Anak Aniaya Ibu Kandung di Palembang
Alasan Anak Tusuk Ibu Kandung di Palembang, Protes Nikah Lagi dan Tak Diberi Uang Rokok
Terungkap alasan anak tusuk ibu kandung di Palembang, tersangka M Merpal Satria Pratama (18) protes ibu nikah lagi dan kesal tidak diberi uang rokok.
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terungkap alasan anak tusuk ibu kandung di Palembang, saat ini tersangka ditahan di Mapolsek Ilir Barat I Palembang.
Tersangka M Merpal Satria Pratama (18) menganiaya ibu kandungnya bernama Marnila (47) karena protes tidak setuju si ibu menikah lagi.
Namun, bukan itu saja melainkan remaja ini juga kesal karena tidak diberi uang rokok.
Perlakuan kasar tersangka ini bukan pertamakali. Sebelumnya, tersangka sempat diamankan oleh oleh Polsek Ilir Barat I saat bulan Puasa beberapa bulan lalu.
"Dia dulu pernah diamankan ke Polsek sini karena perilaku yang sama seperti sekarang di mana dulu kejadiannya pas bulan puasa dia mengejar ibunya dengan menggunakan parang, tapi sang ibu enggak mau buat laporan polisi," kata Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar.

Dia menambahkan karena ibunya, Marnila tak mau membuat laporan polisi membuat Merpal bisa lepas dan kembali ke rumah ibunya.
Namun kendati pernah diamankan ke Polsek, ternyata hal ini tidak membuat Merpal merasa kapok.
Baca juga: Disebut Berpeluang Jadi Pj Walikota, Ini Respon Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa
Dia masih kerap menyakiti ibunya, peristiwa ke dua yang waktu kejadiannya tak jauh dari peristiwa pertama Merpal juga mengancam ibunya dengan menggunakan parang.
Pada saat peristiwa ke dua ini Merpal sempat diamankan ke Polsek dan diserahkan ke Dinas Sosial untuk dibina berdasarkan persetujuan orang tua.
Namun Merpal sempat kabur dari dinsos tersebut.
"Dan yang ketiga ini dia menggunakan obeng untuk menyakiti ibunya dengan menusukkan obeng itu ke punggung dan lengan ibunya karena motif utamanya tak terima ibunya menikah lagi dan yang kedua karena ibunya tak memberi uang rokok," bebernya.
Lataran tak diberikan uang rokok lantas membuat Merpal kalap, dia mengambil obeng dan menusukkannya ke punggung dan lengan sang ibu.
"Ibunya hanya diobatin dan enggak dirawat ke rumah sakit, terus juga keterangan dia(tersangka) ini pada saat di periksa sering berubah-ubah karena masih ada pengaruh narkoba jenis sabu," bebernya.
Ginanjar mengatakan, Merpal mulai nakal sejak ibunya berpisah dengan sang ayah dan menikah kembali dengan lelaki baru.
"Karena bapak barunya ini kasar dan dia takut, makanya ibunya menjadi pelampiasan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.