Berita Palembang

Cerita Jemaah Calon Haji di Sumsel Tensi Darah Naik Mendadak, Akui Tegang Sampai Dibawa ke Ambulans

Sebanyak 81,4 persen Jemaah Calon Haji (JCH) di kloter ke dua asal Prabumulih dan Palembang ini masuk kategori resiko tinggi (Risti).

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Sebanyak 81,4 persen Jemaah Calon Haji (JCH) di kloter ke dua asal Prabumulih dan Palembang ini masuk kategori resiko tinggi (Risti). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak 81,4 persen Jemaah Calon Haji (JCH) di kloter kedua asal Prabumulih dan Palembang, Sumatera Selatan masuk kategori resiko tinggi (Risti) berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan.

Dari total 355 JCH dan 5 petugas haji, rinciannya 16 orang risti usia, 108 orang risti penyakit, 169 orang risti penyakit dan usia serta 67 orang kategori sehat.

Selain itu terdapat 18 orang jamaah calon haji menggunakan kursi roda.

Baca juga: Viral Curhat Warga Aliran Listrik Dicabut Gegara Telat Bayar Sehari di Palembang, Begini Respons PLN

Berdasarkan pantauan secara langsung di Aula Asrama Haji Palembang, ada ibu-ibu yang dibawa menggunakan ambulance ke ruang kesehatan yang ada di Asrama Haji Palembang karena tensi darahnya naik.

"Ia saya agak tegang, jadi tensinya naik 179/88. Kebetulan juga saya ada riwayat penyakit darah tinggi," kata Sualmi Binti Dulkarim saat di Aula Asrama Haji Palembang, Minggu (28/5/2023)

Sualmi yang sudah berusia 73 tahun, sempat dibawa dari Aula Asrama Haji Palembang ke ruang kesehatan di Asrama Haji Palembang.

Namun kini dia sudah bisa kembali ke Aula Asrama Haji Palembang karena tensinya sudah turun.

"Untuk menjaga kesehatan saya selama haji sudah dibekali obat-obatan. Seperti obat darah tinggi, vitamin dan lain-lain. Kemudian disarankan memperbanyak minum air putih karena kondisi cuaca panas," ungkapnya

Menurut Sualmi, ia naik haji dari hasil uang jual tanah. Karena suaminya sudah meninggal.

Lalu ia menjual tanah yang ada dan kini tinggal dengan anak-anaknya.

Sementara itu, Sutinah Ali Rahman yang berusia 78 tahun juga mempunyai penyakit darah tinggi.

"Kondisi saya sehat, hanya saja supaya tidak kecapean saya disarankan pakai korsi roda," katanya

Sutinah menceritakan bahwa ia daftar haji tahun 2012 dan seharusnya berangkat pada 2020.

Namun karena ada Covid-19 dan pada 2022 ada pembatasan umur jadinya tunda berangkat dan tahun ini baru berangkat.

"Saya naik haji dibayarin mantu saya. Saya ini pensiunan Pertamina Prabumulih," ungkapnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved