Sosok Briptu Ruth Debora, Polwan Dijuluki Srikandi Jatanras Polda Sumsel, Begini Kiprahnya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Briptu Ruth Debora kerap dijuluki sebagai Srikandi Jatanras Polda Sumsel.

Julukan itu didapat Briptu Ruth Debora karena dia menjadi satu-satunya polwan yang bertugas di Subdit III Ditreskrimum Jatanras Polda Sumsel.

Briptu Ruth Debora telah lebih dari 5 tahun bertugas di Unit I Subdit III Ditreskrimum Jatanras Polda Sumsel.

Sebelum ditugaskan di Jatanras Polda Sumsel, Briptu Ruth Debora saat awal menjadi anggota polisi pada tahun 2014 lalu lebih dulu ditempatkan di Polres Empat Lawang.

Setelah lebih dari satu tahun bertugas di Polres Empat Lawang, Briptu Ruth lalu ditugaskan di Polda Sumsel, atau tepatnya menjadi sepri Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga yang saat itu masih berpangkat Kombes dan masih menjabat sebagai Dirkrimum Polda Sumsel.

Baca juga: Sekongkol Beli Ribuan Liter BBM Lewat My Pertamina, Pembeli dan Petugas SPBU Ditangkap Polda Sumsel

Saat ini Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.

"Saat itu saya menjadi sepri sekitar 1 tahun 3 bulan," ujar Briptu Ruth Debora, Jumat (14/7/2023).

Barulah setelah lebih dari satu tahun dia menjadi sepri Dirkrimum Polda Sumsel , Briptu Ruth ditugaskan di Unit I Jatanras Polda Sumsel, hingga kini.

Saat awal bertugas di Jatanras, Briptu Ruth Debora sempat merasa canggung karena polisi yang bertugas di Jatanras mayoritas laki-laki dan hanya ia sendiri perempuan.

"Saat pertama kali di Jatanras saya sempat merasa canggung karena mayoritas teman laki-laki," ujar dia.

Setelah 5 tahun bertugas di Jatanras Polda Sumsel, kini Briptu Ruth telah merasa nyaman.

"Walaupun satu-satunya polwan di Jatanras kini saya telah merasa nyaman," tuturnya.

Ruth saat ini bertugas sebagai penyidik di Unit I Jatanras Polda Sumsel, namun sebelum bertugas sebagai penyidik ia menjadi anggota yang sering bertugas memburu aksi kejahatan.

Membuat Ruth nyaman di Jatanras Polda Sumsel karena banyak mendapatkan motivasi para senior-senior di Jatanras.

Untuk itu, walaupun sudah 5 tahun di Jatanras Polda Sumsel, ia masih ingin di Jatanras.

"Dukanya bekerja tidak kenal waktu, terkadang pulang tengah malam karena harus mengerjakan tugas terlebih dahulu," ungkap Ruth.

Selama bertugas di Jatanras Polda Sumsel, Ruth ingat betul kasus yang paling berkesan ia tangani.

"Kasus paling berkesan ditangani itu ialah saat mengungkap kasus PNS yang di cor dan wanita yang dibakar di kasur oleh kekasihnya. Kami saat itu mendapatkan penghargaan," ujar Ruth.

Saat itu dibawah kepemimpinan Kanit 1 Legend Kompol Antoni Adhi yang merupakan kanit Legend di Jatanras Polda Sumsel.

Perjalanan karir Briptu Ruth yang merupakan anak dari pasangan Mulia Ananda Sitohang dan Dumawaty Sidabutar ini tidak selalu mulus.

Sebelum menjadi anggota polisi, ia setidaknya dua kali gagal dalam seleksi sebagai anggota polisi.

Saat pertama kali mendaftar sebagai anggota polisi pada tahun 2013 lalu, Briptu Ruth Debora mencoba tes sebagai Akpol.

Namun nyatanya saat itu ia harus menerima kenyataan kalau dirinya gagal lulus sebagai Akpol.

Kegagalan pertama menjadi Akpol Ruth tidak menyerah dan putus asa, ia kembali memberanikan diri mendaftar Akpol.

Pada tes Akpol kedua Briptu Ruth kembali menelan pill pahit karena dirinya kembali gagal.

"Kegagalan kedua cukup membuat kecewa karena gagal di pantukhir," cerita Ruth.

Meskipun kecewa karena dua kali gagal lolos Akpol, Ruth lantas tak menyerah begitu saja, ia mencoba keberuntungan ikut seleksi Bintara dan akhirnya bisa lulus.

Saat ini Briptu Ruth Debora masih berfokus berkarir sebagai anggota polisi.

"Saya sangat ingin ditugaskan sebagai anggota penjaga perdamaian atau PBB. Semoga kelak itu bisa terwujud ,"ujar dia. (SRIPOKU/OKI PRAMADANI)