Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci, PPIH Surati Kepolisian Arab Saudi, Pencarian Dilanjutkan

PPIH Arab Saudi telah melayangkan surat resmi ke otoritas (kepolisian) Arab Saudi terkait Idun jemaah haji OKI hilang di tanah suci.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
HANDOUT TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI/DOK PPIH ARAB SAUDI
PPIH Arab Saudi telah melayangkan surat resmi ke otoritas (kepolisian) Arab Saudi terkait Idun jemaah haji OKI hilang di tanah suci, Selasa (11/7/2023). 

Idun warga asal Dusun 1 Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini terakhir pamit izin ke kamar kecil saat wukuf di Padang Arafah.

Hingga hari ini, Senin (10/7/2023), sudah dua pekan Indu hilang kontak. Istri Indu yang bernama Sanuda (72) serta keluarga masih menantikan kabar dari Indu dan berharap dia dalam kondisi baik-baik saja.

Idun berangkat ke tanah suci bersama 59 jemaah haji kloter 20 embarkasi Kota Palembang pada Senin (19/6/2023) kemarin.

Baca juga: Keluarga Zikir dan Baca Yasin Bersama Tiap Hari, Idun Jemaah Haji OKI Hilang di Tanah Suci

Saat ditemui di kediamannya, Jam'an menyebut keluarganya kecewa sekaligus cemas lantaran sudah hampir dua minggu tak mendapat kabar dari orang tuanya yang kini tengah melaksanakan ibadah haji.

"Saya mendapatkan informasi dari pengurus agen haji beberapa jam setelah ibadah wukuf di Arafah, dia menyebut orang tua saya tertinggal oleh rombongannya saat tengah berada WC," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Senin (10/7/2023) siang.

Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri.
Seorang jemaah haji bernama Indu bin Rohim (84) asal Dusun 1, Desa Sukadarma, Kecamatan Jejawi, OKI dikabarkan hilang kontak sejak dua pekan lalu, Senin (10/7/2023). Indu berfoto bersama istrinya dan foto identitas diri. (TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI)

Hingga kini pihaknya juga sudah mencoba menghubungi Kantor Kementerian agama Provinsi Sumatera Selatan maupun ketua kloter. Namun ia menyebut informasi terkait keberadaan orang tuanya masih nihil.

"Sampai hari ini saya terus menanyakan informasi terbaru ke pengurus agen haji dan saudara yang kebetulan berada satu kloter dengannya,"

"Tetapi sampai sekarang informasi yang kami peroleh masih sama atau belum ditemukan," ungkapnya.

Sebagai seorang anak, Jam'an menginginkan informasi yang jelas dari pihak terkait. Terutama dari ketua kloter, dokter kloter, pemerintah pusat dan pihak lain.

"Sesuai informasi yang kami dapatkan kalau mereka yang tergabung dalam kloter 20 masih berada di Mekkah sampai 4 hari ke depan. Setelah itu akan berpindah ke Madinah,"

"Kami sangat berharap orangtua saya bisa ditemukan dalam keadaan apapun. Semoga saya kondisinya masih sehat walafiat," harapnya.

Diceritakan Jam'an orangtuanya pertama kali mendaftar haji pada tahun 2014 silam bersama istrinya.

Belum selesai setoran selama 10 tahun, orang tuanya bernama Idun bin Rohim diperbolehkan berangkat haji duluan lantaran masuk kategori lansia yang wajib didahulukan.

"Tepat tanggal 18 Juni lalu kami keluarga besar mengantar ayah ke Asrama Haji Palembang. Selanjutnya tanggal 19 Juni dia diberangkatkan menuju ke Arab Saudi bersama 59 orang lainnya,"

"Sesampainya di Mekkah, pengurus agen haji mengabari kami kalau dia sudah sampai. Setelah 4 hari disana kami mendapatkan kabar kalau ayah hilang dan ditemukan di rumah sakit sedang dirawat karena darah tinggi," papar dia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved