3 Sosok Pejabat Siap Maju Calon Gubernur Sumsel 2024, Ada yang Pernah Nyalon Pilgub Sumsel

TRIBUNSUMSEL.COM - Tiga sosok pejabat sudah siap maju calon Gubernur Sumsel 2024, ada yang pernah nyalon pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel sebelumnya. 

Tiga orang pejabat dan mantan pejabat tersebut yang sudah memberikan sinyal bahkan ada yang terang-terangan menyatakan siap mengikuti kontestasi Pilkada 2024 di Sumsel.

Ketiga nama tersebut adalah Heri Amalindo, Ishak Mekki dan Eddy Santana Putra (ESP)

Saat ini ketiga orang ini masih tercatat sebagai  pejabat negara. 

Heri Amalindo masih menjabat Bupati Penukal Abab Lematan Ilir, sedangkan Ishak Mekki dan Eddy Santana Putra menjabat anggota DPR RI dari Sumatera selatan. 

Heri Amalindo secara terang-terangan telah menyatakan keseriusannya dan minta dukungan maju sebagai Calon Gubernur Sumsel 2024.

Heri Amalindo cukup berpengalaman untuk memimpin daerah. Hampir dua periode dejak memimpin Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang merupakan daerah otonomi baru (DOB) Muara Enim sejak 2015 lalu hingga sekarang.

Sebelumnya, Heri pria kelahiran Kabupaten Lahat 24 September 1963 Kini berusia 59 tahun ini adalah mantan birokrat.

Karir pria asli Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten PALI ini sebelum menjadi Penjabat Bupati, Bupati adalah sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) di Pemprov Sumsel.

Baca juga: Kekayaan Herman Deru, Update Harta Gubernur Sumsel, Jeep Tua Keluaran 1995 Ikut Dilaporkan

Suami dari Anggota DPR RI Ir Hj Sri Kustina ini secara terang-terangan melakukan silahturahmi dengan petinggi partai dan oraganisasi keagamaan yang ada, yang tak lain untuk mendapatkan dukungan dan support pembangunan ke depan.

"Artinya kalau pendekatan (parpol) cara komunikasi lewat elektronik by phone selalu jalan, tapi kalau silahturahmi mendatangi itu jika ada waktu. Tapi pastinya seluruh partai kita akan silahturahmi, mengingat 2024 masih lama, " kata Heri saat ini tercatat Wakil Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan provinsi Sumsel bidang Urusan Komunikasi antar Parpol.

Disinggung keseriusan dirinya maju Pilgub atau hanya main- main, Heri menegaskan anggapan seperti itu masih harus melalui proses dan perjalanan hingga pencalonan nanti.

"Kalau kita serius tapi dalam perjalanannya mungkin, hasil Pileg bagaimana, terus partai- partai pengusung bagaimana. Jadi tidak bisa dikatakan serius atau tidak, ini menuju perjalanan ke 2024, kalau dibilang serius saya serius, kalau dibilang tidak ya nyatai tidak ambisius pokoknya harus saya. Jadi mengalir dan jalan, tujuan akhir kalau tidak maka dak jadi beban, tetapi kalau bisa kita harus ikut kontestasi Pilgub 2024," tukasnya beberapa waktu lalu.

Ishak Mekki Siap Lawan Herman Deru

Mantan Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki juga siap maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024.

Ishak Mekki yang sekarang anggota DPR RI ini siap kembali melawan Herman Deru pada Pilkada 2024 Gubernur Sumsel.

Menurut Ishak Mekki, keinginan dirinya maju Pilkada Sumsel itu merupakan harapan Partai Demokrat, dan jika benar terwujud, dipastikan menjadi pertarungan kedua melawan Gubernur Sumsel saat ini Herman Deru (HD).

"Ia maju (Pilgub Sumsel) itu harapan dari partai, agar kadernya bisa ikut berkontestasi di ajang Pilkada, baik Pilbup (Pemilihan Bupati), Pilwako (Pemilihan Walikota) dan Pilgub. bahkan di Pilpres itu cita- cita partai kadernya maju," kata Ishak Mekki, Senin (20/2/2023).

Meski begitu, mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini, untuk merealisasikan kadernya maju diajang Pilkada tentunya, pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pilpres, kader harus bekerja keras meraih kemenangan, untuk mengamankan tiket Pilkada.

"Konteks di 2024 ini, kita berjuang bertahap, pertama bagaimana kader semua memenangkan Pileg di semua tingkatan. Bukan tidak mungkin Demokrat bisa membawa calon sendiri tanpa koalisi, dan biarpun koalisi akan muda, karena modal dasar kita sudah kuat," papar mantan Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) dua periode ini yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum di Pemprov Sumsel.

Ishak menambahkan, dengan dirinya maju Pilgub Sumsel, ia ingin menawarkan perubahan dan perbaikan kepemimpinan di Sumsel kedepan.

"Kita ingin perubahan dan perbaikan , yang baik yang bagus dan bermanfaat kita teruskan, dan yang tidak bagus , kurang manfaatnya kita perbaiki. Bahkan tidak dilanjutkan di samping tentunya ada program tersendiri , gagasan baru yang nantinya kita tawarkan, " pungkasnya.

Sekedar informasi, pada Pilgub 2018 lalu ada 4 Pasangan calon, Ishak Mekki sendiri berpasangan dengan Yudha Pratomo Mahyudin yang sekarang menjabat Ketua DPC Partai Demokrat, kalah dengan pasangan Herman Deru- Mawardi Yahya yang jadi pemenangnya dan saat ini memimpin Sumsel hingga 1 Oktober 2023 mendatang.

ESP Optimis Dapat Dukungan Koalisi Nasional

Sosok lainnya yang siap maju Calon Gubernur Sumsel 2024 adalah Eddy Santana Putra.

Mantan Walikota Palembang dua periode saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI dari Sumsel dengan unit kerja Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Eddy Santana Putra optimis dirinya bakal mendapatkan dukungan koalisi nasional Gerindra-PKB untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 mendatang.

"Saya harapkan koalisi nasional Gerindra-PKB juga terjadi di Sumsel," ungkap Eddy Santana, Sabtu (11/3/2023).

Anggota Komisi V dari Fraksi Gerindra DPR RI optimis dan telah berhitung paling tidak dengan koalisi Gerindra-PKB akan terpenuhi syarat minimal 15 kursi mengusung calon gubernur pada Pilgub 2024 mendatang.

"Saya kan Gerindra, Gerindra 10 kursi. Tinggal cari 5 kursi lagi. Semua partai tidak bisa sendiri, ya harus koalisi partai," kata pria yang akrab disapa ESP.

Seperti diketahui PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) memiliki 8 kursi di DPRD Provinsi Sumsel. Sehingga jika mampu berkoalisi dengan Gerindra yang memiliki 10 kursi akan terlampaui syarat mengusung Cagub Sumsel. ESP sendiri tak mau disebut menantang calon

"Bukan nantang, tapi sama-samalah. Silahkan dia nyalon incumbent, saya juga punya hak mencalonkan diri. Semuanya bisa nyalon, banyak," kata ESP yang lahir di Pangkal Pinang Kepulauan Bangka Belitung, 20 Januari 1957.

ESP kala itu mejadi Walikota Palembang termuda melalui mekanisme pemilihan DPRD Palembang pada tahun 2003. Kemudian terpilih kembali melalui mekanisme langsung pada tahun 2008.

Pada masa kepimpinannya di Palembang mengalami banyak sekali kemajuan dan perubahan. Semua sektor dari pariwisata, transportasi, kesehatan, pendidikan sampai ke pengelolaan air minum.

Mengubah dan menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera menjadi kawasan yang bersih. Menjadikan kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi. Memiliki kedekatan dengan ormas dan organisasi pemuda di Palembang. Dengan kedekatan tersebut bisa menertibkan pasar 16 Ilir di pinggiran Jembatan Ampera.

Ia juga merupakan tokoh dan sosok di balik reklamasi kawasan Jakabaring, Palembang.

Eddy Santana Putra sebelumnya maju mencalonkan diri pada Pilgub Sumsel 2013-2018. Kontestasi kala itu juga diikuti Iskandar Hasan berpasangan Hafiz Thohir, Herman Deru berpasangan Maphilinda dan incumbent Alex Noerdin berpasangan Ishak Mekki dan dimenangkan pasangan incumbent.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel