Kecelakaan Maut Bantul
'Saya Merangkak Cari Anak Saya', Kisah Korban Selamat Kecelakaan di Bantul, Terlempar Masuk Selokan
Sebelum kejadian ketika berada di tanjakan tinggi, bus sudah tidak kuat kemudian penumpang turun.
TRIBUNSUMSEL.COM - Detik-detik kecelakaan maut di Bukit Bego, Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul begitu teringat di benak Danarto, warga Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, Danarto satu dari sekian korban kecelakaan maut itu.
Danarto salah satu yang selamat.
Ditemui di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul, memulai kisahnya, Danarto saat kejadian kejadian berada di samping sopir.
Sebelum kejadian ketika berada di tanjakan tinggi, bus sudah tidak kuat kemudian penumpang turun.
Namun selanjutnya penumpang naik lagi setelah bus sudah berada di atas.
"Penumpang histeris (saat tidak kuat menanjak). Kernet suruh turun kasih balok,"terangnya.
Pada posisi di sisi atas jalan penumpang sudah naik lagi, kondisi bus tampak normal.
Danarto sempat mendengar pembicaraan sopir dan kernet bahwa filter bus kotor atau bermasalah.
Kernet menimpali seminggu sebelumnya lewat jalur ini tidak ada masalah.
Baca juga: Sosok Ferriyanto Sopir Bus Kecelakaan Maut di Bantul, 13 Orang Tewas, Sempat Dilihat Keluar Bus

"Baru satu minggu kita dari sini tak apa-apa,"kata Danarto mengulang pembicaraan kernet bus.
Setelah mendengar pembicaraan sopir dan kernet, Danarto mengaku perasaan sudah tidak enak.
Hingga akhirnya sampai di beberapa kali tikungan mulai tampak ada masalah.
"Sopir saat mulai menganti persneling agak gimana gitu, kayaknya sudah gak masuk,"kata Danarto mengingat kejadian itu.
Di tikungan keempat persneling sudah tidak bisa padahal kondisi jalan sudah turun.