Berita Palembang
Bukan Mundur, Ternyata Pengurus & Ketua PSI Palembang Dipecat Ramai-ramai, DPW: Ada 'Mahar' Bacaleg
Sejumlah pengurus dan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kota Palembang ramai-ramai dipecat.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG -- Sejumlah pengurus dan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kota Palembang ramai-ramai dipecat.
Sebelumnya sempat beredar kabar kader dan Bacaleg PSI Palembang ramai-ramai mengundurkan diri.
Pemecatan banyak kader PSI Palembang dikarenakan telah terjadinya dugaan pelanggaran berat.
Dimana eks ketua PSI Palembang telah melakukan pungutan "mahar" bagi para Bacalegnya.
"Kami tegaskan Ketua dan pengurus DPD Palembang sudah dipecat bukan mundur, karena sudah melakukan pelanggaran- pelanggaran yang dilakukannya. Karena PSI jelas dan tegas, PSI itu beda dengan partai lainnya, hanya sama antikorupsi, anti toleransi, dan kekerasan terhadap perempuan, " kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sumsel Hermanto, Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Bocoran Cawapres Anies Baswedan, Bakal Mengundang Pro Kontra, Tim 8 Berharap 3 Partai Koalisi Bijak
Dijelaskan Bro Hermanto, dalam organisasi kepartaian di PSI ada dua aturan.
Pertama aturan MoU ada kesepakatan sebelum SK keluar, salah satunya menyuapkan kantor, kepengurusan dan tidak boleh pungut biaya.
"Nah, kedua dalam PSI ada AD ART, dimana anti korupsi baik keluar dan kedalam, dan itu nyatanya sudah dilakukan oleh Toni selaku ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Palembang, " paparnya.
Kesalahan Toni diungkapkan Hermanto yaitu memungut biaya bacaleg yang ada, dengan kisaran Rp 5 juta per orang sebagai jaminan dicalonkan.
Hal ini juga sudah diingatkan dan telah dikirim surat pemanggilan yang bersangkutan untuk mengklarifikasi namun diindahkan. Akhirnya, DPP mengambil keputusan dengan memberikan sanksi tegas dengan bukti- bukti yang ada.
"Nah, bukti- bukti transfer penyataan sikap dan live orang yang dipungut kita ada. Modusnya dengan ngancam akan dicoret dari pendaftaran," ungkapnya.
Ditambahkan Hermanto, siapapun kader PSI yang melakukan pelanggaran serupa, pastinya ada tindakan tegas dari partai, dan pengambil keputusan ada di DPP.
"Salah satu pelanggaran dia itulah, dan PSI bukan ngomong saja tapi ada ketegasan. Pastinya di PSI tidak ada mahar sekali baik Bacaleg dan pilkada. Siapapun yang lakukan itu akan disingkirkan, termasuk saya juga jika melakukan pelanggaran serupa akan disingkirkan " tegasnya, seraya untuk ketua DPD PSI Palembang yang baru dijabat Bro Dedi.
Dilanjutkan Hermanto, sebenarnya DPP PSI hanya memecat ketua DPD Toni yang telah melakukan pelanggaran, namun sejumlah pengurus lainnya juga mengalami pergantian karena tidak mau lagi.
"Memang yang dipecat pertama Toni karena pelanggaran tadi, dan konfirmasi ke wakil- wakil, sekretaris dan bendahara meminta ketersediaan tetap jadi pengurus tapi mereka menolak, sehingga diganti dengan pengurus baru, ' tandasnya.
Disisi lain, untuk Bacaleg yang didaftarkan ke KPU sebelumnya, Hermanto memastikan mereka tetap berlaku dan akan dilakukan perombakan bagi mereka yang mundur.
"Bacaleg tetap kita tunggu 1 minggu kedepan, mereka sudah diberikan surat dan diminta menyerahkan data berkas bacalegnya, dari sekitar 36 Bacaleg yang ada ternyata 17 masih bertahan bacalegnya dan kita siapkan penggantinya. Artinya kalau dikatakan 90 persen mundur itu bohong, " tukasnya.
Sebelumnya kekecewaan kader dan Bacaleg disampaikan eks Ketua DPD PSI kota Palembang Toni bersama pengurus lainnya, dengan melepas atribut PSI.
"Apa yang disampaikan tadi, pengurus DPD DPC PSI Kota Palembang mundur dari kepengurusan, dan mundur sebagai kader PSI Palembang. Termasuk juga dari pencalegan di pemilu 2024," kata Toni, Rabu (21/6/2023).
Hal senada diungkapkan eks Sekretaris DPD PSI Palembang Wati Sitinjak, jika dirinya dan beberapa rekan lainnya mundur sebagai bentuk dukungan, loyalitas dan kecintaan kepada Ketua (Toni) yang disingkirkan.
"Kami mundur karena PSI bukanlah rumah yang tepat bagi kami, untuk menyalurkan idealisme kami, " ucapnya.
Diungkapkannya, sosok Toni selalu memberikan energi positif dan rasa bangga yang mampu membangkitkan PSI Palembang dari nol hingga saat ini.
"Setelah perjuangan dari awal membentuk PSI Palembang dari nol pada akhirmya, dinamika internal membuat kami menyadari bahwa tempat kami ternyata bukanlah di PSI. Jalan kami sudah berbeda dan kami sudah tidak sepaham lagi, " paparnya.
Sementara disinggung soal adanya pungutan "mahar" bagi Bacaleg PSI yang didaftarkan ke KPU, Wati tidak membantah ataupun mengiyakan. Namun menyarankan untuk menanyakan yang mengeluarkan statmen.
"Mengenai hal ini, mohon ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan, yang mengeluarkan statmentnya, " pungkas Wati.
Terpisah Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin memastikan, partai politik bisa melakukan perombakan Bacalegnya selama sebelum ditetapkan sebagai DCS (Daftar Caleg Sementara).
"Nanti ada masa perbaikan dan partai boleh melakukan perbaikan dan pergantian. Tapi tidak boleh lebih dari yang didaftarkan diawal, kalau didaftarkan 40 ya maksimal saat perbaikan 40 juga tidak boleh lebih, " pungkasnya.
PSI Palembang
Pengurus dan Ketua PSI Palembang Dipecat
bacaleg
Bacaleg PSI
Pemilu 2024
Tribunsumsel.com
Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 pada Anak, DSA Sebut Pentingnya Pola Hidup Sehat Sejak Dini |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Pastikan Rombak Manajemen Sejumlah BUMD, DPRD Dorong Profesionalitas |
![]() |
---|
Viral Tukang Susu Keliling Diduga Berbuat Asusila ke Siswa SDN 113 di Sako Palembang, Sekolah Tegas |
![]() |
---|
Herman Deru Pastikan Pembangunan Palembang New Port Seluas 59 Hektare di Tanjung Carat Siap Dibangun |
![]() |
---|
Diabetes dan TBC Masih Signifikan di Indonesia, Generali Ajak Masyarakat Rutin Cek Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.