Berita Nasional

Penjelasan Polisi Soal Sosok yang Disebut Dikubur Satu Liang dengan Mulyadi Korban Mbah Slamet

Diketahui, Mulyadi adalah salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunjateng.com
Petugas tengah menggali korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet dukun pengganda uang. Mulyadi, warga Palembang menjadi salah satu korbannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meluruskan kabar soal Mulyadi yang dikubur satu liang bersama pacarnya. 

Diketahui, Mulyadi adalah salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sebelumnya beredar informasi jika Mulyadi dikubur bersama seorang perempuan yang disebut kekasihnya, di dalam satu lubang.

Namun kabar tersebut diluruskan oleh Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.

"Menurut Kabid Dokes Dr Hastri, satu lubang memang ada 2 orang korban, tetapi dalam waktu berbeda. Memang ditumpuk dalam lobang yang sama," katanya pada Jumat (7/4/2023), 

M Iqbal melanjutkan, saat ini pihaknya tengah menunggu proses identifikasi korban pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet tersebut.

Baca juga: Kronologi Mulyadi Pria Asal Palembang Tewas Diduga jadi Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang

Sebelumnya Disebut Dikubur dengan Perempuan

Jasad Mulyadi ditemukan di dalam lubang bersama satu orang perempuan di liang nomor 5.

Pada Rabu (5/4/2023), Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi merincikan, total ada 12 jasad korban pembunuhan oleh Mbah Slamet yang ditemukan terkubur.

Dua jasad terakhir ditemukan pada penggalian yang dilakukan hari Selasa (4/4/2023).

Sebelumnya, Senin (3/4/2023), petugas menemukan 10 jasad terkubur di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa.

Mengutip TribunJateng.com, Polda Jawa Tengah sampai saat ini masih mengidentifikasi jasad para korban.

Sementara itu, dua jasad telah berhasil diidentifikasi, sedangkan sisanya masih didalami.

Baca juga: Media Asing Sorot Kekejaman Mbah Slamet, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh 12 Pasiennya

Masa Lalu Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Ternyata Seorang Residivis.
Masa Lalu Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Ternyata Seorang Residivis. (Kolase Tribun Jateng)

Adapun dua jasad yang telah teridentifikasi yakni Mulyadi asal Palembang Sumatra Selatan dan Paryanto asal Sukabumi, Jawa Barat.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Rabu (5/4/2023).

Menurut Luthfi, Mbah Slamet mengubur korban di beberapa liang.

Dari keterangan Mbah Slamet, korban Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat dikubur di liang nomor 1.

Kemudian, liang nomor 2 digunakan untuk mengubur satu warga berjenis kelamin laki-laki asal Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Sementara dua warga Tasikmalaya, Jawa Barat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.

Kemudian liang nomor 4 diisi jasad dua warga berjenis kelamin laki-laki dan perempuan asal Jakarta.

Untuk pasangan kekasih asal Palembang dikubur di liang nomor 5.

Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ngaku Membunuh Sejak 2020, Tak Ingat Nama Korbannya

Selanjutnya, dua warga Yogyakarta dikubur oleh Mbah Slamet di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda, sisanya ada di tiap satu liang," ungkap Kapolda Jawa Tengah.

Selain dua korban yang teridentifikasi, polisi saat ini hanya mendeteksi sembilan jasad lain berdasarkan jenis kelamin.

Yakni enam laki-laki umur antara 40 hingga 50 tahun dan tiga perempuan usia 25 sampai 35 tahun.

4 Korban Teridentifikasi

Polda Jateng berhasil mengidentifikasi satu jasad lagi dari korban mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara.

Satu korban tersebut atas nama Mulyadi Pratama, Usia 46 tahun, warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Update dari posko orang hilang dan antemortem Polda Jateng hingga pukul 09.10, ada empat korban teridentifikasi," ujar Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy melalui pesan singkat, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (7/4/2023).

Empat korban yang teridentifikasi sekarang masing-masing Paryanto, laki-laki, usia 53 tahun, alamat Warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, diketahui dari KTP korban yang ditemukan dari TKP.

Kemudian dari hasil autopsi serta pakaian yang dikenakan

Setelah proses otopsi terhadap jenazah selesai dan dicocokkan dengan keterangan pihak keluarga selanjutnya jenazah diserahkan ke keluarga korban, Pada tanggal 03 April 2023 sekitar pukul 20.00 WIB.

Korban kedua, Irsad, laki-laki, usia 43 th, alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Diketahui dari foto korban yang ada di lubang kuburan, baju yang dikenakan dikenali oleh anaknya, serta hasil otopsi.

Korban ketiga, Wahyu Triningsih (istri Irsad), usia 40 tahun alamat Desa Tanjung Rejo Rt. 1/IV Kec Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Keluarga dari Irsad dan istri serta anggota Polres pesawaran Lampung sudah sampai Mapolres Banjarnegara.

Selanjutnya istirahat di halaman parkir urkes menunggu pemeriksaan kelengkapan administrasi atau berkas.

Korban keempat, Mulyadi Pratama, Usia 46 Tahun warga Desa Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Mayat ditemukan Senin, 3 April 2023.

Dari hasil autopsi yang menyatakan bahwa struktur gigi korban identik dengan milik korban mulyadi, keterangan tersangka menyatakan bahwa lubang kubur tersebut atas nama Mulyadi.

"Korban yang belum teridentifikasi sebanyak 8 jenazah," beber Iqbal.

Diberitakan sebelumnya, Polda Jateng merilis ciri-ciri dan barang peninggalan para korban Mbah Slamet Tohari dukun pengganda uang Banjarnegara.

Terutama data sembilan korban sebab tiga korban lainnya sudah berhasil diidentifikasi polisi.

"Dari sembilan korban memang tidak ada identitas tetapi kita ada properti yang bisa dikenali oleh keluarga atau temannya mulai baju celana dan perhiasannya," beber Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti di Solo,
Kamis (6/4/2023).

Berikut ciri-ciri sembilan korban Mbah slamet Tohari dukun pengganda uang Banjarnegara:

1. Jenazah nomor 2

Ciri-ciri : Laki-Laki dewasa, badan gemuk Tinggi Badan lebih dari 165 menggunakan singlet
warna putih, dengan celana jeans warna biru, ikat pinggang warna hitam, memakai
boxer warna biru, terdapat jimat pada kantong celana dengan warna biru, gigi di
pangur.

2. Jenazah nomor 3A

Ciri-ciri : Perempuan usia >25 tahun memakai hodie merah, memakai kaos kaki jempol warna
coklat, memakai masker medis biru, menggunakan jepit rambut warna ungu,
menggunakan jilbab slop merah bermerk AROFI, menggunakan sport bra berwarna
hijau, panjang rambut 78 lurus, menggunakan celana jeans biru muda, celana leging
berwarna ungu, menggunakan celana dalam berwarna putih, memakai pembalut.

3. Jenazah nomor 3B

Ciri-ciri : Laki-Laki usia 35-40 menggunakan jaket berwarna putih merk ASICS dengan tulisan
Y.SHIMOLA, menggunakan sarung kotak-kotak warna coklat hitam, celana kolor
warna biru hitam abu-abu, celana dalam biru tua, menggunakan kaos berkerah
berwarna kuning ukuran XL, gigi atas berjumlah 10, gigi bawah berjumlah 8 tidak
teratur, dengan rambut lurus berwarna hitam.

4. Jenazah nomor 4A

Ciri-ciri : Perempuan usia >35 tahun, tinggi badan >150cm, gigi lengkap, menggunakan bra.

hitam bulat-bulat putih/polkadot, terdapat Papan Nama dengan tulisan OKTA pada
jaket kulit hitam Pemuda Pancasila, menggunakan jam tangan alexander cristie
berwarna pink, menggunakn kaos lengan panjang warna putih tebal merk GRAPHIS,
menggunakn celana riped jeans bentuk jaring2 warna biru, terdapat korek api
berwarna orange di saku celana, CD abu-abu tua.

5. Jenazah nomor 4B

Ciri-ciri: Laki Laki Tinggi Badan>160cm, postur tubuh gempal, gigi gingsul kanan atas, gigi
atas dan bawah lengkap dengan gigi bawah tidak beraturan, perut buncit, terdapat
kunci mobil merk HONDA, menggunakn kaos merk HnM warna hitam,
menggunakan jaket merk DC, celana jeans merk HUGO no 32, tidak memakai
celana dalam, dada berbulu, panjang rambut 4cm tipis warna hitam.

