Tewas Ditabrak Tetangga di Cakung

Nasib OD Tersangka Tabrak Moses di Cakung Terancam 6 Tahun Penjara, Keluarga Tuntut Pasal Pidana

Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta mengatakan berdasar hasil penyidikan OD melanggar dua pasal pada Nomor 22 tahun 2009 tentang La

Editor: Moch Krisna
Twitter @pn7l7h/KompasTV
Moses Bagus Prakoso (kiri) dan OS alias OD - Polisi menyebut jika OS sengaja menabrak Moses tetangganya sendiri hingga tewas karena dendam 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nasib OD tersangka tabrak lari menewaskan Moses Bagus Prakoso pengendara motor di Cakung terancam pidana penjara.

Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta mengatakan berdasar hasil penyidikan OD melanggar dua pasal pada Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Sementara Pasal 310 ayat 4 (tentang kecelakaan mengakibatkan orang meninggal) Jo Pasal 312 (tentang tabrak lari) UU No 22 tahun 2009," kata Darwis saat dikonfirmasi, Jumat (16/6/2023) melansir dari Tribunjakarta.com

Bila mengacu sangkaan Pasal 310 ayat 4 yang disangkakan penyidik, OD terancam hukuman penjara maksimal enam tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp12 juta.

Sementara berdasar Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, OD terancam hukuman tiga tahun penjara dan denda paling banyak Rp75 juta.

Sementara, terkait dugaan OD sengaja menabrak Moses, Darwis menuturkan pihaknya masih mendalami unsur kesengajaan dengan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami masih mendalami unsur sengaja biar kita tambahkan pasal lain," ujar Darwis.

Pasalnya, berdasar pemeriksaan sementara, saat kejadian OD mengaku hanya spontan memacu kendaraan dengan tujuan untuk menghentikan sepeda motor korban.

Kepada penyidik Unit Laka Satlantas Jakarta Timur, OD mengaku memacu mobilnya secara spontan karena kesal kaca spion kendaraan dipatahkan oleh Moses.

Tapi, saat memacu kendaraannya dengan tujuan menghentikan sepeda motor, mobil dikemudikan OD menabrak korban hingga terlindas dan mengalami luka berat pada sejumlah tubuh.

"Rupanya terjadi hal lain, sehingga sepeda motor justru tertabrak bemper depan, hilang kendali, berakibat jatuh dan terlindas oleh mobil dikemudikan saudara OD," tutur Darwis.

Keluarga Moses Sebut Banyak Kejanggalan

Sementara itu, bak menanggapi soal nasib OD yang sudah ditetapkan tersangka tabrak lari Moses Bagus Prakoso.

Pihak keluarga Moses Bagus Prakoso menilai masih banyak kejanggalan dalam kasus tersebut.

Salah satunya soal motif kesengajaan yang dilakukan OD tega menabrak Moses Bagus Prakoso hingga meninggal dunia.

Adapun pihak keluarga meminta polisi turut memasukan pasal pidana kepada OD agar hukuman makin berat.

Postingan terakhir Moses Bagus Prakoso disorot,  korban tewas ditabrak tetangga sendiri hingga tewas.
Postingan terakhir Moses Bagus Prakoso disorot, korban tewas ditabrak tetangga sendiri hingga tewas. (Facebook @Moses Prakoso)

"Terima kasih atas atensi pihak terhadap kami keluarga alm moses namun sangat disayangkan perkembangan kasus saudara kami masih simpang siur dan banyak kejanggalan yang beredar," tulis Lois Bunga adik dari Almarhum Moses.

Lois mewakili keluarga meminta polisi untuk memberikan keadilan bagi almarhum kakaknya.

"Tolong pak polisi kalau memang ini ada motif unsur kesengajaan kenapa masih ragu untuk menyertakan pasal pidana kami butuh keadilan dan pertanggung jawaban," sambungnya.

Proses Pemakaman Banjir Air Mata

Diguyur hujan dan tangis, potret haru keluarga antar jenazah Moses Bagus Prakoso (33), pemotor korban tabrak lari di Jalan Raya Bekasi, Cakung Jakarta Timur.

Moses disemayamkan di TPU Perwira, Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (16/6/2023).

Jenazah tiba di TPU sekira pukul 13.30 WIB, hujan mengiringi selama proses pemakaman Moses berlangsung.

Peti berwarna putih berisi jenazah Moses langsung dimasukkan ke dalam liang yang sudah disiapkan.

Pendeta mengajak seluruh keluarga dan kerabat memanjatkan doa.

Nyanyian rohani menemani selama prosesi penutupan liang lahat, tangisan haru terdengar bersahutan.

Pendeta kemudian mempersilahkan keluarga mendekat ke pusara, menaburkan bunga sambil mengucapkan kalimat perpisahan.

Magdalena, ibunda Moses tampak terlihat sangat terpukul atas kepergian anak keduanya. Di dekat ada istri korban yang tetap berusaha tegar.

"Selamat jalan Nak, sampai bertemu di surga," ucap Magdalena saat menabur bunga di pusara Moses.

Istri korban terlihat tidak banyak berbicara, di balik topi dan masker yang menutupi wajah dan kepalanya tersembunyi kesedihan yang sangat mendalam.

Usai prosesi pemakaman, Magdalena mengatakan, masih ada yang mengganjal dari kasus kematian putranya.

"Pasti dong (mengganjal), kematian itu kan enggak main-main, hal itu enggak usah ditanyain pasti kalian semua tahu," kata Magdalena.

Dia berharap, proses hukum dalam kasus kematian anaknya dapat ditegakkan seadil-adilnya.

"Banyak di media kan yang diekspos, tapi saya minta satu kebenaran yang diungkapkan di dalamnya," tegas dia.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved