Pasokan Air Bersih di Sekayu Terhambat Usai Air Baku Menjadi Keruh Dampak Banjir di Musi Rawas

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Sumsel seperti Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya ternyata juga berdampak pada Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Akibat naiknya debit air tersebut membut air Sungai Musi menjadi keruh dan tidak bisa digunakan sebagai bahan baku air oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Randik Muba.

Direktur Utama PDAM Tirta Randik H.Firdaus L Dine, melalui Direktur Umum PDAM Tirta Randik, H Firdaus Marvel's mengatakan saat ini kondisi air baku yang ada mengalami kekeruhan sehingga sulit dilakukan pengolahan.

Keruhnya air baku disebabkan kiriman air banjir yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas.

"Ya, benar air baku dari Sungai Musi mengalami kekeruhan akibat banjir yang terjadi kemarin. Akibatnya pengolahan untuk mejadi ari bersih menjadi terhambat,"kata Firdaus, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Banjir dan Longsor Landa Sumsel, Hantam Ratusan Rumah & Puluhan Hektar Sawah, 9 Kabupaten Terdampak

Baca juga: Daftar 15 Desa Dilanda Banjir Musi Rawas, Berikut Rinciannya

Lanjutnya, dari hasil pengamatan tim laboratoium menyampaikan data air baku di wilayah Air Balui sudah mengalami penurunan tingkat kekeruhannya. 

"Walaupun tingkat kekerugan sudha menurun akan tetapi tetap dilakukan kontrol secsra berkala dengan kondisi air baku saat ini,"ujarnya.

Akibat keruhnya air baku dari Sungai Musi, Firdasus menambahkan akan terjadi keterlemabatan suplai air bersih.

"Akibatnya distrbusi air bersih akan sedikit terlambat, namun tetap berjalan degan debit air kecil. Distrbusi juga terkendala akibat dampak kerusakan Travo di pengolahan Sekayu,"jelasnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News