Cari Bekal Anak Tapi Tak Pulang-pulang, Pria Ini jadi Korban Salah Tangkap Densus 88, Ini Faktnya

"Tidak ada mikir apa-apa, kirain lagi ngomong sama bapak-bapak di depan sana. Dia kan pencerita orangnya," kata A, istri H.

Editor: Weni Wahyuny
Shutterstock
Ilustrasi Terorisme 

TRIBUNSUMSEL.COM, PEKANBARU -- H, seorang pria di Pekanbaru diduga jadi korban salah tanggap Densus 88 Antiteror pada Senin (14/6/2021).

H sebelumnya disangka terduga teroris.

H yang jadi korban salah tangkap merupakan tetangga dari pria berinisial MZA, yang merupakan Terduga Teroris target operasi tim Densus 88 Mabes Polri sebenarnya.

Untuk diketahui, H ( korban Salah Tanggap ) dan terduga teroris berinisial MZA tinggal di rumah petak empat di daerah Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai.

H dan keluarga tinggal di rumah paling ujung kiri.

Sementara MZA dan keluarganya tinggal di paling ujung kanan.

A yang merupakan istri H, pria korban salah tangkap aparat menyebutkan, awalnya ketika itu dia sedang mengurus anak untuk berangkat sekolah.

Sementara suaminya, H, sedang mencari bekal untuk anak sekolah.

Namun ditunggu hingga pukul 08.00 WIB, suaminya tak kunjung pulang.

"Tidak ada mikir apa-apa, kirain lagi ngomong sama bapak-bapak di depan sana. Dia kan pencerita orangnya," kata A, istri H.

Tak lama kemudian, A mendengar suara pintu rumahnya digedor.

Ternyata yang datang adalah Ketua RW.

"Pak RW bilang, lihat itu si H. Saya bilang kenapa abang pak? Lihat aja dulu kata bapak itu," sebut A.

Selanjutnya, IH yang merupakan istri terduga teroris berinisial MZA, datang pula ke rumah A.

"Dia bilang, kak sabar ya. Ayah F (MZA) terduga teroris. Tapi salah tangkap, Papi J (H) yang kena tangkap," urai A menceritakan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved