Mahasiswi Korban Pelecehan Oknum Dosen

BEM-KM Unsri : Ada Pihak Intervensi Mahasiswi Terduga Korban Pelecehan Seksual

Update dugaan pelecehan seksual mahasiswi Unsri. Diduga Ada Pihak Intervensi Mahasiswi Terduga Korban Pelecehan Seksual

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
BEM-KM Unsri mengadakan konferensi pers menindaklanjuti dugaan kasus pelecehan seksual terhadap tiga mahasiswi, Jumat (26/11/2021) petang. Diduga ada yang intervensi mahasiswi terduga korban 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Sriwijaya (Unsri) terus mengupayakan keadilan bagi mahasiswi terduga korban pelecehan seksual.

Hingga kini, BEM-KM Unsri menerima laporan tiga mahasiswi yang diduga korban pelecehan seksual oleh oknum dosen.

Setelah mendapat laporan dari seorang mahasiswi salah satu fakultas pada 26 September lalu, BEM-KM Unsri kembali menerima laporan dua orang mahasiswi yang mengaku korban pelecehan pada 6 November lalu.

"Korban pertama berasal dari fakultas dengan terduga pelaku berbeda dari korban kedua dan ketiga. Sedangkan dua korban terakhir berada di fakultas yang sama dan terduga pelaku yang sama," kata Dwiki kepada TribunSumsel.com, Sabtu (27/11/2021).

Sehari sebelumnya, BEM-KM Unsri mengadakan konferensi pers menindaklanjuti dugaan kasus pelecehan seksual terhadap ketiga mahasiswi tersebut.

BEM mendesak rektorat Unsri segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) mengenai penyelesaian dugaan kasus ini.

"Pada Senin, 22 November, Rektor bilang mau menandatangani SK penyelesaian dugaan kasus untuk korban pertama. Namun hingga hari ini belum ada kejelasan sanksi untuk terduga pelaku," ungkap Dwiki.

BEM-KM juga meminta komitmen Wakil Rektor III Iwan Stia Budi, agar ada kepastian sanksi pada terduga pelaku.

"Wakil Rektor III bilang 'Insha Allah' dan kami belum lihat SK itu," ujar Dwiki.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Oknum Dosen Unsri ke Mahasiswa, Rektor Bentuk Tim Investigasi Internal

Bahkan menurut Dwiki, ada pihak yang mengintervensi korban agar kasus ini ditutup.

Pihak tersebut mengintimidasi dan menakut-nakuti korban dugaan pelecehan seksual.

"Seluruh pihak yang berusaha meredam kasus ini, akan terseret. Kami meminta dukungan semua pihak," kata Dwiki.

Menteri Koordinator Pergerakan BEM-KM Unsri, Rahmad Riady juga mengingatkan pihak yang mengintervensi itu agar berhenti.

"Kami tahu identitas orang yang intervensi itu dan kami sampaikan hati-hati," ucap Rahmad.

Ketika ditanya siapa pihak tersebut, Rahmad tak bersedia menjelaskan lebih detil.

Baca juga: BEM Unsri Lapor Kemendikbudristek Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dialami Mahasiswi, Ini Tanggapannya

Yang jelas, saat ini pihak tersebut ada dan terus berusaha mengintervensi mahasiswi terduga korban pelecehan

"Kami tidak bisa menyebutkan siapa pihak tersebut. Entah itu oknum internal maupun eksternal (kampus). Kami ingatkan hati-hati," tegas Rahmad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved