono dan  Kapolsek SU I, Palembang, Kompol Tatang Yulianto melalui Kanit Reskrim Iptu, Indra Widodo mengatakan, sudah ada laporan korban terkait kejadian tersebut.

"Laporan korban sudah diterima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas reskrim Polsek SU I, Palembamg," ungkap Widodo. 

Lanjutnya, terkait insiden ini berawal adanya mobil pick yang dikendarai korban menyenggol motor vespa salah satu pelaku.

"Lalu korban panik hendak meminta maaf. Namun pelaku malah beringas, alhasil saat korban tetap melaju pelaku menyenggol motor salah satu pelaku hingga terjatuh, saat itu korban stop dan hendak meminta maaf, namun malah dikeroyok. Beruntung ada petugas kita sedang melakukan hunting saat itu, langsung kita amankan," tutupnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved