Liputan Khusus Tribun Sumsel

Minuman Berbuka Pun Sudah Dibeli, Warga Antusias Sambut Ramadan 2

Kurang dari satu pekan memyambut bulan puasa Ramadhan tahun 2023 warga dan pedagang mulai sibuk persiapkan segala kebutuhan.

Editor: Vanda Rosetiati
KOLASE TRIBUN SUMSEL
Kurang dari satu pekan memyambut bulan puasa Ramadhan tahun 2023 warga dan pedagang mulai sibuk persiapkan segala kebutuhan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kurang dari satu pekan memyambut bulan puasa Ramadhan tahun 2023 warga dan pedagang di Pasar Pulo Mas Tebing Tinggi Empat Lawang mulai sibuk persiapkan segala kebutuhan.

Salah satunya Dewi warga Kelurahan Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi saat dibincangi wartawan di Pasar Pulo Mas ia mengaku sudah menyetok berbagai kebutuhan puasa Ramadhan.

Ia bercerita jauh-jauh hari sudah menyiapkan berbagai bahan pokok makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti gula, minyak goreng, susu kental manis, hingga sirup manis.

"Kalau di rumah itu makan cuman sahur saja tidak banyak kami menghabiskan beras kalau bulan puasa, tapi kalau es campur atau es buah itu sekali bikin bisa sampai satu nampan besar," kata Dewi.

Oleh karena itu ia menyetok banyak bahan minuman dan makanan ringan untuk puasa nanti sebab memang anggota keluarga di rumahnya lebih banyak makan makanan ringan dan minuman manis.

"Sekarang itu sudah ada Marjan 10 botol, susu 10 kaleng, gula 15 kilo, dan minyak 5 kilo itu paling hanya beberapa bari nanti bakal beli lagi. Gula, susu dan Marjan itu paling banyak habis, kalau pulang tarawih itu masih ada yang mencari es buah dan makanan sisa berbuka, alhamdulillah juga semua anggota keluarga puasa sampai cucu saya yang masih SD juga sudah mulai puasa 2 tahun ini," ujar Dewi.

Baca juga: LIPSUS: Asih Borong Ayam 5 Kg, Warga Antusias Sambut Ramadan, Pusat Perbelanjaan Tambah Stok 1

Semantara itu tidak jauh dari Dewi, Tri pedagang pemilik toko sembako di Pasar Pulo Mas menyampaikan ia telah mempersiapkan berbagai stok dagangannya untuk bulan puasa Ramadhan dengan menambah dua kali lipat dari stok biasanya.

"Didobel dari stok biasanya seperti sirup, roti raden, kurma, gula, bawang putih, bawang merah, minyak sayur, beras, telur," kata Tri.

Menurutnya untuk sejauh ini pembeli di toko sembakonya masih relatif masih sama seperti biasanya, dimana untuk beberapa item tertentu ada yang harganya mulai merangkak naik mendekati bulan puasa Ramadhan 2023.

"Telur naik sekarang manjadi Rp 55.000 dari sebelumnya dibawah Rp. 50.000 naiknya sebab stok saat ini kurang, mudah-mudahan harga sembako lainnya tidak mengikuti telur yang sudah naik, harapannya harga-harga akan normal saat bulan puasa dan hari raya nanti," imbuhnya.

Lipsus Tribun Sumsel, warga Palembang sudah bersiap-siap menyambut Ramadan. Tak sampai sepekan umat muslim akan menjalani puasa di bulan subi Ramadan.
Lipsus Tribun Sumsel, warga Palembang sudah bersiap-siap menyambut Ramadan. Tak sampai sepekan umat muslim akan menjalani puasa di bulan subi Ramadan. (DOK TRIBUN SUMSEL)

Belum Ramai

Pemandangan berbeda di Pasar tradisional Martapura Kabupaten OKU Timur Sabtu (18/3/2023). Suasana pasar tak ada yang berbeda dengan hari-hari biasanya. Belum terlalu ramai.

Biasanya pasar ini merupakan pasar tradisional yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat di Martapura, ketika menjelang hari-hari besar.

Lina (43) pedagang sayur di pasar setempat menyebutkan bahwa, dirinya juga bingung mengenai kondisi pasar yang masih sepi menjelang Ramadhan.

"Kurang tau juga, mungkin H-1 puasa mungkin baru ramai pembeli," ujarnya, Sabtu (18/3/2023).

Ia menuturkan, bahwa dirinya juga belum ada persiapan mengenai penambahan persediaan dagangan.

"Iya biasa-biasa saja untuk saat ini, pedagang lain juga begitu. Kalau tahun sebelumnya ya satu atau dua hari sebelum puasa pasar ramai di waktu sore," bebernya.

Sementara itu, Diana Rahmini (36) warga sekitar yang berbelanja mengatakan, memang saat ini ia belum membeli persediaan bahan makanan khusus jelang bulan puasa.

"Biasanya kami memang belanja persediaan menu berbuka puasa, seperti daging sapi, ayam, ikan dan sayur- sayuran hijau, tapi sekarang belum," ujarnya.

Kalau untuk sekarang lanjut dia, masih berbelanja kebutuhan sehari-hari belum ada yang dilebih-lebihkan.

"Masih normal sekarang ini mas," tutupnya.

Tak Perlu Berlebihan

Sama seperti di OKUT, belum terlihat lonjakan pengunjung di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) lima hari jelang Ramadhan tahun 2023 ini.

Salah satunya pantauan Tribun Sumsel di pasar tradisional Lawang Agung, Kecamatan Rupit. Walaupun pasar ini berada di pusat ibukota Kabupaten Muratara, namun aktivitas jual beli terpantau biasa-biasa saja tak ada lonjakan berarti.

"Cak biaso-biaso itulah wong belanjo, dak ado nambah rame, biaso-biaso bae. Situasinyo ini dikato ke sepi idak jugo, tapi rame idak jugo menjelang bulan puaso ini," kata salah seorang pedagang, Bara, ditanya Tribun Sumsel, Sabtu (18/3/2023).

Dia mengakui situasi pasar yang biasa-biasa saja tak begitu berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Sebab, bila antusias masyarakat tinggi untuk berbelanja pada momen tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan ini biasanya harga bahan-bahan pokok melambung.

"Kalu ramai kan kebutuhan meningkat, otomatis hargo jugo jadi naik, hukum pasar kan memang cak itu. Kalu biaso-biaso bae cak ini idak terlalu berpengaruh hargo bahan-bahan pokok, paling ado barang yang naik seribu duo ribu, idak sampai melonjak nian," katanya.

Seorang ibu rumah tangga, Ningsih mengungkapkan sengaja tak begitu antusias berbelanja di pasar menjelang bulan Ramadhan ini. Dia berbelanja sesuai kebutuhan saja untuk menyambut puasa, enggan melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan.

"Biaso-biaso bae lah, seperlunyo bae, dak usah nak antusias belebih-lebihan nian, mako hargo kebutuhan pacak stabil, ado lah naik paling dikit idak sampai melonjak nian. Untuk apo nak beli bahan pokok banyak-banyak, jualannyo banyak, dak mungkin habis," katanya.

Ningsih mengakui antusias masyarakat berbelanja di pasar menjelang bulan Ramadhan ini memang tak ada lonjakan berarti. Menurutnya, itu terjadi karena mungkin banyak masyarakat sepemikiran dengannya bahwa tak perlu berlebih-lebihan belanja kebutuhan puasa.

Selian itu, kata Ningsih, kemungkinan lain yang membuat pasar di daerah ini tampak biasa-biasa saja menjelang Ramadhan karena orang-orang berbelanja ke luar daerah. Apalagi masyarakat Muratara biasanya lebih memilih belanja ke daerah tetangga seperti Kota Lubuklinggau atau Singkut Jambi.

"Yo mungkin wong-wong mikirnyo cak aku biaso-biaso bae, belanjo seperlunyo bae. Mungkin jugo wong idak belanjo di pasar yang ado di daerah kito. Kan memang wong kito ini galak belanjo keluar (daerah), ke Linggau, ke Singkut (Jambi), kareno pasar di tempat kito ini galak dak lengkap barang yang kito pengen," ujarnya. (cr17/cr18/cr14)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved