Liputan Khusus Tribun Sumsel
Minuman Berbuka Pun Sudah Dibeli, Warga Antusias Sambut Ramadan 2
Kurang dari satu pekan memyambut bulan puasa Ramadhan tahun 2023 warga dan pedagang mulai sibuk persiapkan segala kebutuhan.
Ia menuturkan, bahwa dirinya juga belum ada persiapan mengenai penambahan persediaan dagangan.
"Iya biasa-biasa saja untuk saat ini, pedagang lain juga begitu. Kalau tahun sebelumnya ya satu atau dua hari sebelum puasa pasar ramai di waktu sore," bebernya.
Sementara itu, Diana Rahmini (36) warga sekitar yang berbelanja mengatakan, memang saat ini ia belum membeli persediaan bahan makanan khusus jelang bulan puasa.
"Biasanya kami memang belanja persediaan menu berbuka puasa, seperti daging sapi, ayam, ikan dan sayur- sayuran hijau, tapi sekarang belum," ujarnya.
Kalau untuk sekarang lanjut dia, masih berbelanja kebutuhan sehari-hari belum ada yang dilebih-lebihkan.
"Masih normal sekarang ini mas," tutupnya.
Tak Perlu Berlebihan
Sama seperti di OKUT, belum terlihat lonjakan pengunjung di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) lima hari jelang Ramadhan tahun 2023 ini.
Salah satunya pantauan Tribun Sumsel di pasar tradisional Lawang Agung, Kecamatan Rupit. Walaupun pasar ini berada di pusat ibukota Kabupaten Muratara, namun aktivitas jual beli terpantau biasa-biasa saja tak ada lonjakan berarti.
"Cak biaso-biaso itulah wong belanjo, dak ado nambah rame, biaso-biaso bae. Situasinyo ini dikato ke sepi idak jugo, tapi rame idak jugo menjelang bulan puaso ini," kata salah seorang pedagang, Bara, ditanya Tribun Sumsel, Sabtu (18/3/2023).
Dia mengakui situasi pasar yang biasa-biasa saja tak begitu berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Sebab, bila antusias masyarakat tinggi untuk berbelanja pada momen tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan ini biasanya harga bahan-bahan pokok melambung.
"Kalu ramai kan kebutuhan meningkat, otomatis hargo jugo jadi naik, hukum pasar kan memang cak itu. Kalu biaso-biaso bae cak ini idak terlalu berpengaruh hargo bahan-bahan pokok, paling ado barang yang naik seribu duo ribu, idak sampai melonjak nian," katanya.
Seorang ibu rumah tangga, Ningsih mengungkapkan sengaja tak begitu antusias berbelanja di pasar menjelang bulan Ramadhan ini. Dia berbelanja sesuai kebutuhan saja untuk menyambut puasa, enggan melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan.
"Biaso-biaso bae lah, seperlunyo bae, dak usah nak antusias belebih-lebihan nian, mako hargo kebutuhan pacak stabil, ado lah naik paling dikit idak sampai melonjak nian. Untuk apo nak beli bahan pokok banyak-banyak, jualannyo banyak, dak mungkin habis," katanya.
Ningsih mengakui antusias masyarakat berbelanja di pasar menjelang bulan Ramadhan ini memang tak ada lonjakan berarti. Menurutnya, itu terjadi karena mungkin banyak masyarakat sepemikiran dengannya bahwa tak perlu berlebih-lebihan belanja kebutuhan puasa.
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Lipsus Sambut Ramadan
berita palembang hari ini 2023
Tribunsumsel.com
Aku Lokal Aku Bangga
Menatap 2023
Lokal Bercerita
Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
![]() |
---|
Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
![]() |
---|
LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
![]() |
---|
Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
![]() |
---|
LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.