Berita Ogan Ilir

Update Terduga Pencuri Kambing di Lampung Utara Tewas Ditembak Polisi, Makam di OI Akan Dibongkar

Makam terduga pencuri kambing asal Ogan ilir bakal dilakukan ekshumasi atau membongkar makam oleh Polisi 

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG
Jasad Firullazi saat dikembalikan kepada pihak keluarga Indralaya, Ogan Ilir, pada Jumat (27/1/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Masih Ingat Firullazi  terduga pencuri kambing di Lampung Utara yang tewas ditembak Polisi beberapa waktu lalu.

Makam terduga pencuri kambing asal Ogan ilir bakal dilakukan ekshumasi atau membongkar makam oleh Polisi 

Informasi yang dihimpun, Polda Lampung akan melakukan ekshumasi demi kepentingan autopsi terhadap jasad pria tewas bernama Firullazi tersebut.

Rencananya, proses ekshumasi dilakukan di TPU tempat Firullazi dimakamkan di Tanjung Raja, Ogan Ilir, pada Rabu (22/2/2023) mendatang.

Salah satu anggota keluarga pria tewas bernama Uli, mengonfirmasi perihal agenda ekshumasi tersebut.

"(Ekshumasi) pagi besok jam 9 di Tanjung Raja," kata Uli dihubungi via telepon, Selasa (21/2/2023).

 

Keluarga Lapor Propam

 

Sebelumnya, keluarga Firullazi, pria asal Indralaya, Ogan Ilir yang tewas usai ditangkap polisi, menempuh langkah hukum dengan melapor ke Propam Polri.

Dalam surat penerimaan pengaduan kepada Mabes Polri tersebut, Iriani yang merupakan istri dari Firullazi melaporkan Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Lampung Utara.

Saat melapor ke Propam Polri pada Jumat (3/2/2023) siang, Iriani didampingi tim kuasa hukumnya. 

"Pengaduan atas dugaan tindakan sewenang-wenang dan ketidakprofesionalan yang dilakukan oleh AKBP Kurniawan Ismail selaku Kapolres Lampung Utara dan AKP Rendi Oktama selaku Kasat Reskrim Polres Lampung Utara dalam proses penangkapan almarhum Firullazi yang diduga terjadi penganiayaan sampai meninggal," tulis surat yang ditujukan ke Kadiv Propam Polri tersebut.

Sementara Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail mengatakan, dirinya tak mempermasalahkan pihak keluarga Firullazi melapor ke Propam Polri karena merupakan hak setiap warga negara Indonesia.

"Sesuai dengan yang sudah saya sampaikan, bahwa kami siap seandainya ada laporan dari keluarga tersangka yang meninggal dunia, karena itu menjadi hak dari keluarga," ujar Kurniawan dihubungi terpisah.

Dirinya juga menegaskan siap bila harus menjalani pemeriksaan di Propam Polri terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) saat penangkapan Firullazi.

"Seandainya nanti dilakukan pemeriksaan oleh Propam, tentunya kami siap menghadapi pemeriksaan tersebut," kata Kurniawan menegaskan.

 

Kronologi Kasus 

 

Sebelumnya, seorang pria asal Desa Muara Penimbung Ilir, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, tewas dengan sejumlah luka lebam.

Jasad pria bernama Firullazi (33 tahun) tiba di rumah duka di Muara Penimbung Ilir pada Jumat (27/1/2023) malam sekira pukul 22.00 WIB.

Selain lebam di wajah dan paha, kaki Firullazi juga patah sehingga membuat keluarga histeris saat membuka kantong jenazah korban.

Iriani, istri Firullazi mengatakan, suaminya itu ditangkap polisi berpakaian preman pada Kamis (26/1/2023) lalu.

"Waktu itu suami saya selesai salat maghrib langsung ditangkap polisi tapi tidak ada surat penangkapannya," kata Iriani kepada wartawan, Sabtu (28/1/2023).

Diungkapkannya, polisi yang datang berjumlah puluhan orang mendobrak pintu rumah dan menyebar ke seluruh penjuru kediaman Firullazi.

Menurut Iriani, polisi mencari senjata api namun tidak menemukannya selain menyita pisau dapur dan parang.

"Polisi ngaku dari Lampung. Katanya suami saya maling kambing di Kotabumi di Lampung Utara," ujar Iriani.

Saat Firullazi ditangkap polisi, Iriani memastikan suaminya dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun.

"Suami saya baik-baik saja waktu ditangkap, banyak saksinya," ungkapnya.

Sebelum jasad Firullazi tiba di rumah duka, pihak keluarga berencana menuju Lampung untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka tersebut.

Baca juga: Korban Pencurian Jadi Tersangka di Ogan Ilir, Keluarga Ungkap Juandi Pertahankan Motor Miliknya

Namun Firullazi lebih dulu tiba di rumahnya dalam keadaan tak bernyawa, tanpa ada surat keterangan penyebab kematian.

Pihak keluarga saat ini masih berdiskusi untuk menuntut keadilan atas meninggalnya Firullazi.

Menurut Iriani, pihak keluarga ingin melapor ke Polda Sumatera Selatan, Polda Lampung hingga Mabes Polri.

"Tapi kan ini harus visum dulu baru bisa jadi dasar laporan. Sedangkan jenazah suami saya kasihan, harus segera dimakamkan," kata Iriani.

Kapolres Lampung Utara, AKBP Kurniawan Ismail menyebutkan jika Firullazi (33) warga Indralaya Ogan Ilir tewas usai melakukan perlawan kepada polisi.

Diketahui jika Firullazi ditangkap karena terlibat kasus pencurian hewan ternak di Lampung Utara.

Bahkan, polisi menyebut jika Firullazi merupakan anggota komplotan pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Jenazah Firullazi diantarkan polisi ke rumah duka di Indralaya pada Jumat (27/1/2023) malam sekira pukul 22.00. WIB

AKBP Kurniawan Ismail juga menerangkan jika Firullazi merupakan anggota sindikat bersenjata api dan senjata tajam.

Pada kasus curas terakhir, sindikat tersebut mencuri ternak kambing dan menganiaya pemilik ternak hingga meninggal dunia.

"Pelaku dan komplotannya ini melakukan curas dan korbannya meninggal dunia. TKP di Abung Semuli," kata Kurniawan kepada TribunSumsel.com via telepon, Sabtu (28/1/2023).

Menurut Kurniawan, sindikat curas ini telah beraksi beberapa kali di wilayah Lampung Utara, diantaranya di Kecamatan Abung Semuli, Abung Timur dan Abung Tengah.

Dari serangkaian hasil penyelidikan yg dilakukan gabungan Tim Tekab 308 Presisi Polda Lampung dan Tim Tekab 308 Presisi Polres Lampung Utara, terlacak keberadaan pelaku Firullazi di Indralaya.

"Tim gabungan sudah bekerja mengumpulkan bukti-bukti selama satu minggu melakukan pemantauan, pergerakan sindikat dan salah satunya adalah yang bersangkutan (Firullazi)," ungkap Kurniawan.

Setelah ditangkap pada Kamis (26/1/2023) lalu, saat polisi melakukan pengembangan, Firullazi disebut mencoba melawan petugas.

Petugas lalu memberikan beberapa kali tembakan peringatan, namun tak digubris Firullazi hingga yang bersangkutan ditembak dan meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit.

Polisi kini masih mencari pelaku curas lainnya yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Masih dalam pengembangan, ini juga masih ada yang DPO. Tim masih bekerja," pungkas Kurniawan.

 

 

 

Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved