Berita Muratara
Diduga Disenggol Mobil Plat Jakarta, Lansia di Muratara Terbaring Lemah, Ini kata Kades
Siti Apna (60) Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya diduga menjadi korban kecelakaan tabrak lari mobil berplat Jakarta.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Siti Apna (60) masih terbaring lesu di rumahnya di Desa Sukaraja, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Wanita lanjut usia (lansia) tersebut masih menderita sakit dikabarkan akibat disenggol mobil berplat Jakarta.
Pantauan Tribunsumsel.com, Senin (9/5/2022), Foto Siti terbaring di kasur dan mobil warna putih plat B 799 RR kini ramai di medsos setelah diposting sejumlah akun Facebook.
Kepala Desa Sukaraja, Hendri mengatakan mobil bernomor polisi B 799 RR tersebut diduga kendaraan yang menyenggol Siti Apna.
"Dia warga kami, saya dapat laporan dari warga dia disenggol mobil, mobil dari Jakarta sepertinya, karena platnya B," kata Hendri pada TribunSumsel.com, Senin (9/5/2022) malam.
Ia menjelaskan, Siti disenggol mobil di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Embacang Baru Ilir, Kecamatan Karang Jaya, Muratara, pada Kamis (5/5/2022) lalu sekira pukul 15.30 WIB.
Saat itu Siti bersama rombongannya menunggu kendaraan bus hendak ke Padang.
"Dia warga Sukaraja, bukan pemudik dari Padang terus mau balik ke Padang lagi, bukan, dia asli Sukaraja, dia mau ke Padang mungkin ada keperluan lain, tapi dia bukan pemudik," kata Hendri.
Sembari menunggu bus ke Padang, Siti menyempatkan diri untuk salat Asar terlebih dahulu di Masjid Almanaar di Desa Embacang Baru Ilir.
Saat sedang berjalan menyisiri Jalinsum usai melaksanakan salat Asar tersebut, korban diduga disenggol mobil.
"Korban ini mau pergi ke Padang, menunggu bus di pinggir Jalinsum, rombongannya banyak, korban salat (Asar) dulu di masjid dekat situ, setelah salat itulah kena senggol mobil itu, cerita warga yang lihat begitu," terang Hendri.
Saat kejadian, kata dia, banyak warga melihat, bahkan mobil yang menyenggol Siti Apna sempat ditahan oleh warga setempat.
Korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Karang Jaya lalu dirujuk ke rumah sakit AR Bunda Lubuklinggau.
Ketika keluarga korban hendak menemui pengendara mobil tersebut untuk meminta pertanggungjawaban, ternyata sudah tidak ada lagi.
"Keluarga korban menghubungi saya, melapor bahwa mobil itu sudah pergi, saya langsung ke rumah Kades Embacang Baru Ilir malam itu, Kades juga bilang kecolongan juga sampai mobil itu pergi," kata Hendri.
Setelah dirawat di rumah sakit AR Bunda Lubuklinggau, korban dibawa pulang oleh keluarganya ke Desa Sukaraja.
Di rumah sakit tersebut keluarga korban merasa terbeban dengan biaya berobat, apalagi mereka dari keluarga kurang mampu.
"Mau menggunakan BPJS tapi diminta surat bahwa dia korban lakalantas. Tapi surat itu tidak ada, saya sudah koordinasi dengan Satlantas Polres Muratara untuk meminta surat itu," ujar Hendri.
Kondisi Siti Apna belum membaik dan masih terbaring lemah di rumahnya.
Keluarganya berencana membawa Siti untuk berobat kembali, namun terkendala biaya bila harus melalui jalur umum bukan BPJS.
"Kondisi korban belum sehat betul, harus berobat lagi, tapi keluarganya belum membawa korban berobat karena kalau jalur umum mereka tidak mampu," ujar Hendri.
Baca juga: Harga Pertalite Eceran di Warung-warung di Muratara Nyaris Seharga Pertamax
Ia akan berkoordinasi ke Satlantas Polres Muratara untuk mendapatkan surat yang dibutuhkan tersebut agar Siti bisa berobat.
"Jadi nunggu surat keterangan dulu bahwa dia korban lakalantas, supaya BPJS-nya bisa digunakan, mereka ini tergolong keluarga tidak mampu, besok saya mau ke Satlantas," kata Hendri.