Guru Ponpes Rudapaksa Santriwati

Nelangsa Orang Tua Korban Asusila Oknum Guru Ponpes, Ada Bapak Tiba-tiba Disodorkan Bayi Anaknya

Kasus 12 santriwati jadi korban rudapaksa seorang guru pondok pesantren di Bandung buat sedih orang tua.

Editor: Weni Wahyuny
Foto: Ist/Tribunjabar
Herry Wirawan, guru pesantren di Bandung yang merudapaksa 12 santriwatinya hingga melahirkan. Berikut kesedihan para orang tua korban 

"Rasanya bagi mereka mungkin dunia ini kiamat, ada seorang bapak yang disodorkan anak usia 4 bulan oleh anaknya. Enggak, semuanya nangis," kata Diah.

Peristiwa pilu itu terjadi saat Diah mengawal pertemuan para orangtua dengan anak-anaknya di kantor P2TP2A Bandung.

Baca juga: Santriwati Korban Asusila Dijanjikan jadi Polwan oleh Oknum Guru Ponpes, Kronologi Kasus Terungkap

Kondisi yang sama, kata Diah, juga terjadi di kantor P2TP2A Garut saat para orangtua yang tidak tahu anaknya menjadi korban rudapaksa guru ngajinya diberi tahu kasus yang menimpa anaknya.

Dijelaskan Diah, selain berat menerima kenyataan anaknya jadi korban, para orangtua juga kebingungan membayangkan masa depan anak-anak dan lingkungan tempat tinggal anak yang dikhawatirkan tidak bisa menerima.

"Di kecematan ini (lingkungan rumah korban), saya sampai datang beberapa kali nengok yang lahiran, ngurus sekolahnya, ketemu tokoh masyarakatnya," ungkapnya.

Baca juga: Oknum Guru Lakukan Asusila ke Belasan Santriwati hingga Hamil Gunakan Uang Bantuan untuk Sewa Hotel

Kasus ini, menurut Diah, sangat-sangat menguras emosi semua pihak.

Apalagi, saat dilakukan terapi psikologi terhadap anak-anak dan orangtuanya yang dilakukan tim psikolog P2TP2A.

"Sama, kita semua juga marah pada pelaku setelah tahu ceritanya dari anak-anak, sangat keterlaluan."

"Kita paham bagaimana marah dan kecewanya orangtua mereka," terangnya.

Kisah orangtua yang anaknya lahirkan dua bayi dari rudapaksa Herry Wirawan

Begitu juga dengan orangtua korban yang anaknya memiliki dua bayi dari guru ngajinya tersebut.

Menurut Diah, anak pertamanya berusia 2,5 tahun dan beberapa bulan lalu melahirkan anak kedua.

"Saya nengok ke sana (rumahnya), menawarkan (bantuan) kalau enggak sanggup merawat."

"Ternyata mereka tidak ingin dipisahkan anaknya, dua-duanya perempuan," terang Diah.

Baca juga: Santriwati Tutup Telinga hingga Histeris saat Mendengar Suara Oknum Guru Pelaku Asusila di Speaker

Korban histeris di persidangan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved