Mahasiswi Korban Pelecehan Oknum Dosen
BEM-KM Unsri Pilih Walk Out, Tak Diizinkan Dampingi Terduga Korban Pelecehan Jalani Pemeriksaan
BEM-KM Universitas Sriwijaya (Unsri) menyebut pihak rektorat tak transparan dalam menangani dugaan kasus pelecehan
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - BEM-KM Universitas Sriwijaya (Unsri) menyebut pihak rektorat tak transparan dalam menangani dugaan kasus pelecehan terhadap tiga mahasiswi di Perguruan Tinggi Negeri tersebut.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy mengatakan, selain Surat Keputusan (SK) penyelesaian dugaan kasus yang belum dikeluarkan Rektor, BEM juga dilarang mendampingi para terduga korban menjalani pemeriksaan.
Pada Selasa, 23 November lalu, Dekanat Fakultas asal dua mahasiswi tersebut, melayangkan surat panggilan untuk diperiksa diperiksa.
"Selasa 23 November, terduga korban dapat surat panggilan untuk hadir pada Rabu tanggal 24 November," kata Dwiki kepada TribunSumsel.com, Sabtu (27/11/2021).
BEM-KM lalu melayangkan surat balasan kepada Dekanat bahwa terduga korban hanya dapat diperiksa dengan didampingi kuasa hukum.
"Kami memberi surat balasan kalau mau manggil terduga korban, harus didampingi BEM-KM Unsri selaku kuasa hukum. Kami memang diberi kuasa oleh korban untuk penyelesaian dugaan kasus ini," terang Dwiki.
Surat pemanggilan kembali dilayangkan oleh Dekanat agar kedua mahasiswi tersebut menjalani pemeriksaan pada Kamis, 25 November.
"Namun lagi-lagi, Dekanat tidak mau terduga korban didampingi oleh kuasa hukum. Bahkan keluarga juga tidak boleh mendampingi," ungkap Dwiki dan juga Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM-KM Unsri, Syarifah.
Baca juga: BEM-KM Unsri : Ada Pihak Intervensi Mahasiswi Terduga Korban Pelecehan Seksual
"Dekanat bilang hanya terduga korban saja yang memenuhi panggilan," timpal Syarifah.
Perwakilan BEM-KM yang berada di ruangan Dekanat diminta untuk keluar.
Karena tak ada kesepakatan antara Dekanat dan BEM-KM, pemeriksaan terhadap dua mahasiswi dibatalkan.
"Akhirnya kami walk out dan tidak melanjutkan pertemuan tersebut," kata Syarifah.
Sebelumnya, Rektorat Unsri mengonfirmasi telah memeriksa oknum dosen yang dituding melakukan pelecehan seksual kepada dua orang mahasiswi.
Ketua Satgas (Komite Etik) penyelesaian kasus dugaan pelecehan ini, Prof. Zainuddin Nawawi mengungkapkan, oknum dosen yang dituding tersebut telah diperiksa pada Jumat, 19 November lalu.
"Sudah diperiksa Jumat lalu," kata Zainuddin saat dihubungi via telepon.