Berita OKU Timur
Viral Sekolah Dinding Papan Memprihatinkan di Pelosok OKU Timur, Tanggapan Kadisdikbud
Viral sekolah dinding papan memprihatinkan di pelosok Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.
Penulis: Edo Pramadi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Viral sekolah dinding papan memprihatinkan di pelosok Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.
Lokasinya berada di Dusun 5 RT 7, Desa Sukabumi, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur (Talang Limbungan), berjarak 2 Jam 30 menit dari pusat Kota Martapura.
Dari foto yang beredar, tampak sekolah itu hanya diisi oleh beberapa siswa saja dengan ruang kelas dan meja belajar seadanya.
Menyikapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengambil langkah dengan mengupayakan dan mempertimbangkan untuk melakukan pembangunan gedung sekolah pada tahun ini.
Kadisdikbud OKU Timur Wakimin menjelaskan, sekolah itu merupakan filial (jauh) artinya bukan sekolah induk melainkan hanya sekolah khusus yang berfungsi memberikan pendidikan bagi murid-murid yang lokasinya jauh dari sekolah induk.
"Ada penduduk yang jumlahnya sekitar 30 KK, mereka punya anak dan Alhamdulillah masyarakat di situ sudah membangun gedung dan ada 2 guru yang mengajar, kemudian akses untuk masuk itu sulit. Kendaraan roda 4 bisa masuk tapi nunggu musim kemarau," ujar Wakimin, Senin (27/3/2023).
Baca juga: Jalan Amblas Masuk Sungai di Rawas Ilir Musi Rawas Ternyata Hoax, Warga dan Polisi Dibikin Repot
Selanjutnya apabila ditempuh menggunakan sepeda motor lewat Sukabumi, akses ke lokasi sering banjir terlebih lagi musim hujan saat ini.
"Yang mengajar di situ 2 orang, kita sangat berterimakasih ada guru yang ditugaskan dan mengabdi disana walau keadaanya sulit," bebernya.
Sekolah filial yang dibangun pada tahun 2014 itu saat ini hanya memiliki 18 siswa. Kelas satu hanya satu siswa, kelas dua hanya satu siswa, kelas tiga ada tiga siswa, kelas empat ada tiga, kelas lima ada enam dan kelas enam ada empat siswa.
"Sedangkan tahun depan belum tau ada muridnya atau tidak, kalau dibangun dengan cost (biaya) yang besar lokasi sulit dijangkau, mungkin tidak sekolah itu berkembang. Jadi kenapa dulu tidak dibangun-bangun karena penduduk hanya 30 KK namun pembelajaran tetap dilakukan pendidikan tetap diperhatikan kalau tempat yang belum layak karena memang penduduknya sedikit dan lokasi sulit dijangkau material," bebernya.
Selanjutnya jajaran Disdikbud OKU Timur akan melangsungkan survey datang langsung ke sekolah tersebut.
"Kita lihat kita survey besok, kita survey ke masyarakat juga, kalau memang sekolah itu bakal berkembang ya tidak ada masalah kita bangun kalau memang maunya masyarakat. Yang jelas pemerintah hadir untuk memberikan pendidikan," bebernya.
Sekolah Filial itu menginduk di SDN 1 Sukabumi dan disampaikan Wakimin sebenarnya itu adalah solusi agar para siswa yang lokasinya jauh tetap bisa mendapatkan pendidikan saat itu.
"Sebenarnya sekolahnya sudah peka sehingga ada pendidikan disana memang gedungnya seperti itu karena material sulit bahkan tidak bisa masuk, kenapa terbuat dari papan memanfaatkan material yang ada disitu, untuk masuk material tunggu kering (kemarau) dan akan tetap kita bangun pak bupati juga sudah memerintahkan kepala dinas," tutupnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
Berita OKU Timur Hari Ini
Sekolah Dinding Papan Memprihatinkan di Pelosok OK
Sekolah Rusak di OKU Timur
Tribunsumsel.com
Tertunda 9 Bulan, TPP ASN OKU Timur Akhirnya Segera Cair, Tapi Jumlahnya Berkurang |
![]() |
---|
Ribuan Penerima Bansos di OKU Timur Diingatkan, Jika Terlibat Judi Online Bantuan Bisa Dicabut |
![]() |
---|
Proyek Pelebaran Jalan di Buay Madang OKU Timur Minim Rambu Lalu Lintas Sebabkan Rawan Kecelakaan |
![]() |
---|
Pertamax di OKU Timur Langka Hingga Buat Warga Resah, Pengelola SPBU Akui Pasokan Tak Lancar |
![]() |
---|
Bobol Pondok Milik Petani di Muaradua, Reki Langsung Ditangkap Polisi di Sekitar TKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.