Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel
Wawancara Eksklusif Tribun Sumsel dengan Bupati Banyuasin Askolani: Pergi Pagi Pulang Malam (1)
Askolani sebagai Bupati Banyuasin sering menggunakan kapal, meninjau secara langsung ke desa-desa yang ada di perairan. Bertaruh nyawa demi rakyat
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
Banyuasin agak beda dengan kabupaten/kota lainnya di Sumsel. Karena kita kebanyakan daerah perairan, maka dilaluinya dengan speedboat, ketek, kapal dan lain-lain.
Untuk kesana kita siapkan kapal, dan kita sudah lakukan pengadaan kapal yang representatif, dengan kapasitas 30 orang dan ada juga yang kapasitas 10 orang. Kita sudah tahu wilayah kita seperti itu maka kita harus siap, pergi pagi pulang malam bahkan pernah tidak pulang atau nginap.
Misal di daerah Tanah Pilih itu paling jauh, butuh waktu lima jam ke sana. Terus kalau kesana tidak mungkin pulang sore, karena angin dan badai. Jadi biarkanlah badainya berlalu baru lewat, artinya besoknya baru pulang.
* Pernah mengalami kejadian yang berbahaya
Sering kejadian bebebrapa kali, karena memang bukan hanya badai saja tapi ada hal-hal tertentu seperti ada buaya. Ada lagi kapal kita kandas ditengah laut, sore sampai pernah buka puasa di jalan. Namun demi rasa pengabdian yang ada kita jalani itu.
* Dalam setahun berapa kali ke desa-desa
258 desa, 21 kecamatan
rata-rata sudah semua saya kunjungi dan bahkan berulang berkali-kali. Karena kita harus tahu persoalan yang ada di masyarakat . Kita tidak mungkin tahu persolanya di desa kalau tidak datang langsung.
Sebab camat, kepala desa tidak mungkin melaporkan yang negatif. Maka kita perlu turun untuk mendengarkan secara langsung dan merasakan secara langsung harapan dan persoalan yang ada.
Kenapa saya begitu ambisi ingin datang ke desa, karena mereka senang kalau kita datang. Dilihat dari penyambutan mereka, persiapan mereka menyambut kita. Bahkan persiapannya mereka bisa satu Minggu, karena ini suatu kebahagiaan bagi mereka kalau didatangi kepala daerahnya.
Satu bulan saya ngantor 4-5 hari, selebihnya saya ke desa-desa secara langsung. Kegiatannya kunjungan, ngobrol, nginep bareng dengan masyarakat.
* Yang dilaporkan masyarakat apa
Banyak, ada masalah pribadi juga seperti ada istrinya ngidam, mau foto dan lain-lain. Mereka lihat saya ada juga yang nangis, karena mereka tidak menyangka dikunjungi.
Meskipun kita capek, kita harus kuat. Ada juga masalah jalan, jembatan, irigasi dan lain-lain. Ini bisa juga jadi gambaran untuk penyusunan APBD.
Kemudian saya tidak mau mendengar ada warga sakit tidak bisa dibawa kerumah sakit, karena tidak ada biaya. Saya tidak mau mendengar anak-anak tidak sekolah, karena tidak ada biaya.
Pokoknya kita harus layani masyarakat, ada juga dokter masuk desa. Intinya kita ingin memastikan semua itu berjalan, makanya saya harus melihat secara langsung.
* Apakah itu karena partai Anda PDI