Wawancara Khusus Tribun Sumsel

Polrestabes Palembang Terapkan Jam Malam Cegah Tawuran, Kepala Sekolah Cek Anak-anaknya

Polrestabes Palembang Terapkan Jam Malam Cegah Tawuran, Kepala Sekolah Cek Anak-anaknya

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Pemerintah Kota Palembang dan Polrestabes Palembang saling berkoordinasi untuk mengatasi maraknya tawuran di Kota Palembang. Podcast Tribun Sumsel bersama Sekda Kota Palembang Ratu Dewa dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mohammad Ngajib. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah Kota Palembang dan Polrestabes Palembang saling berkoordinasi untuk mengatasi maraknya tawuran di Kota Palembang.

"Terkait tawuran dan geng motor, saya langsung perintahkan juga Dinas Perhubungan dan Pol PP untuk turut ambil peran," kata Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa saat Podcast di Graha Tribun Sumsel, Rabu (29/3/2023)

Lalu, begitu Kapolrestabes buat edaran dipanggil Satpol PP untuk jadi bempernya Polisi. Pol PP juga harus ambil peran, patroli dititik-titik tertentu. Jadi peran pemerintah itu terlihat, sinergi nya.

Berikut wawancara khusus dengan Ratu Dewa

* Soal faktor penerangan jalan, bagaimana upaya Pemkot baik itu penerangan jalan maupun upaya lainnya agar tawuran ini tidak berkepanjangan

Bicara tentang tawuran termasuk juga didalamnya ada geng motor dan lain-lain itu tidak terlepas dari sisi internal dan eksternal. Kita tahu bahwa dari sisi internal faktor intelejensi, jenis kelamin, usia, dan keluarga.

Kemudian dari sisi eksternal, dari sisi pendidikan dan lingkungan. Ada ajakan teman-teman untuk bergerak dan dimobilisasi, sehingga terjadi tawuran dan terjadi geng motor.

Untuk upaya kita sudah banyak, termasuk ide dan gagasan dari Kapolrestabes Palembang waktu itu sempat menyentil saya. Pak Sekda coba gerakan dunia pendidikan untuk memberikan edukasi.

Lalu di motori Kapolrestabes melakukan MoU dengan Dinas Pendidikan, untuk memberikan edukasi terhadap anak-anak kita. Bahkan mereka mengajarkan secara langsung ke beberapa sekolah.

Data statistik mengungkapkan bahwa di 2019 trendy meningkat, ada 4000 lebih dan kemudian di 2020 turun. Lalu meningkat lagi. Belajar dari kota lain seperti Palu, yang lebih dominan 56 persen anak lulusan SMP.

Begitu juga di Palembang, trendy meningkat maka saya berikan apresiasi ketika Kapolrestabes memerintahkan untuk menggerakkan Pemkot seperti imbauan sebelum pukul 22.00 WIB sudah di rumah.

* Apakah itu efektif

Menurut saya itu sangat efektif, banyak admin sosial media mensuport dan netizen juga berkomentar positif. Maka kami dari kota memberikan apresiasi pada Polrestabes Palembang, dan kita bersinergi.

Termasuk terkait lampu, saya tekankan betul dengan Dinas Perkim dan OPD yang bergerak di bidang tersebut dan saya juga ada meninjau langsung. Kenapa itu ada lampunya ada yang mati.

Bahkan kalau berdasarkan laporan pak lurah, terkadang ada juga anak-anak muda yang masih mencari identitas diri itu sengaja mematikan lampunya. Supaya mereka bisa berkumpul, berkelompok dan membuat gerakan tertentu.

* Bagaimana implementasinya ke sekolah-sekolah

Mengatasi persoalan-persoalan ini tidak hanya dari kepolisian dan pemerintah kota, tapi butuh kolaborasi dan sinergi dari semua pihak termasuk media masa dan masyarakat.

Beberapa waktu lalu setelah Kapolres MoU dengan kita, langsung saya minta Dinas Pendidikan mengadakan rapat dengan komite di sekolah. Baik dari SD, dan SMP. Kerja ini harus saling support, maka dari itu setiap apel pagi kepala sekolahnya memberikan imbauan kepada anak-anak dan di cek anak-anaknya termasuk kemarin menyebar pamflet.

Untuk mengukurnya juga tidak jauh-jauh, bisa dilihat dari tetangga saya kiri kanan, dan bahkan di tempat masjid saya itu sampai ada di umumkan ada imbau dari Kapolres, termasuk di grup keluarga. Ini terus kita lakukan sampai sekarang.

* Apa yang Anda lakukan terkait tawuran

Saya sering mengintip kebijakan Kapolrestabes, apalagi dia kan orangnya hambal. Di telepon diangkat, di WhatsApp respon. Saya ingat betul waktu itu ada balap liar, saya langsung perintahkan dinas perhubungan coba ambil alih peran untuk membackup.

Termasuk yang baru-baru ini, terkait tawuran dan geng motor. Saya langsung perintahkan juga dinas perhubungan dan Pol PP untuk turut ambil peran. Seperti begitu Kapolrestabes buat edaran saya panggil Satpol PP untuk jadi bempernya Polisi.

Pol PP juga harus ambil peran, patroli dititik-titik tertentu. Jadi peran pemerintah itu terlihat, sinergi nya. Jangan sampai pemerintah diam saja. Itu yang saya lakukan, karena memang enak komunikasi dengan Kapolrestabes.

* Pesannya apa

Tugas ini tugas kita bersama, tugas ke Polisi, Pemkot, masyarakat, media dan lainnya. Lalu mari kita patuhi imbaun dari Polrestabes, khususnya warga Kota Palembang terutama anak-anak muda sekalian. Semoga ini bisa bermanfaat untuk semua.

Baca berita lainnya langsung dari google  news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved