Berita Nasional
Isi Pledoi Ferdy Sambo : Sebelumnya Saya Hidup Begitu Terhormat, Dalam Sekejap Terperosok ke Nestapa
Ferdy Sambo terdenger lirih saat membacakan isi nota pembelaan (pledoi) guna menyikapi tuntutan seumur hidup terhadapnya
"Tidak ada kata-kata yang dapat saya ungkapkan saat itu, dunia serasa berhenti berputar, darah saya mendidih, hati saya bergejolak, otak saya kusut membayangkan semua cerita itu," katanya.
Dalam kesempatan penyampaian pembelaan ini, Sambo juga membantah telah menembak Brigadir J, sebagaimana tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Dia hanya mengakui telah merekayasa tembak-menembak antara Brigadir J dengan Richard Eliezer alias Bharada E.
"Kesabaran dan akal pikiran saya pupus, entah apa yang ada dibenak saya saat itu, namun seketika itu juga terlontar dari mulut saya 'hajar Chad…, kamu hajar Chad' Richard lantas mengokang senjatanya dan menembak beberapa kali kearah Yosua, peluru Richard menembus tubuhnya, kemudian menyebabkan almargum Yosua jatuh dan meninggal dunia," tutur Sambo.
"Kejadian tersebut begitu cepat, 'stop…berhenti…' saya sempat mengucapkannya berupaya menghentikan tembakan Richard dan sontak menyadarkan saya bahwa telah terjadi penembakan oleh Richard Eliezer yang dapat mengakibatkan matinya Yosua," imbuh Sambo.
Saat itu, Sambo mengaku dirinya panik. Kendati demikian, ia berkata harus segera mengambil langkah untuk atasi keadaan tersebut.
"Terutama untuk melindungi Richard Eliezer pasca terjadinya peristiwa penembakan," tutur Sambo.
Atas dasar itu, Sambo terpikirkan untuk merekayasa kejadian dengan cara tembak-menembak antarpolisi. Rencana itu diakui Sambo berbekal pengalaman menjadi penyidik di Korps Bhayangkara.
Sambo pun berharap majelis hakim dapat memvonis bebas dirinya dari segala tuntutan Jaksa.
Skenario Dibuat Dadakan
Setelah Brigadir J terkapar ditembak oleh Bharada Richard Eliezer, Sambo langsung membuat skenario tembak-menambak.
Skenario baku tembak antaranggota polisi itu diakui Sambo dibuat spontan berkat pengalamannya di bidang reserse.
"Sebagai seorang anggota polisi yang berpengalaman sebagai penyidik, maka sesaat setelah peristiwa penembakan, dengan cepat saya dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman saya untuk mengatasi keadaan," katanya membacakan pleidoi.
Dia pun menjelaskan bahwa ide skenario itu muncul saat melihat senjata api (senpi) yang terselip di pinggang Bigadir J.
"Maka saya segera mecocokkan situasi yang terjadi dengan cerita yang laik," ujar Sambo.
Dedi Mulyadi Bongkar 'Kebohongan' Study Tour Sekolah, Singgung Soal Pembodohan Publik |
![]() |
---|
VIDEO Hotman Paris Soroti Kebijakan PPATK Blokir Rekening 'Nganggur' 3 Bulan, Jangan Merepotkan |
![]() |
---|
PPATK Bakal Blokir Rekening "Nganggur" 3 Bulan, Bagaimana dengan Nasib Dananya ? |
![]() |
---|
Pengakuan Musrika, Anak diduga Tega Aniaya dan Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Enggan Rawat Ibu |
![]() |
---|
Acara Reuni Jokowi dengan Alumni Fakultas Kehutanan UGM Disebut Jadi Bahan Tertawaan Oleh Roy Suryo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.