Berita OKU Timur

Kadisdikbud OKU Timur Larang Pelajar Rayakan Kelulusan Berlebihan: Lebih Baik Sumbangkan Seragam

Kelulusan sekolah diimbau tak dirayakan secara ueforia bahkan pelajar lebih disarankan untuk menyumbangkan seragamnya.

TRIBUNSUMSEL.COM/Choirul Rohman
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin, S.Pd, MM. mengingatkan pelajar untuk tak berlebihan saat merayakan kelulusan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Wakimin, S.Pd, MM mengimbau kepada seluruh peserta didik yang melaksanakan pengumuman kelulusan harap dilakukan dengan tertib serta tidak merayakan dengan euforia secara berlebihan.

Dibandingkan melakukan coret-coret dalam merayakan kelulusan, pelajar di OKU Timur sangat disarankan untuk menyumbangkan baju seragam mereka untuk selanjutnya diserahkan kepada orang membutuhkan.

Diketahui, jadwal kelulusan SD dan SMP Kabupaten OKU Timur tahun pelajaran 2022/2023 diumumkan pada Kamis 8 Juni 2023.

"Kebahagiaan akan kelulusan dapat disalurkan ke hal yang lebih positif. Kita sama-sama menjaga rasa bahagia agar tidak berlebihan sehingga menimbulkan hal-hal yang negatif," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten OKU Timur Wakimin, S.Pd, MM saat diwawancarai, Rabu (07/06/2023).

Tak lupa ia juga menghimbau kepada kepala satuan pendidikan untuk tidak diperkenankan peserta didiknya untuk merayakan kelulusan berupa corat-coret seragam, konvoi, kerumunan, dan seluruh kegiatan yang dapat mengganggu dan merugikan ketertiban umum.

Lalu dilarang mengadakan kegiatan ngumpul-ngumpul. Serta harus menjaga suasana sekolah tetap kondusif, mengingat pada saat pengumuman di sekolah ada kegiatan PAT/SAT kelas 1 sampai kelas 5 untuk SD dan kelas VII, VIII untuk SMP.

"Segala bentuk pelanggaran dari himbauan ini akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Wakimin juga menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadi corat-coret, pihak sekolah diharapkan dapat memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatya lebih mendidik.

"Seperti baju yang masih layak pakai diserahkan kepada osis atau ke sekolah untuk diberikan kepada siswa yang membutuhkan. Ataupun mengadakan perayaan kelulusan tersebut di masing-masing sekolah dalam bentuk syukuran," jelasnya.

Lanjut kata Wakimin, aksi coret-coret sifatnya mubazir, sedangkan aksi convoi berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan. Jadi, jangan sampai aksi ini terjadi di Kabupaten OKU Timur.

"Dan kita juga mengharapkan agar sekolah dapat menyalurkan aksi mereka dengan menyediakan kain untuk mereka melakukan tanda tangan. Atau mengadakan kegiatan lain yang sifatnya lebih mendidik," ucapnya. (TRIBUNSUMSEL.COM/Choirul Rohman)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved