Kecelakaan Maut Bantul
TERUNGKAP Pembicaraan Sopir dan Kernet Bus Sebelum Kecelakaan di Bantul, Penumpang Merasa Tak Enak
Ditemui di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, memulai kisahnya, Danarto saat kejadian kejadian berada di samping sopir.
"Sopir saat mulai menganti persneling agak gimana gitu, kayaknya sudah gak masuk,"kata Danarto mengingat kejadian itu.
Baca juga: Saya Merangkak Cari Anak Saya, Kisah Korban Selamat Kecelakaan di Bantul, Terlempar Masuk Selokan

Di tikungan keempat persneling sudah tidak bisa padahal kondisi jalan sudah turun.
"Dia ambil rem tapi sudah tak bisa bermain lagi,"katanya.
Danarto sempat coba tanya ke sopir bagaimana kondisi kendaraan namun belum sempat dijawab.
"Kelihatannya panik, mungkin blong. SUdah bolak balik (oleng) mau dihantamin kemana."
Bus sempat berpapasan dengan kendaraan lain dari bawah arah menanjak.
"Kalau dihantam ke kendaraan takut habis, kiri jurang, akhirnya ambik ke kanan, iya tebing"katanya.
Begitu dapat tebing, Danarto mengaku terlempar keluar kemudian masuk selokan.
Baca juga: Sosok Ferriyanto Sopir Bus Kecelakaan Maut di Bantul, 13 Orang Tewas, Sempat Dilihat Keluar Bus
"Saya tidak pingsan, lalu saya merangkak naik. Dibelakang saya ada orang. Saya naik cari anak dan keluarga, ketemu anak saya yang itu,"sambil menunjuk kamar sebelah yang dihuni anaknya.
Selanjutnya bisa menemukan istrinya yang berada di dekat bus.
"Selanjutnya ketemu mertua,"ujarnya.
Saksi Mata Lain
Raut wajah Muhammad Elko Pasa masih terlihat tegang saat ditemui di warung Bukit Bego, Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2) sore.
Dia baru saja menyaksikan insiden kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Detik-detik kejadian mengerikan itu terus berkecamuk di kepalanya.