6. Jenazah nomor 5A.

Ciri-ciri : Perempuan, Tinggi Badan :152cm, panjang rambut 19 cm lurus warna hitam,
menggunakan jilbab segi 4 warna biru tua merk UMAMA silk motif bunga, jedai
warna pink, menggunakan sandal jepit merk melly warna hijau, celana joger pants
bahan karet warna hitam tidak ada merk celana dalam warna putih, menggunakan
sandal warna hitam ukuran 40, geraham 1 bawah kanan tidak ada, gigi ompong molar
1,2,3, dna humerus kanan 28cm.

7. Jenazah nomor 5B

Ciri-ciri : Laki-Laki, tinggi badan >160, dna tibia kiri 36 cm, terdapat cela gigi bawah sebelah
kiri, gigi taring bawah kiri lepas, geraham 2 atas kiri sisa akar, sisa akar pada gigi
premolar 3 kiri atas, celana dalam merk CAMPIRO uk XL, rambut tipis panjang 3 cm
warna hitam, celana boxer warna hitam.

8. Jenazah nomor 6A

Ciri-ciri: Perempuan usia > 25 th, panjang rambut 18 cm warna hitam, celana dalam warna
hitam merk canopy (a), celana boxer no brand warna hitam, atas bawah kanan dan kiri
ada molar, celana pendek merk UNERCO denim blue jeans.

9. Jenazah nomor 6B.

Ciri-ciri : Laki-Laki usia > 25 th, memakai sarung warna biru kehijauan motif garis batik
merk PIRAMIDA, celana boxer tanpa merk warna hitam, sendal LOUFU warna hitam,
celana dalam warna merah maroon merk CAMPIRO.

Para Korban dalam kondisi pembusukan lanjut dengan waktu kematian 6-24 bulan.

Polisi mengimbau bagi masyarakat yang memiliki keluarga atau kerabat yang hilang terkait dukun Mbah Slamet Tohari dapat menghubungi:

1. Posko Pengaduan Orang Hilang Polres Banjarnegara
Melalui Nomor : 082326444401

2. Posko DVI Ante Mortem Biddokkes : Pengaduan Orang Hilang Korban Mbah Slamet
Banjarnegara
Melalui Nomor : 082326444401

Mbah Slamet Beri Racun

Setelah bertemu dengan kliennya, Mbah Slamet lantas mengajak korban untuk melakukan ritual.

Menurut keterangan Mbah Slamet, ritual itu dilakukan selama satu jam.

Korban diajak ke lokasi ritual dengan menggunakan kendaraan miliknya.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukan Mbah Slamet.

Alasan Mbah Slamet eksekusi korbannya pukul 20.00 WIB.
Alasan Mbah Slamet eksekusi korbannya pukul 20.00 WIB. (Kolase Tribunsumsel.com/ Tribunjateng.com)

"Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," ungkapnya, melansir TribunJateng.com.

"Jadi (korban) ke tempat saya naik bus. Kalau bawa kendaraan tidak berani, nanti bisa ketahuan," jelasnya.

Untuk menghabisi nyawa korban, Mbah Slamet memberi minuman yang telah dicampur dengan obat penenang dan potasium.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," terangnya.

Setelah korban dipastikan tewas, Mbah Slamet menggali lubang untuk mengubur jasad korban.

Kronologi Mulyadi Kenal Mbah Slamet hingga Dibunuh

Sebelum dikabarkan tewas, Mulyadi dinyatakan hilang sejak 2021 lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Hidayat adik dari Mulyadi, Selasa (4/4/2023) yang datang ke lokasi pemakaman 9 jenazah korban Mbah Slamet.

Mulyadi menghilang sejak tahun 2021 silam terakhir disebut sempat datang sendiri menemui Mbah Slamet kemudian menghilang.

Adapun Mulyadi merupakan seorang developer yang memiliki dua orang anak.

Niatan Mulyadi untuk menggandakan uang ke Mbah Slamet lantaran kondisi tengah terjerat hutang.

Melansir dari Tribunjateng, mengungkapkan awal mula cerita hilangnya sang kakak.

