Berita Lahat
Dijual ke Sopir Tambang, Polres Lahat Bongkar Jaringan Pembuatan SIM B2 Palsu
Polres Lahat mengungkap jaringan pembuatan SIM B2 Palsu yang dijual ke sopir perusahaan angkutan tambang.
"Yang dirubah bagian depan saja. Yang bagian belakang masih tetap sama. Tapi kalau petugas paham hologramnya untuk SIM C, "ujarnya.
Dalam menjalankan aksinya, Dendi memiliki jaringan.
Dendi katanya memerintahkan diduga pelaku Rinto, untuk membuat SIM B II umum yang dipalsukan dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 500 ribu.
Sementara Yunesko, berperan sebagai perantara dari orang yang memesan SIM B II yang dipalsukan dengan tersangka Riduan Efendi dan Damsari kemudian mengantarkan syarat pembuatan SIM B II yang dipalsukan kepada DN dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 400 ribu.
"Riduan juga berperan sebagai perantara yang meminta syarat dan uang dari calon pengguna SIM B II umum yang dipalsukan dan mendapat keuntungan sebesar Rp. 150. sementara Rinto diduga berperan membuat SIM B II umum yang dipalsukan atas suruhan DN,"sampainya
Sebelumnya, Kapolres Lahat, AKBP Achmad Gusti Hartono, SIK melalui Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, SH mengatakan terungkapnya pemalsuan yang dilakukan bermula saat Anggota Polres Lahat berhasil menemukan SIM palsu di percetakan DGP milik inisial DN (28) di Kelurahan Talang Jawa Utara, Kabupaten Lahat.
Selanjutnya, anggota Satreskrim Polres Lahat langsung bergerak cepat dengan melakukan penangkapan terhadap Yunesko (35) warga Desa Lubuk Betung Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, di kantor PT. BPAC depan SMA Negeri 2 Lahat.
"Awal pengembangan kita bekuk diduga pelaku Yunesko ini. Pada Selasa (21/9/2021),"terang Lispono, Kamis (23/9/2021).
Selanjutnya, Polisi membekuk Damsari, warga Desa tanjung pinang Kecamatan Merapi barat Kabupaten Lahat dan Riduan Effendi (48) warga Desa Kota Raya, Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat.
Keduanya dibekuk di Desa Kota Raya. Dari ketiga diduga pelaku ini mengakui jika mencetak kartu SIM B II (Umum) ialah ( DN ) di percetakan Milik ( DN ) di Talang jawa Utara.
"Satu orang lagi diduga pelaku yakni Rinto (DPO ) masih dalam pengejaran,"sampainya. (SP/EHDI)