Berita Viral
Ini Kata Kepala UPTD PPA Jambi Dituding Intimidasi Siswi SMP saat Mediasi dengan Pemkot Jambi
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak(PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan(P3AP2) Jambi, Asi Noprini dituding intimidasi SFA siswi SMP saat mediasi
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (P3AP2) Jambi, Asi Noprini buka suara setelah dituding intimidasi SFA siswi SMP saat mediasi.
Sebelumnya, Asi Noprini melakukan pendampingan hukum kepada SFA sebagai pelapor saat mediasi bersama Pemkot Jambi Gempa Awaljon.
Dari unggahan cuitan akun Twitter @PartaiSocmed, Rabu (7/6/2023). Asi Noprini disebut-sebut intimiasi SFA agar mau tandatangan surat damai dan jika menolak akan dipersulit dalam urusan surat menyurat di sekolahnya.
Baca juga: Kondisi Terkini SFA Siswi SMP Usai Berdamai Pemkot Jambi, Janji Perkataannya Tak Lagi Menyinggung
Informasi akun ini juga di-tag atau disampaikan ke akun Twitter Menkpolhukam Mahfud MD yakni @mohmahfudmd.
"Izin lapor Pak @mohmahfudmd, mengapa Ibu Iin dari PPA Pemprov Jambi yg kemarin mendampingi Adik Syarifah Fadiyah Alkaff malah ikut2an menakut2i dgn mengatakan jika Fadiyah tidak mau tanda tangan surat perdamaian akan dipersulit urusan surat menyurat dan sekolahnya?," ujar akun @PartaiSocmed, Rabu (7/6/2023).
Menanggapi hal itu, Asi Noprini terima dengan lapang dada. Sebab, sudah bekerja sesuai aturan.
“Tadi juga sudah saya sampaikan dengan KPAI,” katanya dikonfirmasi Tribunjambi.com usai melakukan pertemuan dengan KPAI pada Kamis (8/6/2023).
Waktu proses mediasi, dia hanya menyampaikan potensi-potensi yang terjadi apabila SFA jadi tersangka.
"Kalau dia di dalam pengadilan otomatis SFA tercatat di pengadilan bahwa dia pernah menjadi tersangka dalam kasus hukum. Maka nanti ke depannya saya prediksikan agak rumit untuk mengurus SKCK dan sebagainya," ucapnya.
Pihaknya mengaku akan terus mendampingi SFA dalam kasus yang tengah viral tersebut.
"Intinya kami terus melakukan pendampingan sampai ini selesai. Dia (SFA) seorang anak yang lugas dan cerdas,” pungkasnya.
Seperti diketahui, SFA merupakan siswi SMP yang sempat dilaporkan Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Jambi ke polisi.
Baca juga: Kabag Hukum Pemkot Jambi Terdiam Usai Diskakmat Siswi SMP SFA Saat Acara Live: Tidak Sesuai Fakta
SFA siswa SMP di Jambi yang viral setelah membuat konten kritikan terhadap pemerintahan kota (Pemkot) Jambi.
Nyaris berurusan dengan hukum setelah dilaporkan, SFA bersama Pemkot Jambi sepakat untuk restorative justice (RJ).
Dimana sebelumnya, dalam pertemuan itu SFA sempat tegang dan penuh emosi ketika bertatap muka dengan pihak Pemkot Jambi.
SFA ditakut-takuti agar mau tandatangan surat damai dan jika menolak akan dipersulit dalam urusan surat menyurat di sekolahnya.
“perjalanan kamu masih panjang, jadi selesaikan lah masalah ini, jangan sampai kamu jadi tersangka nanti akan cacat dimata hukum, mau sekolah dan kuliah pun akan susah, jadi silahkan tuntaskan masalah ini, hal ini yang membuat Fadiyah juga merasa seakan terintimidasi." kata Kepala UPTD PPA Asi Noprini kepada SFA.
Sebelumnya, SFA masih berusia remaja sempat 'ketakutan' dan diteror setelah masalah yang dihadapinya kian viral.
Apalagi setelah beredar chat salah satu ASN Pemkot didalam grup yang menyoroti klarifikasi SFA di tiktok dinilai tak menyesal dan tak merasa bersalah.
Menurut Abu Bakar dalam pesan itu, seharusnya SFA melakukan klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf kepada seluruh ASN Pemkot Jambi.
"Masih tampak angkuhnya, tak tampak seperti orang menyesal dan bersalah. Mestinya dia presscon via media massa, minta maaf secara terbuka kepada semua ASN Pemkot telah dia fitnah, bukan cuma di akun medsos (TikTok) dia saja," tulisnya.
Sementara itu, siswi SMP Jambi yang mengetahui komentar Kadis Kominfo Jambi itu menyatakan ketakutan dan merasa diteror.
Melalui akun TikTok pribadinya @fadiyahalkaff, ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopolhukam Mahfud MD untuk memberikan perlindungan kepada dirinya.
"Kepada YTH: yang mulia Bapak Presiden RI Joko Widodo dan Bapak Mahfud MD berdasarkan temuan FYP akun tiktok ini, saya merasakan ketakutan yang sangat akan terancam nyawa saya di kemudian hari,” tulis SFA melalui akun TikTok miliknya, Rabu, (7/6/2023).
Baca juga: Ketakutan, SFA Siswi SMP di Jambi Ngadu ke Jokowi & Mahfud MD setelah Beredar Diduga Chat ASN Pemkot
SFA menyebut para ASN Pemkot Jambi yang tergabung dalam grup WhatsApp tersebut memiliki kekuasaan hingga ia meminta perlindungan.
"Dari perkataan orang orang yang ada di Chat Ini yang saya rasa CUKUP BERKUASA tolong Lindungi Saya pak dari PREDATOR ANAK," lanjutnya.
Sebelumnya, Akun TikTok SFA dilaporkan Kabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Awaljon, yang berisi kritikan ke Pemkot Jambi.
SFA pun telah meminta maaf saat menyampaikan klarifikasi terkait kontenya yang mengkritik Pemkot Jambi.
SFA meminta maaf karena mengkritik dengan menyebutkan kata 'firaun'.
Meskipun telah meminta maaf, hal ini masih menimbulkan ketegangan antara pihak yang melaporkan dan pihak yang dikritik.
Abu Bakar menilai bahwa permintaan maaf siswi SMP ini tidak tidak mengklarifikasi substansi yang sudah ia tuduhkan ke Pemkot dan Walikota Jambi.
Kendati demikian, Abu Bakar meminta Kabag Hukum Pemkot Jambi, Gempa Awaljon Putra, untuk mengambil tindakan yang lebih tegas agar SFA tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Dirinya berpendapat bahwa proses hukum harus tetap berjalan dan SFA harus menghadapinya, sampai ia merasa menyesal dan bersalah.
"Video ini jugo tak mengklarifikasi substansi yg tlh dia tuduhkan ke Pemkot & Pak Wali. Kasi jera dl Pak Kabag, biar berproses dl, sampe dio guling-guling," kata Abu Bakar.
Pernyataan tersebut sontak menyita perhatian publik, bahkan sosok Abu Bakar dinilai menjadi provokator dalam kasus siswi SMP ini.
Sementara, Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi Gempa Awaljon mengatakan mereka telah mencabut aduan Senin (5/6/2023).
Baca berita lainnya di google news
| Tangis Adik Tahu Arjuna Tamaraya Tewas Mengenaskan di Keroyok di Masjid Sibolga, Saya Tidak Terima |
|
|---|
| Modus Penggerebekan Narkoba, Ini Sosok Iptu TSH, Perwira Polisi Diduga Peras Pengusaha Batam Rp1 M |
|
|---|
| Kisah Pilu Warga Baduy Dibegal saat Jualan Madu, Gegara Tak Punya KTP Rumah Sakit Tolak Rawat |
|
|---|
| Curhat Budianto, Pengusaha Batam Ditodong Pistol & Diperas Rp 1 M Oknum TNI-Polri hingga Trauma |
|
|---|
| 'Dek, Abang Berangkat’, Ucapan Terakhir Arjuna Sebelum Tewas Dikeroyok di Masjid, Pamit Cari Nafkah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.