Berita Muratara
Harga Pertalite Eceran di Warung-warung di Muratara Nyaris Seharga Pertamax
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dijual eceran di warung-warung di Muratara nyaris mendekati harga Pertamax di SPBU.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA- Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang dijual eceran di warung-warung di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) nyaris mendekati harga Pertamax di SPBU.
Pengecer menetapkan harga Pertalite Rp 12.000 per liter, sementara Pertamax di SPBU seharga Rp 12.750 per liter.
"Motor saya kehabisan minyak di jalan, kebetulan lewat Desa Lubuk Rumbai, saya terkejut pas beli minyak Pertalite harganya 12 ribu seliter, ada tulisannya di kardus 12 ribu," ujar Raiz, pengendara sepeda motor, Minggu (8/5/2022).
Menurut dia, pengecer menetapkan harga Rp 12.000 per liter tersebut terlalu mahal, karena di SPBU harga Pertalite Rp 7.650 per liter.
Sementara pengecer Pertalite di warung-warung lain yang pernah ia temui menjual berkisar di harga Rp 9.000-10.000 per liter.
"Besar sekali dia ambil untung, kalau di SPBU kan harganya 7 ribuan, ini dijual 12 ribu, saya mau beli di SPBU tadi lagi kosong, iya SPBU Rupit lagi kosong Pertalite," kata Raiz.
Salah satu pemilik warung yang menjual Pertalite eceran seharga Rp 12.000 per liter mengungkapkan memang menetap harga tersebut karena mengambilnya sudah mahal.
"Saya bukan ambil di SPBU, saya ambil di warung-warung pengecer juga, dia jual 10 ribu seliter, kita jual lagi 12 ribu seliter," katanya.
Ia mengungkapkan pengecer Pertalite seharga Rp 10.000 per liter mengambil di SPBU dengan cara membeli BBM menggunakan kendaraan pribadi.
"Kalau yang jual 10 ribu itu ambil di SPBU, dia beli pakai mobil pribadi, terus di rumah dipindahkan masuk bos untuk dijual eceran. Kalau saya beli sama yang jual 10 ribu, jadi jual lagi 12 ribu, saya tidak ada mobil," ungkapnya.
Baca juga: Jalan Melingkar Danau Rayo Muratara Sudah Dibuka, Objek Wisata Ini Diyakini Makin Cantik
Sebelumnya, pengawas SPBU Rupit, Hamka mengaku tidak mengetahui bila ada pengendara mobil membeli Pertalite untuk dijual kembali eceran.
Ia menegaskan SPBU Rupit menjual BBM sudah sesuai aturan, dengan tidak melayani jeriken, drum, atau menggunakan tangki modifikasi.
"Kalau itu tidak tahu kami, yang jelas kalau ada mobil beli banyak ya kita layani, tapi ada aturan maksimalnya, tidak boleh juga pakai jeriken apalagi tangki modifikasi," katanya.