Cari Bekal Anak Tapi Tak Pulang-pulang, Pria Ini jadi Korban Salah Tangkap Densus 88, Ini Faktnya

"Tidak ada mikir apa-apa, kirain lagi ngomong sama bapak-bapak di depan sana. Dia kan pencerita orangnya," kata A, istri H.

Editor: Weni Wahyuny
Shutterstock
Ilustrasi Terorisme 

Kepada wartawan dia bercerita, bahwa ia dan suaminya kala itu baru pulang membeli bumbu masak.

Mereka bermaksud hendak mengolah makanan dari bahan dasar ayam.

"Abang (MZA) lagi bantuin cuci piring, tiba-tiba ada yang gedor-gedor pintu, kuat," sebutnya.

Hanya dalam hitungan detik, ketika pintu dibuka, MZA pun langsung dicokok oleh petugas dan dibawa.

Menurut IH yang menyaksikan suaminya diamankan, ada banyak aparat yang datang.

Ada yang berpakaian bebas, ada pula petugas yang mengenakan seragam polisi dan bersenjata lengkap.

"Yang bawa 2 sampai 3 orang, tapi yang datang ke sini banyak banget," ucap IH.

Ketika suaminya diamankan, IH mengaku tak tahu menahu apa yang menyebabkan pria yang dicintainya itu harus berurusan dengan pihak yang berwajib.

"Setelah itu baru Pak RW datang ngasih tahu bahwa yang datang dari Mabes (Polri)," ungkapnya sambil menahan air mata.

Dipaparkan IH, ia memang sempat ditunjukkan selembar surat oleh aparat yang datang melakukan penangkapan. Namun ia tak membaca secara detail.

Diterangkannya, ia dan MZA sudah menikah hampir selama 5 tahun.

Suaminya merupakan asisten dosen matematika di salah satu perguruan tinggi negeri di Pekanbaru.

Suaminya itu kata IH, juga sering dilibatkan untuk menyusun soal perlombaan atau olimpiade matematika.

"Nggak pernah lihat melakukan hal mencurigakan.

Dia tidak pernah aneh-aneh. Kalau keluar (rumah) ya ke masjid, kalau tidak ke rumah dosennya nyerahin file," urainya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved