Kunjungi Graha Tribun, Menhub Budi Karya Sumadi Nyanyi "Separuh Nafas" Hingga Curhat Soal LRT

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi, Minggu (19/2/2023) mengunjungi Graha Tribun Sumsel di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara Palembang.

Kehadiran Menhub didampingi sejumlah pejabat tinggi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.

Budi Karya yang merupakan orang asli Sumsel sempat menyumbangkan lagu dari Dewa 19 berjudul "Separuh Nafas" buat karyawan Tribun Sumsel- Sripo, sebelum meninggalkan kantor media ternama tersebut.

Menhub saat ini mengaku surprise dengan angkutan LRT Sumsel yang terus meningkat jumlah penumpangnya, dari tahun ke tahun sejak beroperasi pada 2018 lalu, berkat adanya dukungan dari Pemkot Palembang juga.

"Yang menggembirakan itu ada prestasi Perhubungan pusat dengan Perhubungan Palembang, pengguna LRT naik pesat dari 900 ribuan menjadi 2,5 juta penumpang dan kemarin (2022) hampir 3 juta dan ke depan bisa 4 juta penumpang," kata Budi.

Diakui Budi yang merupakan uwong asli Palembang ini, tidak mungkin angkutan massal perkotaann itu berjalan tanpa dukungan masyarakat, dan pemerintahan yang ada.

Ia pun mengajak masyarakat Palembang untuk menjadikan modal tranportasi LRT sebagai prioritas dalam menunjang kegiatannya sehari- hari.

"Aku selaku Menhub dan orang Palembang mengajak untuk menggunakan angkutan massal perkotaan tersebut, dimana Pemkot sudah memfasilitasi angkutan Feeder dari stasium LRT ke lingkungan masyarakat, dari rumah naik LRT dari LRT ke Pasar 16 Ilir atau tempat kerja dan sebaliknya, " papar Budi seraya menyebut LRT tersebut sebagai sepur pucuk kepala.

Ditambahkan Budi LRT itu pertama kali ada di Palembang dan sebagai pembantu presiden dirinya konsisten, untuk menjadikan LRT sebagai angkutan massal primadona masyarakat di era saat ini.

"Artinya angkutan massal ini harus diisi bukan semata- mata angkutan massal yang hanya fungsional. Saya ketemu Pak Yusuf berdua naik LRT sama anaknya dan bertanya kenapa naik LRT dijawab untuk berwisata, jadi selain fungsi untuk transportasi untuk Palembang jadi icon, karena ada fungsi wisata dari warga Pagar Alam, Jambi dan Lampung datang kesini, tetapi yang pasti dia berfungsi sebagai angkutan perkotaan, " tandasnya.

Dilanjutkannya, untuk jadi angkutan perkotaan kalau LRT sendiri tidak mungkin, sehingga harus berintegrasi antar moda transportasi yang ada, dengan angkutan lainnya yang memudahkan masyarakat seperti Feeder.

"Makanya saya dengan Walikota Palembang kembangkan angkot Feeder- feeder ini. Kita improve program dengan Pemkot Palembang itu luar biasa, untuk subsidi dari pusat dan Palembang, " tuturnya.

Di sisi lain, dalam meningkatkan terus volume penumpang naik LRT dengan berbagai kemudahan ataupun keringanan bagi penumpangnya, seperti ongkos LRT bagi pelajar dan mahasiswa sebulan hanya Rp 25 ribu.

"Ini sesuai instruksi Presiden, angkutan massal kita dorong dan alhamdulillah didukung Wali kota, " tandasnya.

Ke depan juga pihaknya juga akan ada tambahan angkutan integrasi lainnya dengan LRT, yang nantinya masyarakat bisa dimudahkan khususnya untuk penumpang LRT.

"Kemarin juga kita telepon bank Mandiri, mau dak buat kendaraan perkotaan bus terbuka dan dia mau ngasih tujuh lah kendaraan itu dalam 3 tahun ke depan. Artinya masyarakat dan perusahan harus mendukung angkutan massal, kalau angkutan massal terwujud kemacetan berkurang, polusi berkurang dan hemat, " pungkasnya.