Mulyadi disebutkan sudah menghilang sejak tahun 2021 silam dan sempat dilaporkan.

Adapun Mulyadi merupakan warga Palembang yang tinggal di lorong Bakti Pakjo.

"Setahu saya kakak saya itu dikenalin sama orang dan setahu saya sudah dua kali ke sini. Dia hilang sejak 2021 dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," ujarnya.

Adapun pertemuan pertama membicarakan masalah penggandaan uang.

Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri. 

"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang," ujar dia.

 "Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.

Terkait berapa uang yang dibawa korban Mulyadi dia tidak tahu berapa pastinya.

Ia percaya satu dari sembilan korban itu adalah kakaknya sesuai penuturan dari pelaku.

"Penuturan pelaku ada Mulyadi. Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," ungkapnya.

Korban Mulyadi sendiri bekerja sebagai developer dan punya dua anak.

"Dia sempat mengajak saya kesini tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang.

"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu yaitu penggandaan uang," terangnya.

Adapun Mulyadi bisa percaya dengan penggandaan uang karena dia terjerat utang.

"Saya tahu keberadaan pak Mulyadi karena dia sempat kirim share lok di Balun ini," tambahnya.

Istri Bongkar Ritual Mbah Slamet

Seneh (49) istri dari Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara viral membeberkan ritual suaminya.

Mbah Slamet diketahui sudah ditangkap kepolisian atas pembunuhan terhadap 12 orang kliennya yang ditipu.

Para korban ditemukan terkubur di sebuah kebun di Desa Balun Banjarnegara dengan jenis kelamin pria dan wanita.

Melansir Tribunjateng, Selasa (4/4/2023) Seneh mengaku sempat terkejut suaminya ditangkap kepolisian.

Adapun Seneh mengaku tak mengetahui jika Tohari membuka praktik dukun pengganda uang.

"Saya kurang tahu (aktivitas suami), saya juga kaget (atas kasus tersebut)."

"Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan."

"Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," kata Seneh.

Hanya saja, Seneh mengakui jika sang suami kerap menerima tamu namun dia jarang beriteraksi dengan para temu itu.

"Saya juga tidak pernah tanya-tanya," imbuhnya.

Ritual di Ruang Khusus

Saat bertemu tamu, Tohari kadang melakukan ritual di sebuah ruangan di depan rumah.

 "Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar. Tamu tidak pernah menginap," katanya.

Menurut Seneh, Tohari sudah satu tahun tidak tinggal di rumah seusai bertemu seseorang asal Pagentan.

Awal puasa lalu, Tohari sempat pulang namun hanya sebentar dan pergi lagi.

"Saya biasa-biasa saja karena tidak tahu dengan aktifitas bapak."

"Cuma, sempat kaget saat diseret-seret di kebun oleh polisi," katanya.

Meski begitu, Tohari masih menafkahinya.

"Memang kerap kasih uang tapi tidak tahu dari mana (uang itu, Red)," ungkapnya.

Seneh mengaku tak terpengaruh dengan kasus yang menjerat sang suami.

Apalagi, masyarakat di lingkungannya juga tidak berubah sikap.

"Tidak ada imbasnya dari masyarakat dan biasa saja," ucapnya santai.

Dari pernikahan dengan Tohari, Seneh dikaruniai dua orang anak.

Pakai Uang Korban Untuk Bayar Hutang

Raup puluhan juta dari para korbannya, Mbah Slamet alias Tohari (45) beberkan kemana uang tersebut dipakai.

Mbah Slamet sendiri diketahui sudah ditangkap atas kasus pembunuhan yang menewaskan total 12 orang kliennya ditipu.

Adapun para korban jasadnya di kubut di sebuah kebun desa balun Banjarnegara.

Aksi sadis Mbah Slamet terkuak setelah korban terkahir PO warga Sukabumi sempat mengirimkan pesan ke anaknya.

Lewat pesan itu pula kepolisian berhasil menguak kasus pembunuhan dan penipuan dilakukan Mbah Slamet.

Melansir Tribunjateng.com, Selasa (4/4/2023)  Mbah Slamet memulai praktik dukun sejak lima tahun terakhir.

Ia melakukan promo di facebook untuk menggaet para korban.

Para korban ini pun dimintai uang kisaran puluhan juta yang menurutnya bisa menjadi Rp 5 miliar.

Adapun uang para korban yang disetorkan dipakai Mbah Slamet untuk membayar hutangnya.

Sebelumnya, dukun pengganda uang asal Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara bernama Mbah Slamet ditangkap.

Dirinya ditangkap karena membunuh pasiennya sendiri.

Polisi pun mengungkap motif hingga ia tega menghabisi nyawa korban dengan cara diracun.

Mayat korban kemudian dikubur di jalan setapak menuju hutan.

Pelaku adalah TH (45) alias Mbah Slamet asal Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Sementara korbannya adalah PO (53) warga yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

Kasus ini dapat terungkap bermula pada Senin (27/3/2023) anak dari korban PO, yaitu GE melapor kepada kepolisian akan kehilangan ayahnya dilansir TribunJateng.com .

Berdasarkan pengakuan dari GE pada Juli 2022, ia diajak bersama dengan ayahnya bertemu dengan pelaku TH alias Mbah Slamet di Wonosobo.

Korban PO dan anaknya GE pergi dari Sukabumi menuju Wonosobo menggunkan bus.

Sesampainya di Wonosobo mereka bertemu dengan Mbah Slamet dukun pengganda uang yang dimaksud.

Ketika sampai di Wonosobo pelaku Mbah Slamet mengajak korban ke rumahnya yang ada di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

Di rumahnya itu korban menginginkan adanya tujuan penggandaan uang.

Selepas itu korban dan anaknya pulang lagi ke Sukabumi.

Hingga pada Senin (20/3/2023) korban datang lagi dari Sukabumi ke Banjarnegara sendiri tanpa ditemani anaknya.

Korban diketahui sampai di Banjarnegara pada Kamis (23/3/2023) menggunakan kendaraan wuling hitam.

Sesampainya di rumah pelaku, korban sempat berkomunikasi dengan anaknya yang lain yaitu SL dan mengirim sebuah whatsapp yang isinya sebagai berikut:

"Ini di rumah Mbah Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal tidak ada kabar sampai Minggu langsung hubungi ke aparat," kata SL dalam kiriman pesan singkatnya kepada korban.

Kemudian pada Jumat (24/3/2023) komunikasi sudah tidak terhubung dan hp dari korban sudah tidak aktif.

Hingga akhirnya polisi dapat mengevakuasi korban yang sudah dikubur itu pada Sabtu (1/4/2023).

"Modus operandinya tersangka ini memiliki tangan kanan bernama BS.

BS inilah yang mengupload info di Facebook bahwa Slamet adalah orang pintar.

Akhirnya BS mempertemukan antara korban PO dan Mbah Slamet," ujar Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto kepada Tribunbanyumas.com, saat konferensi pers Senin (3/4/2023).

Namun dalam perjalanannya pelaku Mbah Slamet ini merasa kesal karena ditagih terus oleh korban terkait penggandaan uang yang dijanjikan.

"Pelaku kesal kemudian memberikan minuman potas kemudian membunuhnya dan menguburnya di jalan setapak menuju hutan Wanayasa.

Motifnya kesal sering ditagih oleh korban.

Selain itu Slamet takut akan dilaporkan hingga korban akhirnya diracun," terangnya.

Mbah Slamet diketahui sudah menjadi dukun pengganda uang sekitar 5 tahun.

"Tersangka menjanjikan dapat menggandakan uang sampai Rp5 miliar.

Pengakuan tersangka melakukan penipuan kepada lima orang yang masing-masing dari mereka ada yang memberikan uang Rp40 juta sampai yang Rp50 juta," terangnya.

Agar para korban percaya, tersangka juga sempat memberikan uang pada korbannya Rp11 juta sebagai hasil penggandaan.

Uangnya didapat tersangla dipakai untuk bayar hutang

"Korban sementara masih satu dan masih pengembangan apabila ada korban lain," ungkap Kapolres.

Adapum Pasal yang dikenakan adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup.

Kapolres mengingatkan agar berhati-hati dengan modus penipuan dan penggandaan uang.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar Korban Mbah Slamet, Sepasang Kekasih dari Palembang, Warga Yogyakarta hingga Jakarta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved