Berita Nasional

Irjen Krishna Murti Ungkap 155 WNI jadi Korban TPPO hingga Pelaku Scamming di Filipina

Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau atau scamming terbesar yang terjadi di Filipina.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/krishnamurti_bd91
Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) hingga scamming terbesar yang terjadi di Filipina. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM - Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) hingga scamming terbesar yang terjadi di Filipina.

Sebanyak 1.000 orang yang diantaranya 155 warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Filipina.

Pengungkapan itu dilakukan atas hasil kerja sama dengan Kepolisian Filipina.

"Atpol (Atase Polri) Manila mendampingi PNP (Kepolisian Nasional Filipina) telah melaksanakan rescue terhadap 1.000 lebih warga negara asing di Filipina, termasuk 155 WNI korban trafficking in person,” ujar Krishna dalam keterangannya, dilansir dari humas.polri.go.id, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Nyanyian AKBP Achiruddin di Kasus Penganiayaan Ken Admiral, Sebut Nama 2 Anak Kombes Ikut Terlibat

Krishna menyampaikan, penyelamatan kepada para korban TPPO itu dilaksanakan di Clark Sun Valley Hub Corporation, Jose Abad Santos Avenue, Clark Freeport, Mabalacat, Pampanga, pada Kamis (5/5/2023) pukul 15.00 waktu setempat.

Dalam hal ini, Polri melibatkan 200 personel Kepolisian Nasional Filipina.

"Atase Polri KBP Retno bekerja sama dengan Kepolisian Philipina membongkar jaringan scamming internasional di sana," tambahnya.

Selain korban, Krishna mengatakan pihaknya juga berhasil menangkap para pelaku.

Pelaku dan pekerja yang melakukan kejahatan scamming ditemukan sekitar 1.000 orang, termasuk Indonesia.

"Pelaku dari WN China, Filipina dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. Ini kasus terbesar diungkap di Filipina," ucapnya.

Baca juga: Sosok Mantan Pecatan Anggota TNI Ternyata Ditakuti Egianus Kogoya Pimpinan KKB di Nduga, Tak Berani

Krishna menambahkan, Polri saat ini tengah berkoordinasi terkait proses pengungkapan dengan kepolisian Filipina.

Polri juga melakukan koordinasi terhadap para pelaku scamming asal Indonesia yang merupakan korban trafficking.

"Kami juga sedang mengkomunikasikan dengan Bareskrim Direktorat Pidana Umum untuk mengirimkan tim penyidik ke Manila dalam waktu dekat," tandasnya.

Sementara, melalui akun Instagram pribadinya, Krishna Murti membagikan hasil pengungkapan Kepolisian di Filipina, ditemukan pelaku dan pekerja sekitar seribu lebih yg melakukan kejahatan scamming.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved