Hidup Sebatang Kara Di rumah Reyot Putri Depresi Usai Orangtua Meninggal, Begini Bertahan Hidup

TRIBUNSUMSEL.COM - Hidup sebatang kara puluhan tahun tanpa air dan Listrik, begini cara Putri bertahan hidup.

Seperti diketahui, kisah Dyah Aristi Kusuma Putri atau sapaan Putri anak tunggal yang hidup sebatang kara tanpa air dan listrik tengah viral dimedia sosial.

Putri tinggal di rumah reyot penuh puing di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 15, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.

Masa lalu Putri baru-baru ini dikuak oleh eks Ketua RT Kelurahan Tugu Utara Ramlah Harahap (74).

Ramlah menceritakan, Dyah Aristi Kusuma Putri (42) mengalami depresi usai kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Putri bersama kedua orangtuanya tinggal di rumah yang kini tidak terurus.

"Ya biasanya manja, ada orangtua, ada pembantu, tapi sekarang sendiri. Teman dia tidak ada, memang. Waktu sekolah, anak-anak bawa teman ke rumah, nah dia enggak," ungkap Ramlah. Dilansir Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

"Awalnya biasa saja, dia normal. Kondisi rumah bagus. Mereka datang ke sini pada 1984, tapi direnovasi dulu sama ibunya. Putri saat itu usianya masih tiga tahun," kata Ramlah.

Menurut pandangan Ramlah, orangtua Putri terbilang berkecukupan dari sisi ekonomi.

Baca juga: Masa Lalu Putri yang Ngaku Mantan Model Tinggal di Rumah Kumuh, Punya Banyak ART Saat SMA

Orangtuanya juga menyewa asisten rumah tangga untuk mengurus pekerjaan rumah dan menjaga Putri.

"Dia (Putri) hidupnya kalau pulang sekolah, ya sama pembantunya. Tapi kalau ada ibu dan bapaknya, ya sama mereka. Sesekali saya main ke sana, dia (Putri) panggil saya juga sebutan Ibu," tutur Ramlah.

Namun, pada tahun 2009 ayah Putri meninggal dunia. Sementara sang ibu juga meninggal dunia pada tahun 2015.

Kendati begitu, semenjak kepergiaan kedua orangtuanya lah kepribadian Putri berubah dan rumah tersebut menjadi tidak terawat.

Tetangga menilai bahwa Putri mengalami depresi. Pasalnya, Ramlah mencurigai Putri depresi saat melihat tingkah Putri.

"Pertama masih bagaimana gitu, paling kalo datang, saya tanya, kamu ngapain, dia jawab lagi ngobrol sama bapak, padahal bapaknya sudah nggak ada," ucap Ramlah.

"Itu saya curiga kan, dia bilang bapak di pojok," sambungnya.

Baca juga: Keluarga Putri Ngaku Mantan Model Hidup Sebatang Kara Ternyata Pejabat, Punya Saudara DPR dan Dosen

Lantas bagaimana cari Putri bertahan hidup ?

Meski kini sudah tidak berpenghasilan dan hidup sebatang kara di rumah reyot, Putri masih bisa bertahan hidup dengan berbagai cara.

Menurut informasi yang beredar, Putri kerap memperoleh bantuan dari warga sekitar, dinas sosial, dan gereja untuk memenuhi kebutuhannya.

Putri hidup seorang diri dan mengaku bantuan yang diperolehnya berupa uang untuk kebutuhan dan makanan sehari-hari.

Putri kerap membelanjakan uang itu untuk membeli sayur, beras dan mie instan

Ia memasak dengan kayu bakar dan alat seadanya. Terkadang Putri juga meminta sembako.

Sementara untuk kebutuhan air, putri menggunakan air tanah. Air tersebut diperolehnya dari sumur di belakang rumah dan berdekatan dengan ruang bekas kamar mandi yang kini dipenuhi puing bangunan.

Pernah Dilecehkan Tukang Tisu

Diah Risti Kusuma Putri bahkan pernah mendapat perlakuan tak senonoh oleh seorang kakek penjual tisu.

Kakek penjual tisu tersebut nekat bugil dan diduga melakukan pelecehan seksual terhadap Putri di rumah reyotnya yang terletak di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara (Jakut).

Hal tersebut diungkapkan oleh tetangga dekat Putri, yaitu Ramlah Harahap (74).

Ramlah mengaku pernah memergoki seorang kakek penjual tisu sedang telanjang di rumah terbengkalai Putri itu.

Ramlah yang melihat kakek penjual tisu nekat bugil tersebut langsung kaget.

Ia juga menduga bahwa kakek penjual tisu itu telah melakukan pelecehan seksual terhadap Putri.

"Dulu ada kakek-kakek penjual tisu, saya pergoki telanjang di rumah Putri," kata Ramlah

"Saya kan malu lihatnya. Saya langsung keluar," sambungnya.

Ramlah menceritakan bahwa kakek-kakek tersebut awalnya baik terhadap Putri.

Kakek penjual tisu itu sering mengirimkan makanan dan minum untuk Putri.

"Padahal dia baik. Sering kirim makanan sebelumnya," tutur Ramlah.

Setelah itu, Ramlah memberikan ancaman kepada kakek yang nekat telanjang tanpa busana di rumah reyot Putri itu.

Ramlah mengancam kakek tersebut jika berani mengulangi perbuatan tak senonoh itu, maka ia tak sega melaporkannya ke pihaky yang berwajib.

"Terus dia saya ancam. Kalau berani datang lagi saya laporin." ujarnya.

Semenjak diancam olehnya, kakek mesum penjual tisu tersebut tak pernah datang lagi ke tempat Putri.

Baca berita lainnya di Google News