Liputan Khusus Tribun Sumsel

LIPSUS: Anak Lahir di Becak, Siti Nuryani Pasrah Bayinya Alami Stunting, Terima Bantuan Kakak Asuh 1

Penurunan angka stunting di Sumsel terus digencarkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi stunting.

Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR TRIBUN SUMSEL
Penurunan angka stunting di Sumsel terus digencarkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi stunting. 


Program Kakak Asuh

MF Ririen Kusumawardhani penggerak dari Tribun Network yang menyelenggarakan Program Kakak Asuh untuk memberikan bantuan dua telur kepada penerima selama enam bulan.

"Dari program Tribun Network ini ada 7 anak yang menerima bantuan, dan program ini sudah berjalan di beberapa daerah yang ada di kota Palembang," ujarnya GM Sripo dan Tribun Sumsel ini.

Dengan program ini dia berharap agar anak- anak penerus bangsa tidak lagi ada anak yang mengalami stunting.

"Harapannya supaya masyarakat semakin sadar bahwa kondisi kebersihan, kesehatan, gizi yang cukup dan pengetahuan tentang pola asuh itu penting dan harus di pelajari juga sejak dini," bebernya.

Dengan adanya kesadaran dari masyarakat ini diharapkan agar anak-anak generasi ke depan tidak ada lagi yang kekurangan gizi dan perkembangan otak anak menjadi lebih baik lagi.


Program Gending

Camat Sako Dr Amiruddin Sandy mengatakan upaya mencegah stunting yang dilakukan di Camat Sako yakni program Gerakan Donasi Peduli Stunting (Gending) bagi keluarga yang kurang mampu untuk mengentaskan stunting.

Ia menjelaskan, program nya berupa donasi, jadi satu anak cukup Rp 5000 per hari. Camat, jajaran, UPTD dan lain-lain bersama-sama berdonasi.

"Alhamdulillah dengan fakta jumlah anak sekian, donatur sekian. Ada yang menyumbang dua anak, satu anak dan lain-lain," ujar Sandy.

Sandy mengatakan dia pernah mengumpulkan anak dan orang tua yang terindikasi stunting. Ada anak dikasih minuman kemasan kopi, padahal sebenarnya anaknya bisa dikasih telur.

"Di sini bisa kita gambarkan bahwa pola asuh anak yang salah perlu perhatian serius dari pemerintah kota maupun pusat. Untuk itu kita masih perlu mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat," katanya.

Kemudian sasaran yang akan diedukasi ditentukan supaya tepat sasaran. Lalu Posyandu juga perlu diberi edukasi agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat dengan baik.

Sementara itu Camat Ilir Barat I Pane mengatakan jumlah anak stunting di wilayahnya kurang dari 20 orang berkat usaha bersama yang dilakukan untuk mencegah stunting ini dengan beragam sosialisasi dan edukasi juga pemberian gizi agar angka stunting semakin turun.

Angka ini tidak termasuk dalam 10 besar kecamatan dengan jumlah penderita stunting terbanyak di Palembang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved