Berita Muara Enim

Oknum Guru Terjerat Kasus Asusila di Muara Enim, Rencana Nikah Desember Terancam Gagal

Seorang oknum guru bernama Martin Hadi Susanto (37) dilaporkan kasus asusila di Muara Enim, rencana menikah Desember tahun ini pun terancam gagal.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ARDANI ZUHRI
Seorang oknum guru bernama Martin Hadi Susanto (37) terjerat kasus asusila di Muara Enim, rencana menikah Desember tahun ini pun terancam gagal, Selasa (11/7/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM - Seorang oknum guru bernama Martin Hadi Susanto (37) terjerat kasus asusila di Muara Enim, rencana menikah Desember tahun ini pun terancam gagal.

Tersangka Martin Hadi Susanto warga Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim ini ini berbuat asusila pada siswanya mengajak tidur hingga minta siswa foto tanpa busana.

Kepada penyidik, Hadi menuturkan ia melakukan pencabulan saat menjadi pengajar di salah satu SLTA di Kecamatan Gelumbang periode 2020-2022.

Saat itu, dirinya menjadi pelatih Paskibra di sekolah tersebut. Karena sebagai tenaga pengajar dan masih bujangan, iapun tinggal di asrama guru sekolah tersebut yang kebetulan letaknya tidak jauh dari kontrakan siswanya sekitar berjarak 300 - 500 meter.

Karena sudah kenal dan tempat tinggal mereka berdekatan kadang-kadang ia sering menginap di rumah kontrakan siswanya.

"Karena sering menginap akhirnya ada rasa-rasa, jadi sering pegang paha, dan badan, bahkan ada yang berhubungan intim," ujarnya yang pernah menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah SD di Kabupaten Banyuasin ini.

Baca juga: Banyak Meteran Air PDAM Tirta Prabujaya Prabumulih Hilang Dicuri, Warga Kehilangan Diminta Lapor

Pertama kali melakukan berhubungan, lanjut Hadi, hanya secara naluriah saja dan dia mempososikan dirinya sebagai perempuan. Hal tersebut terjadi sekitar tahun 2020 - 2022.

Masih kata Hadi, mereka siswa tersebut mau apalagi dirinya sering mentraktir makan dan memenuhi kebutuhan mereka.

Hubungan intim dilakukan dengan dua orang siswa, sedangkan siswa lainnya oral dan mengurut bagian sensitif.

Supaya modus tersebut lancar ia berpura-pura akan membantu siswa supaya bisa diterima sebagai anggota TNI, Polisi dan sebagainya sehingga korban yang merupakan siswanya diminta mengirim foto telanjang, dimana setelah dikirim dikatakan kemaluannya terlalu kecil dan harus diurut jika mau diterima melamar.

"Siswa yang dicabuli ada lima orang, dan tidak ada yang dipaksa," ujar PNS guru yang lulus tahun 2019 lalu di Banyuasin ini.

Hadi mengaku ia melakukan hal tersebut karena ketika SD hingga SMP pernah disodomi tetangganya sebanyak dua orang dan sejak saat itu membekas dan trauma.

Dirinya mengaku sangat menyesal dan keluarga juga sudah tahu bahkan rencananya menikah di tahun ini kemungkinan besar gagal.

"Rencana Desember tahun ini akan menikah, bahkan saya sudah ngomong sama teman-teman, namun dengan kejadian ini kemungkinan gagal," sesalnya yang telah mengenyam pendidikan S2 pendidikan ini.

Dirinya sendiri mengaku tidak menyangka akan ditangkap karena hubungan dengan korban yang merupakan siswanya selama ini baik-baik saja. Bahkan sebelumnya pernah bertemu dan sempat ngobrol.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved