Pembunuhan Siswa SMK di Palembang
Pembunuhan Siswa SMK Bina Jaya Palembang Terjadi di Kelas, Psikolog Tanggapi Motif
Pembunuhan Eka, Siswa SMK Bina Jaya Palembang yang ditikam teman sekelas terjadi dikelas, Rabu (8/2/2023).
Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Artinya saat melakukan itu orang akan lebih mengedepankan emosinya dan tidak memikirkan konsekuensi yang akan terjadi jika melakukan hal tersebut.
"Karena sudah menahan diri berkali kali tapi masih diperlakukan sama maka seseorang bisa nekat dan tidak akan memikirkan konsekuensinya apa, dan sekalipun hal tersebut bisa membuatnya masuk penjara, dan akan terpikir konsekuensinya jika setelah melakukan tindakan tersebut, " ungkapnya.
Dalam hal ini, jika di lihat dari umur pelaku dan juga korban yang masih belasan tahun. Di mana umur-umur tersebut masih dalam proses pencarian jati diri, sehingga untuk lingkungan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
"Berdasarkan teori perkembangan, usia Akil balik itu merupakan usia rawan dimana mereka masih proses mencari jati diri, dan mereka akan banyak mengamati," imbuhnya.
Dari kasus ini tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja namun perlu dilihat pula latar belakang baik si korban ataupun pelaku.
"Mungkin dari pembuli dia juga punya luka, atau punya contoh dari keluarganya yang tidak menerima dia, atau mengalami traumatik dan yang dibully juga bisa saja dia adalah anak yang tidak pernah diperlakukan kasar ataupun bisa saja dia sering mendapatkan perlakukan seperti itu baik dari lingkungan keluarga dan ditambah dari lingkungan,"bebernya.
Baca juga: Polda Sumsel Tangkap 2 Wanita Pelaku Penipuan Berkedok Arisan Online, Kerugian Rp 30 Miliar
Dalam hal ini pihak keluarga juga harus memberikan perhatian kepada anak usia-usia rawan tersebut.
Orang tua bukan hanya bisa melarang- larang saja namun harus bisa menjadi teman dari anak-anak sehingga anak bisa terbuka untuk bercerita.
Orang tua di jaman sekarang jangan otoriter kepada anak, dan sebagai orang tua harus bisa mengontrol anak-anak dengan bimbingan sebab akibat.
"Beritahu anak saat apa yang dia lakukan bisa atau tidak menimbulkan dampak yang baik atau tidak baik untuk orang lain," tutupnya
Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribunsumsel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.