Wawancara Khusus Tribun Sumsel

Cerita Bripka Aditya, 3 Bulan Sekali Terpapar Covid-19, Tetap Aktif Beri Penyuluhan ke Masyarakat

Bripka Aditiya sudah terpapar Covid-19 sebanyak tiga kali dalam kurung waktu tiga bulan berturut-turut.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA
Bripka Aditya Suhendi SH merupakan Bhabinkamtibmas di Polsek Sako. Dia sempat tiga kali terpapar covid dan tetap memberi penyuluhan ke masyarakat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bripka Aditya Suhendi SH merupakan Bhabinkamtibmas di Polsek Sako. Sehari-hari ia bertugas sebagai tim satuan tugas (Satgas) Covid-19 tingkat kelurahan di Kelurahan Sukamaju, Palembang.

Bripka Aditiya sudah terpapar Covid-19 sebanyak tiga kali dalam kurung waktu tiga bulan berturut-turut.

"Iya benar saya terpapar tiga kali, pertama di September 2020, kedua di Januari 2021 dan yang ketiga April 2021," kata Bripka Aditya Suhendi saat diwawancarai secara khusus oleh Tribun Sumsel di Kelurahan Sukamju, Minggu (8/8/2021).

Menurut Bripka Aditya, kalau diingat-ingat ada agak tauma. Pertama kali terpapar Covid-19 itu nggak tahu terpapar dari siapa.

Berikut wawancara khusus Tribun Sumsel dengan Bripka Aditya

* Anda sudah tiga kali terpapar Covid-19, namun masih aktif ke masyarakat kenapa?

Kita sebagai anggota kepolisian dan masyarakat, apa sih yang harus kita lakukan. Itu saja sih yang terpikir, kalau bukan kita sebagai diri sendiri siapa lagi yang akan memulainya. Itulah yang jadi tekat saya selama pandemi Covid-19 ini untuk membantu masyarakat.

* Bisa diceritakan Anda terpapar Covid-19 pertama kalinya dari mana

Kalau diingat-ingat ada agak trauma. Pertama kali terpapar Covid-19 itu nggak tau terpapar pertama kalinya dari sapa, yang pasti istri saya juga bekerja di pelayanan publik.

Awalnya istri saya sakit dan setelah itu saya juga sakit. Saya dan istri check PCR ke RS Bhayangkara, ternyata hasilnya positif. Alhamdulillah anak-anak dua-duanya negatif.

Jadi awal terpaparnya di bulan September 2020, setelah tahu positif saya langsung ke Rumah Sakit Siti Khodijah dirawat di sana. Selama perawatan awalnya lancar dan bagus. Namun di hari ke 11 kondisi saya drop, sempat pakai okisgen, infus dan lain-lain. Itu masa kritis yang saya alami dan bertarung nyawa, karena sesak sekali rasanya. Jantung rasanya nggak karuan, dokter bilang banyak zikir dan berdoa saja.

Alhamdulillah setelah tiga atau empat hari semakin membaik kondisi saya. Kalau istri sudah pulang. Kalau saya dirawat selama 25 hari, berlanjut sampai setelah saya keluar. Satu dua bulan masih terasa sesaknya.

* Apakah Anda ada komorbid

Iya ada, saya ada alergi akut. Nggak bisa makan seafood, nggak bisa minum sembarangan obat. Mungkin di situ juga permasalahannya, bisa jadi obat yang ada tidak cocok ke saya makanya saya jadi agak sesak nafas dan lain-lain.

* Lalu kapan Anda terpapar lagi

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved