Berita Palembang

Kasus Santri Ditodong Depan Pondok Pesantren di Palembang Terungkap, Ini Tampang Dua Pelaku

Kasus santri ditodong depan pondok pesantren di Palembang berhasil diungkap polisi. Dua pelaku penodongan Sudirman (45) dan Irawan (42) ditangkap.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Sudirman (45) dan Irawan (42), kedua penodong santri di Palembang ini warga Jalan Silaberanti diamankan di Polrestabes Palembang. 

Korban MAI (14) yang tinggal di Lorong Garuda Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan SU I kehilangan handphone Oppo A76 karena dirampas pelaku dan mengalami luka lecet.

Seorang santri di Palembang MAI (14) menjadi korban penodongan depan pondok pesantren Tijarotal Lantabur tempat menuntut ilmu. Hp dirampas, ini modus pelaku. MAI menunjukkan kotak HP dirampas pelaku, Rabu (7/9/2022).
Seorang santri di Palembang MAI (14) menjadi korban penodongan depan pondok pesantren Tijarotal Lantabur tempat menuntut ilmu. Hp dirampas, ini modus pelaku. MAI menunjukkan kotak HP dirampas pelaku, Rabu (7/9/2022). (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)

Menurut keterangan ayah korban kepada polisi, kejadian bermula anaknya hendak membuang sampah bersama temannya di depan pondok pesantren.

Lalu datang dua orang pelaku dengan mengendarai sepeda motor, mendekati korban dan menuduh korban pencuri.

Baca juga: Potensi KTM Sekitar Tol Indraprabu, Pengembang di Indralaya Berlomba Bangun Perumahan

"Benar pak, anak saya santri saat kejadian ditodong dia hendak membuang sampah di depan pondok pesantren bersama temannya. Lalu datang dua orang mendekatinya dan meminta paksa handphone anak saya," kata Meyzuar, Rabu (7/9/2022).

Lalu, pelaku menyuruh korban mengeluarkan barang-barang yang ada disaku celana.
Kemudian korban mengeluarkan handphone yang langsung dirampas pelaku, dan pelaku sempat memaksa dibukakan kunci handphone.

"Mereka menuduh anak saya mencuri dan memaksa anak saya mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam saku celana. Pas anak saya mengeluarkan handphone dirampasnya," katanya.

Saat pelaku hendak kabur, korban sempat memeluk pelaku namun diancam pelaku dengan senjata tajam yang hendak diambil dari pinggang.

Bahkan, pelaku memukul korban hingga mengalami luka. Setelah berhasil merampas handphone, pelaku langsung kabur dengan cepat.

"Anak saya memeluk pelaku waktu mau kabur, tapi dipukul. Lalu kedua pelaku kabur," katanya.

Ia menambahkan saat ini penyelidikan oleh polisi masih berlanjut dengan memanggil saksi saat kejadian.

"Kami mau ajak saksi, teman anak saya yang sempat melihat kejadian penodongan waktu itu, " tambahnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved