Berita Nasional

Penjual Angkringan Terancam jadi Tersangka di Kasus Husen Mutilasi dan Cor Bos Galon, Dapat Cerita

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut Imam dianggap mengetahui pembunuhan yang dilakukan Husen dan tidak melapor polisi.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com
Kronologi Husen, karyawan yang bunuh dan mutilasi bos galon di Semarang. Husen sempat bercerita dengan penjual angkringan jika dirinya telah membunuh bos. Penjual angkringan kini terancam tersangka 

"Saya pulang bawa motor milik korban," ujarnya.

"Saya ngumpet di rumah Feri ditangkap polisi di tempat itu. Saya tidak melakukan perlawanan apapun ke polisi," ujarnya.

Alasan Membunuh

Husen mengungkapkan, alasan membunuh lantaran sakit hati sering dimaki dan dipukuli korban.

Pengakuan pelaku, dipukul oleh korban karena ada kesalahan kecil seperti salah pesanan jumlah galon maupun ada kerusakan mesin galon.

"Ya namanya kerja baru satu bulan kan ada kesalahan kecil, tapi bos selalu ringan tangan, saya sering dipukuli," katanya.

Pelaku dipukuli korban menggunakan tangan kosong di bagian bagian mata, pelipis, dan dada. Proses pemukulan sering dilakukan selepas dua minggu bekerja di tempat tersebut.

"Alasan itu saya bunuh, rencana bunuh sejak Senin atau empat hari sebelum saya eksekusi," jelasnya.

Pelaku kerja di tempat tersebut baru satu bulan atau mulai dari awal Ramadan.

Ia bisa masuk kerja di tempat itu karena saat kerja di Warmindo dekat lokasi kejadian sudah mengenal korban yang biasa suplai galon dan gas.

"Saya keluar kerjaan Warmindo, lalu masuk ke usaha korban. Namun, saya kecewa orang yang saya kira baik ternyata seperti itu," ungkapnya.

Husen menyebut, hendak kabur dari tempat kerja korban juga susah karena KTP ditahan.

"Korban sempat pula mengancam bila saya keluar dari kerjaan saya yang dihabisi, saya mau dibunuh," ujarnya.

 

Kebencian Memuncak

Psikolog Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan Husen sang pelaku mutilasi majikannya dinilai tidak mengalami gangguan jiwa.

Hanya katanya, Husen diliputi rasa dendam yang memuncak.

"Pelaku tidak alami gangguan jiwa, dia orang waras yang tidak bisa mengendalikan emosi dan perilakunya yang dikuasi oleh dendam," ucapnya.

Menurutnya, pelaku diduga mengalami kebencian yang menumpuk tetapi tidak berani melawan. Namun, sewaktu kebencian itu memuncak, pelaku lalu merencanakan tindakan tersebut.

"Pelaku merencanakan, mencari celah, dan memiliki niat membalas sehingga dia tega memotong atau memutilasi yang membuatnya sakit atau biasa saja dia memiliki keyakinan lain yang kita tidak tahu," jelasnya.

Ia menambahkan, pelaku bisa saja melakukan perbuatan itu tanpa penyesalan sebab sudah sering disakiti.

Dari dendam itulah, pelaku melakukan tindakan yang berawal dari emosi sesaat.

"Dalam proses tindakan tersebut, pelaku tampak bukan profesional sehingga tidak rapi seperti saat melakukan pengecoran terhadap korban," imbuhnya. (TribunNetwork/wan/wly)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Husen Sewa PSK Usai Habisi Nyawa Bosnya, Pelaku Nekat Bunuh Irwan Hutagalung Karena Sakit Hati

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved