Arti Kata

Arti Kata 'Maneh' Bahasa Sunda Apa ?, Viral Usai Guru Dipecat karena Singgung Ridwan Kamil

Kosa kata 'Maneh' belum lama ini menjadi perbincangan setelah seorang guru dipecat usai menyebut maneh ke gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/ridwankamil/kompas.com
Arti Kosa kata 'Maneh' belum lama ini menjadi perbincangan setelah seorang guru dipecat usai menyebut maneh ke gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Kosa kata 'Maneh' belum lama ini menjadi perbincangan setelah seorang guru dipecat usai menyebut maneh ke gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dikutip dari kamus bahasa Sunda, maneh berarti kata ganti orang kedua, kamu, kau.

Akan tetapi, dalam tata bahasa Sunda atau disebut dengan Undak-usuk atau sopan santun bahasa, akan mengandung makna berbeda jika salah penerapan.

Berbeda dengan kata “aing" yang masuk katagori bahasa Sunda kasar, kata "maneh" masih termasuk ke dalam katagori bahasa Sunda loma. Dengan begitu, penggunaan kata “maneh” masih dapat digunakan dalam perbincangan sehari-hari dengan teman sebaya.

Akan tetapi, tidak disarankan untuk menunjuk kepada orang tua menggunakan kata "maneh".

Kata lain yang dapat digunakan untuk menggantikan kata "maneh" ialah "hidep" atau "anjeun" (basa Sunda lemes) yang berarti "kamu".

Kata 'Kamu' secara berurutan derajat bahasa terendah dimulai dari kata 'Sia', 'Maneh', dan 'Anjeun'.

Kata 'Sia' hanya boleh diucapkan kepada lawan bicara dengan usia dibawah yang mengucapkan, kemudian kata 'Maneh' dapat digunakan kepada lawan bicara maksimal sebaya.

Untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dianggap harus dihormati, pilihan kata yang digunakan harus dengan 'Anjeun'.

Bahasa Sunda, merupakan salah satu bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa atau disebut juga Undak-Usuk Basa Sunda.

Dalam Undak Usul Bahasa Sunda terdapat tiga tingkatan bahasa yaitu basa Sunda kasar, basa Sunda loma (akrab), dan basa Sunda hormat/lemes (santun).

Bahasa Sunda Cirebon memang berbeda penerapan dengan bahasa Sunda di Bandung, Tasikmalaya, atau Garut.

Wilayah lain yang terbiasa dengan bahasa Sunda 'kasar' seperti Bekasi. Di sana kata 'Sia' dan 'Maneh' justru dianggap bahasa gaul bermakna sangat akrab.

Baca juga: Curhat Guru Honorer yang Dipecat Gegara Komentar di Akun IG Ridwan Kamil, Jelaskan Kata Maneh

Sabil Guru Honorer Cirebon Dipecat Gegara Kritik Ridwal Kamil Tulis Kata Maneh
Sabil Guru Honorer Cirebon Dipecat Gegara Kritik Ridwal Kamil Tulis Kata Maneh (Kolase/Kompas/Tribunnews)

 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved