Berita Ogan Ilir

Korban Pencurian Jadi Tersangka di Ogan Ilir, Keluarga Ungkap Juandi Pertahankan Motor Miliknya

Napilin, kakak kandung Juandi korban pencurian motor jadi tersangka menuturkan adiknya tak layak jadi tersangka karena berupaya mempertahankan haknya.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Napilin kakak kandung Juandi korban pencurian motor jadi tersangka (kiri) dan Edi kakak kandung Eko maling motor korban tewas dihajar massa. 

Edi berharap aparat penegak hukum dapat memproses para tersangka dengan seadil-adilnya sesuai perbuatan yang dilakukan.

"Harapan kami semoga para tersangka dihukum sesuai perbuatan mereka. Karena negara kita ini negara hukum dan tidak boleh main hakim sendiri," ujar Edi.

Pria 51 tahun ini juga menyinggung soal situasi di lingkungan tempat tinggal korban terpantau kondusif pasca penetapan tersangka kasus pengeroyokan ini.

"Kalau di desa kami baik-baik saja. Sejak awal sudah kami sampaikan bahwa semua harus bisa tahan diri dan sampai saat ini juga warga kami tidak akan melakukan hal bodoh seperti balas dendam. Tidak ada itu," tegas Edi.

Kronologis Maling Motor Tewas Dihajar Massa

Kronologis tewasnya pelaku pencurian sepeda motor berawal saat tersangka Juandi datang ke pangkas rambut di Desa Tanjung Tambak, Kecamatan Tanjung Batu, pada Selasa (31/1/2023) petang.

Sepeda motor Honda Beat Street warna hitam dengan plat nomor F 2023 FFU milik Juandi diparkir di depan pangkas rambut dengan kunci masih tertancap di kontak motor.

"Saat Juandi sedang memangkas rambut, datang pelaku curanmor bernama Eko ini. Pemilik pangkas rambut dan Juandi lalu meneriaki maling ke Eko yang sedang mengendarai sepeda motor curian tersebut," papar Regan.

Karena diteriaki maling oleh warga, pelaku meninggalkan sepeda motor dan melarikan diri ke dalam perkebunan seputar TKP.

Sempat ada beberapa warga yang dapat menghentikan pelaku.

Namun menurut polisi, pelaku yang terdesak lalu mengeluarkan sebilah pisau dari pinggangnya.

Pisau itu untuk mengancam warga agar tak berani mendekat dan saat itulah warga yang berkumpul semakin banyak hingga membuat pelaku melarikan diri.

Disebutkan Regan, warga yang sudah berkumpul diperkirakan berjumlah lebih dari 100 orang mengejar pelaku yang terdesak di pinggir sungai.

"Saat itulah Juandi (pemilik sepeda motor) dan seorang warga mengambil kayu dari sekitar rawa untuk memukul pelaku hingga terjatuh. Karena kembali terdesak, pelaku menceburkan diri ke dalam rawa untuk melarikan diri sampai ke seberang rawa yang tembus ke kebun karet milik warga," terang Regan.

Di seberang rawa, massa sudah menunggu pelaku dan memukulnya dengan menggunakan benda tumpul, di antaranya menggunakan kayu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved