Berita Pilpres 2024

Cara Melihat Capres-cawapres Serius Dukung Pemberantasan Korupsi, Pengamat Ungkap Indikatornya

Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkap ada cara mudah untuk mengetahui apakah capres-cawapres di Pilpres 2024 serius mendukung pemberantasan korupsi

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel/Tribunnews
Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkap ada cara mudah untuk mengetahui apakah capres-cawapres di Pilpres 2024 serius mendukung pemberantasan korupsi. 

Ganjar Jadikan Pemberantasan Korupsi Visi Utama

Sebelumnya diberitakan, bakal capres 2024 usungan PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo mengatakan akan menjadikan pemberantasan korupsi sebagai visi utamanya di pertarungan Pilpres 2024.

Dia mengeklaim gerakan pemberantasan korupsi sudah dilakukannya sejak awal dirinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) hingga saat ini.

Ganjar Pranowo memaparkan visi soal pemberantasan korupsi tersebut di hadapan Walikota seluruh Indonesia pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 13 Juli 2023.

Ganjar menceritakan, di awalnya menjabat dia bertanya kepada masyarakat Jawa Tengah tentang persoalan utama yang harus diselesaikannya.

Menurutnya, mayoritas masyarakat menyebut persoalan korupsi.

Ganjar pun berjanji untuk tidak korupsi dan tak menipu.

"Maka saat saya maju, tagline saya adalah 'Mboten Korupsi Mboten Ngapusi' yang artinya tidak korupsi dan tidak menipu," kata Ganjar Pranowo dikutip dalam tayangan Live Youtube Kompas.com.

Dalam perjalanan kepemimpinannya, Ganjar mengungkapkan bahwa ia pernah memberhentikan kepala dinas yang terlibat dalam kasus korupsi.

Pemecatan itu dilakukan setelah dirinya menerima laporan bahwa ada siswa yang mengaku dikenakan iuran oleh sekolah padahal seharusnya gratis.

"Baru-baru ini, ada siswa yang mengaku dikenakan iuran oleh sekolah, padahal SMA, SMK, dan SLB Negeri di Jawa Tengah itu gratis. Ternyata masih ada pungutan dengan dalih infak. Maka kepala sekolahnya saat ini telah saya ganti," ujarnya.

Ganjar prihatin, saat Indonesia sedang mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi bonus demografi, praktik korupsi masih terjadi di dunia pendidikan.

Dia pun mengakui persoalan korupsi merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh daerah di Indonesia.

Selain itu, kasus korupsi juga masih terjadi di hampir semua sektor.

"Saya percaya hampir semua daerah menghadapi masalah yang sama terkait korupsi. Biasanya, korupsi muncul dari kita sendiri, kita membangunnya sendiri, dan kita ciptakan sendiri. Oleh karena itu, kita harus menyelesaikannya," tegas Ganjar.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved